The Three Broomsticks adalah penginapan yang populer dan pub di semua desa sihir dari Hogsmeade dan sering dikunjungi oleh siswa dari tetangga Hogwarts. Salah satu pelanggan dari pub itu terlihat keluar meninggalkan pub setelah meminum banyak bir, Ia lantas berapparet meninggalkan Hogsmead menuju Witlhshire. Dilihatnya dari sebuah jam yang menggantung di saku jasnya waktu sudah menunjukkan pukul 23.00 malam.
Kini pria pucat itu memasuki rumahnya, sepanjang jalan yang terdengar hanyalah suara langkah kaki yang berasal dari sepasang sepatu bergaya pantofel. Rumah ini sangat gelap, hanya lampu lampu berwarna kuning redup yang meneranginya ditambah dengan sedikit dari banyaknya lilin yang menggantung di langit langit.
"Dari mana saja kau Lucius?"
Kalimat pertama yang tersaring di dalam gendang telinganya adalah suara Narcissa.
"Hogsmead, The three broomstick, menemui Severus." Jawab Lucius sambil melempar jas hitamnya.
"Kau bodoh!" Wanita itu masih terus menyisir rambutnya yang pirang di depan cermin.
"Apakah pergi menemui Severus merupakan kesalahan Cissy?" Tanyanya kepada sang istri yang terduduk di depan meja rias.
"Kementrian sihir sedang gencar gencarnya memburu artefak gelap, dan kau?! Apakah kau membeli artefak gelap lagi?" Narcissa yang mengenakan jubah tidur, menyilangkan kakinya yang membuat salah satu bagian atas kakinya terbuka.
"Aku baru tahu jika Madam Rosmerta menyediakan Dark Item di pubnya."
"Draco mengatakan kalau kau membawanya pergi ke Knockturn Alley saat kita berpisah di Diagon Alley. Dark item yang kau sembunyikan di bawah rumah ini sudah sangat banyak Lucius!"
"Kau harus ingat, pondasi yang kau bangun selama ini tidak lebih dari istana pasir." Katanya lagi.
"Semoga Draco memberitahumu jika aku mengajaknya kembali saat di tengah jalan."
Lucius yang tampak capek, tidak ingin berdebat lebih lama dengan Cissy. Ia terlihat menanggapinya dengan tenang.
"YOU LIE! kau memaksa Draco untuk berbohong!" Narcissa menatap Lucius dengan tatapan penuh menyelidik.
Setelah melihat respon istrinya itu ia nampak terlihat sangat frustasi.
"Oh shit, aku tidak berbohong! aku pergi untuk menjual ini namun borgin tutup!"
Lucius memperlihatkan botol kecil yang dia ambil dari kantung jasnya, yang Cissy tahu itu adalah racun yang sangat berbahaya, berusaha untuk membuktikan. Narcissa hanya mengangguk lalu terdiam.
"Apa anak itu baik baik saja? Cassie? Apa kau sudah menemuinya?" Tanya Lucius.
"Jika seperti ini kau terlihat sangat peduli dengannya Lucy." Jawab Narcissa.
'Krekkk'
Narcissa bangkit membuka pintu kaca bernuansa Vintage yang memperlihatkan langit malam dari kamarnya. Sementara Lucius mengganti pakaiannya di balik pintu lemari yang terbuka.
"Kau menyuruh Draco untuk tidak membuka identitas Cassie." Ujar Narcissa.
Lucius memandang aneh Narcissa ia berkata "Memang itu yang harus kita lakukan, Cassie adalah rahasia besar yang harus kita sembunyikan. jika masalah curiga aku yakin Draco dari dulupun sudah sangat curiga."
"Ramalan Harry Potter terbukti bahwa itu benar benar terjadi, and The Dark Lord is Dead! Seperti yang kau tahu pangeran kegelapan adalah kata kata yang sangat kuhindari. Jika kau peduli pada anak anakmu kau tidak akan menceritakan kisah itu, dan memperkenalkan Dark Lord pada Draco."
KAMU SEDANG MEMBACA
Malfoy and The [Secret Daughter]
FanfictionJANGAN BACA CERITA INI KALAU GAMAU SAKIT HATI!!! "Apakah Ibu ingat? Ibu selalu mengatakan bahwa aku akan terus bersinar terang seperti bintang." Suaranya yang bergetar bergeming mengsisi seluruh ruangan, darahnya berdesir kencang di dalam tubuhnya...