Draco mengambil sekotak perlengakapan lengkap dari lacinya, yang berisi tinta hitam dengan penanya.
'Krekk'
Ia menarik bangku, lalu duduk di meja belajarnya seraya mengambil sebuah kertas. Draco mencelupkan penanya berkali kali ke dalam bak tinta, bulu bulu yang menempel di ujung penanya terlihat melambai lambai tertiup angin.
Setelah semuanya siap, Draco melipat kertasnya menjadi dua dan memasukkanya kedalam amplop, tak lupa ia melelehkan lilin untuk merekatkanya.
Matanya yang tajam sangat mencolok di malam hari, dengan sayapnya yang sangat besar dan paruh yang runcing. Draco mengeluarkannya dari dalam sangkar, Ia menyisipkan suratnya di paruhnya yang tajam sembari berbisik...
"Malfoy manor, gadis yang mirip denganku Cassiopeia."
'Kepak! Kepak! Kepak!'
Burung hantu itu segera melesat pergi saat mendapat perintah. Blaise yang mendengar suara kibasan sayap terbangun dari tidurnya. Ia mengucek ngucekkan matanya dengan pandangan yang masih buram..
"Drake?"
Draco terkejut! ia melihat Blaise yang sudah berdiri di sampingnya menggunakan piama berwarna biru dengan badan yang terlilit selimut.
"Astaga! - Apa kau yakin malam malam seperti ini ada yang mau menerima surat darimu Eh?" Tanyanya.
"Kenapa kau berpikir aku mengirim surat?"
Blaise menunjuk bak tinta yang terguling, meja yang tadinya bersih sekarang menjadi kotor karena tinta yang tumpah. Draco memgumpat saat melihat mejanya yang kotor.
"Oh Sial!... ini pasti tumpah gara gara burung hantuku tidak bisa diam!"
Draco tampak kebingungan, ia terus melontarkan kata kata kasar. Tangannya reflek mengambil selimut Blaise yang terlilit di badannya.
"Draco!... mau kau apakan selimutku?"
"Shut Up! Blaise... suaramu akan membangunkan yang lain." Katanya, dengan tangan yang sibuk membersihkan noda tinta di mejanya menggunakan selimut Blaise.
"Oh tidak.... selimut kesyangaku.... aku akan kedinginan tanpanya..." Ujar Blaise dengan wajah penuh Drama.
"Kau bisa tidur berpelukan dengan Goyle yang hangat." Jawab Draco.
Blaise merogoh rogoh laci meja Draco. Ia menemukan bermacam macam permen dan coklat yang sangat banyak hingga memenuhi lacinya.
"Hey! Berhenti mencuri permenku!" Kata Draco.
"Jika kau menyaksikannya maka ini bukanlah pencurian, aku harap ibumu mengirim lebih banyak permen..." Jawab Blaise seraya memakan permen permen Draco.
"Berbicaralah dengan pelan jika tidak ingin membangunkanku!"
Crabbe yang juga samanya seperti Blaise ikut terbangun. Ia berjalan dengan gontai mendekati Blaise, nyawanya yang belum ngumpul dari tidurnya bukan menjadi alasan jika ada makanan manis di depannya. Crabbe yang melihat Blaise memakan coklat dengan nikmat jadi ikut memakannya juga.
"Aku tidak peduli mau kau bangun atau tidak, aku benar benar tidak peduli." Ujar Blaise seraya menjilati jari jarinya yang berlumuran coklat. Membuat Draco jijik.
Blaise melihat Draco hanya diam saja, memandanginya dan Crabbe dengan tatapan geli ia bertanya, "Kau mengirim surat untuk siapa?" Tanyanya.
Fokus Crabbe pada makanan manis di depannya teralihkan pada Draco. "Tengah malam seperti ini? Kau mengirim surat?!" Suaranya yang tak terkontrol membuat Goyle terlihat menguletkan badannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malfoy and The [Secret Daughter]
FanfictionJANGAN BACA CERITA INI KALAU GAMAU SAKIT HATI!!! "Apakah Ibu ingat? Ibu selalu mengatakan bahwa aku akan terus bersinar terang seperti bintang." Suaranya yang bergetar bergeming mengsisi seluruh ruangan, darahnya berdesir kencang di dalam tubuhnya...