Draco berjalan dengan wajahnya yang tampan. Anak anak perempuan di sekitarnya sesekali berbisik tentang parasnya yang rupawan. Saat berjalan di koridor ia menangkap suara tawa yang menggelegar. Ia akrab sekali dengan suara itu dan benar seperti dugaanya, Draco hanya menggeleng gelengkan kepalanya dari jauh.
Goyle dan Crabbe tertawa terbahak bahak. Mereka mentertawakan Neville Longbottom di depannya dengan wajah yang ketakutan.
"Biarkan aku lewat..." Ujar anak itu dengan gugup.
"Lihat! dia berani berbicara padaku! pfttt...." Goyle mengejek Neville dengan wajahnya yang memelas seraya menggendong katak miliknya.
Neville berusaha menerobos Goyle dan Crabbe yang terus menghadangnya. Namun dia tidak cukup kuat melawan dua orang itu yang sudah seperti Badak dan Kuda Nil.
Disisi lain, Ron yang berjalan bersama Harry melihat Neville yang terisak, dengan segera ia memberitahu Harry yang asik membersihkan lensa kacamatanya. Ron memukul mukul pundak Harry dengan kencang.
"Bloody Hell!... Harry! Harry!" Panggil Ron.
Ron menunjuk nunjuk ke arah Jam sepuluh. Harry segera memakai kecamatanya agar memperjelas jarak pandangnya. Ia mengikuti arah jari telunjuk Ron yang ternyata mengarah pada Neville. Baik Harry maupun Ron langsung berlari menghampiri temannya.
"Neville!" Panggil Harry.
Anak itu menoleh, wajahnya terlihat berubah senang ketika mendapati Harry yang pasti akan membantunya lepas dari jegatan duo badan besar ini.
Ron memelototi Goyle dan Crabbe dengan berkacak pinggang, wajahnya terlihat sangar dengan rona merah di pipinya.
"Hey! .... Kalian ini! .... Badan doang di besarkan! tapi beraninya dengan yang lemah." Katanya. Sementara Neville agak terkejut dengan kata 'lemah'.
Harry yang tidak percaya Ron akan memarahi mereka seberani itu hanya bisa terdiam.
"Ho ho! .... Berhenti berpura pura menjadi pahlawan Weasley!" Ujar Draco yang tiba tiba saja datang.
"Membela temanmu eh?!" Tanyanya dengan wajah yang sombong. Draco memandangi tiga anak Gryffindor dengan tatapan merendahkan.
"Tutup mulutmu Malfoy!" Kata Harry yang mengepalkan kedua tangannya.
"Sayangnya aku senang berbicara, lebih baik kau saja yang menutup mulutmu Potter!" Ejeknya pada Harry, dengan seringainya yang khas.
Harry diam diam mengambil tongkat dari saku celananya, Ron yang menyadarinya segera menahan tangan Harry dengan cepat.
"Biarkan saja dia Harry! Anak seperti MALFOY~ pasti selama hidupnya hanya dimanjakan dengan orang tuanya." Kata Ron dengan nada yang dibuat buat saat menyebut nama belakang Draco.
Draco membulatkan matanya lebar lebar, wajahnya kian memanas. Ia menerobos Crabbe yang menghalaginya dan berjalan mendekati Ron.
"Tahu apa kau?!" Katanya dengan wajah yang memerah. Ia bertanya kembali pada Ron.
"Hey! Weasley! Tahu apa kau?!"
Anak berambut merah itu terdiam, tidak mampu berbicara lagi. Didepanya terdapat Draco Malfoy yang terus menerus melontarkan pertanyaan yang sama kepadanya. Harry yang sudah kehilangan kesabarannya segera mengulurkan tongkatnya tepat di hadapan Draco.
"Everte Statum!"
Percikan kecil keluar dari ujung tongkatnya. Namun sayangnya, mantranya meleset. Bukan Draco yang terpental ke atas melainkan Crabbe yang sekarang menjerit jerit kesakitan. Harry segera menarik tangan Ron dan Neville yang terdiam seperti patung melihat Crabbe terpental keatas dengan kencang. Sementara Ron tak henti hentinya tertawa menyaksikan drama gratis di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malfoy and The [Secret Daughter]
FanfictionJANGAN BACA CERITA INI KALAU GAMAU SAKIT HATI!!! "Apakah Ibu ingat? Ibu selalu mengatakan bahwa aku akan terus bersinar terang seperti bintang." Suaranya yang bergetar bergeming mengsisi seluruh ruangan, darahnya berdesir kencang di dalam tubuhnya...