June, 5th, 1980
Malfoy Manor"Lihatlah lucy, mereka sangat mungil." ia mengusap kepala keduanya dengan sangat hati hati.
"Yang ini jelas sangat mirip sepertimu, kalau yang satu ini tentu saja persis sepertiku." Ujar sang lelaki sambil menunjuk dua orang bayi dengan jemari telunjuknya yang sedang tertidur di ranjang mewah.
"Kenapa begitu?"
"Gadis ini memiliki paras cantik sepertimu, sedangkan pria kecil ini tentu saja akan mewarisi ketampananku."
Tangannya yang kekar dan besar merangkul pundak wanitanya dan mengelusnya dengan penuh perasaan.
Perasaan bahagia menyelimuti hati kedua pasangan itu, tapi tidak munafik juga wajah keduanya menyiratkan kekhawatiran yang begitu besar.
"Aku akan memberinya nama Draco, Draco adalah naga." Ujar Lucius kepada istrinya.
"Draco? Draco mengingatkanku pada salah satu konstelasi bintang, kalau begitu, aku yang akan memberi nama bayi cantik ini." Ia berkata sambil memandangi wajah cantik putri mungilnya, dan menoleh ke arah lucius sambil melanjutkan perkataanya.
"Cassiopeia."
Lucius tersenyum saat mendengar nama putrinya. "Sangat indah."
"Mereka akan terus bersinar terang seperti bintang bintang dilangit, walau di tempat terang sekalipun."
"Aku berharap yang terbaik untuk keduanya." Ujar Lucius.
"Semoga perlindungan selalu menyertai keduanya." Narcissa menyandarkan kepalanya ke pundak sang lelaki dengan sudut bibir yang membuat lengkungan.
****
December 1th 1979
Malfoy manor
6 bulan sebelum kelahiran
"Plang!" Untuk kesekian kalinya gucci antik dengan harga jual yang tinggi itu kembali jatuh, kepingan pecahannya berserakan di lantai. Tidak ada seorang pun yang berniat untuk membersihkannya.Wanita itu terus mengeluarkan mantra dengan tongkat sihirnya ke sembarang arah, yang membuat rusak barang barang mewah di dalam rumahnya. Sesekali ia berteriak dan menangis. Sedangkan sang lelaki hanya berdiam diri tanpa ada niat untuk beranjak dari tempatnya. Ia sudah mencoba berbagai cara untuk menenangkannya tetapi mustahil, wanita itu sudah terlanjur kecewa padanya, karena ia menempatkannya ke dalam posisi bahaya.
"Kau! Aku benar benar marah padamu! Kau menempatkan kita semua dalam jurang kematian!" Ujarnya sambil menangis.
"LUCIUS! KAU DENGAR AKU? JAWAB LUCIUS! JAWAB!" Ia berteriak sambil menangis seperti orang gila. Lucius masih terdiam dan enggan menjawabnya, jika ia berbicara satu katapun hanya akan memperburuk situasi.
Tiba tiba wanita itu memegang perutnya yang membundar seperti bola dengan raungan kesakitan. Lucius yang tadinya hanya berdiam diri dan memandanginya dari sudut ruangan, kini melangkahkan kakinya dan berlari untuk membantu istrinya yang sedang hamil.
"Cissy! Cissy! Maafkan aku." Ia meraih tangan Narcissa dan menempelkannya ke wajahnya sambil memohon permintaan maaf darinya.
"Sudah kubilang beberapa kali, keluarlah dari lingkaran itu."
"Dia akan membunuhku." Ujar lucius sambil meneteskan air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malfoy and The [Secret Daughter]
FanfictionJANGAN BACA CERITA INI KALAU GAMAU SAKIT HATI!!! "Apakah Ibu ingat? Ibu selalu mengatakan bahwa aku akan terus bersinar terang seperti bintang." Suaranya yang bergetar bergeming mengsisi seluruh ruangan, darahnya berdesir kencang di dalam tubuhnya...