Chapter 19

1.9K 175 41
                                    


Sebelumnya aku ingin mengucapkan selamat tahun baru 2021. Hehehe....Niatnya sih kagak mau update hari ini tapi membaca komment kalian. aku jadi kagak enak menggantung cerita kemarin. Jadi Ini hadiah tahun baru dariku. Selamat menikmati. 

                     "Wen Ning, dimana kau taruh pisau dan jarumku?" tanya Wen Qing. Wen Ning yang mendengar ini langsung pucat dan menarik kakaknya ke luar.

                   "Kakak.......Kakak...beneran ingin membelah perut ketua sekte Jiang? Dengan kondisinya yang sekarang, ketua sekte Jiang akan meninggal karena kehabisan tenaga" kata Wen Ning

                         "Aku tidak punya pilihan lain. Kau tahu sendiri ketua sekte Jiang mengandung bukan hanya satu tetapi dua bayi. Persalinan normal pria dengan satu bayi saja itu sudah mukjijat apalagi dia harus melahirkan dua. Aku takut ketua sekte Jiang meninggal sebelum hal itu terjadi dan kita hanya bisa berharap bayinya selamat ketika kita membelah perutnya. Tetapi apabila kita membelah perutnya sekarang minimal kedua bayinya akan selamat . " kata Wen Qing

                      "Tapi kak, hal itu akan menghabiskan sisa tenaga ketua sekte Jiang. Aku takut, dia akhirnya meninggal" kata Wen Ning.

                   "Aku tahu, tapi kau dengar sendiri khan dia sudah memilih bayinya daripada nyawanya. Suka ataupun tidak, itu pilihannya dan kita harus menghormatinya." kata Wen Qing

                   Kedua Wen bersaudara pun masuk kedalam. "Kau tahu Wen Ning, aku berharap ada si suami tak berguna itu, setidaknya dia bisa menyalurkan energi ke ketua sekte Jiang ketika proses persalinan berlangsung. Hanya itu salah satu cara untuk menyelamatkannya, tetapi Gusu ke sini dalam waktu singkat adalah mustahil dan tidak ada yang mengetahui kita berada dimana saat ini" kata Wen Qing lirih.

                  Kedua Wen bersaudara masuk dan menjelaskan semuanya ke Jiang Cheng. Jiang Cheng dan Wei WuXian pucat. Wei WuXian pun nanggis senggugukan.

                 Jiang Cheng mengelus perutnya. Hai anakku, syukurlah kau tidak sendirian. Setidaknya kau tidak akan kesepian. Maaf apabila kita nanti tidak bisa bertemu. Kau tahu, aku berharap kalian mirip dengan ayah kalian sehingga setidaknya ayah kalian bisa mencintai kalian tidak seperti diriku. Aku tidak membenci ibuku dan tidak menyesali wajahku mirip dengannya tetapi aku berharap kalian akan mendapatkan kasih sayang yang utuh darinya" batin Jiang Cheng

               Jiang Cheng mengatakan ke Wei WuXian, "tolong rawat anak-anakku apabila aku tidak selamat. Tolong jaga keponakan kita, kak" kata Jiang Cheng sambil berurai air mata. "Lakukanlah Wen Qing tapi aku ingin kau menepati ucapanmu dan memastikan anak-anakku selamat" kata Jiang Cheng.

             Andai mereka bisa menundanya sampai setidaknya ada bantuan datang tetapi bila itu dilakukan maka mereka akan kehilangan ibu dan anak.

             "Silahkan gigit ini, ketua sekte Jiang. Ini akan sakit sekali" kata Wen Qing. Wen Ning menyerahkan pisau ke kakaknya. Mereka tidak mempunyai obat pereda sakit dan Jiang Cheng membutuhkan semua sisa tenaga nya untuk menghadapi proses itu.  Ini adalah yang terbaik, setidaknya anak itu akan selamat, tetapi mohon....mohon....tolonglah....selamatkan ketua sekte Jiang juga, batin Wen bersaudara dan Wei WuXian.

          Hehehehe.....gimana udah cukup bawangnya? Kalau aku bilang bersambung, bakalan disantet kagak yah?. Gimana yah enaknya? Dibuat meninggal atau bagaimana? Kalau meninggal bakalan tamat lho. Bagi yang mau tamat, jangan scroll ke bawah yah.


           

  

           "Tunggu......kakak emang tidak bisa datang, tetapi apakah aku boleh memberikan energiku? " kata Lan WangJI.

MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang