Chapter 8

1.8K 192 36
                                    

Chapter ini didedikasikan untuk pembaca diatas usia 18 tahun ke atas. Yang belum cukup umur silahkan skip yah.

             Lan XiChen pun memasuki kamar pengantin dan mendapati Jiang Cheng sedang termenung. Dirinya pun mendekat dan mengamati Jiang Cheng lebih dekat. Dirinya terkejut melihat ternyata Jiang Cheng mempunyai postur tubuh yang lumayan dari dadanya yang bidang sampai pinggangnya yang langsing. Lan XiChen pun mengamati Jiang Cheng memang tidak setinggi dirinya tapi dia mempunyai kaki yang indah dan cukup tinggi untuk lelaki pada umumnya.

              Lan XiChen pun membuka tudung pengantin Jiang Cheng. Dirinya pun shock mendapati paras Jiang Cheng yang seperti bidadari, dari bulu matanya yang lentik, matanya yang tajam tapi indah sampai bibirnya yang imut. Dirinya sadar bahwa Jiang Cheng adalah pria yang tampan tetapi dirinya tidak menyangka bahwa Jiang Cheng pun bisa tampil secantik dan semanis ini.

             Lan XiChen pun ingat perkataan pamannya bahwa Jiang Cheng merupakan image 100 % ibunya. Dia ingat Yu Ziyuan merupakan idola bagi para pria pada zamannya tapi dirinya masih sedikit terkejut melihat Jiang Cheng seperti bidadari. Pantas banyak lelaki yang iri dengan dirinya pada saat resepsi tadi dan mereka dengan terang-terangan mengoda Jiang Cheng. Dirinya pun berpikir hmmm.....lumayan juga nih istriku, bahkan lebih cantik dari A-Yao.

            Lan XiChen pun segera menarik wajah Jiang dan mencium paksa Jiang Cheng. Dia pun mengigit kecil bibir Jiang Cheng dan lidahnya memaksa masuk mulut Jiang Cheng. Berumtung bagi Lan XiChen, Wei Wuxian dan Nie HuaiSang merupakan pengemar fudonshi tingkat dewa dan mereka sering memaksa Jiang Cheng untuk membaca koleksi-koleksi yaoi mereka sehingga Jiang Cheng pun bisa mengimbangi permainan lidah Lan XiChen,

          Ciuman yang segera menjadi lumatan yang semakin membara membuat Lan Xichen pun segera menanggalkan jubah Jiang Cheng dan mengendongnya ke tempat tidur. Wajah Jiang Cheng sudah kepiting rebus ditambah dengan bibirnya yang sudah bengkak menambah nafsu Lan XiChen untuk menjebol anus Jiang Cheng.

         Lan XiChen pun menanggalkan pakaiannya dengan kasar dan segera mengulum sambil menjilat-jilat payudara Jiang Cheng. Tak puas hanya memainkan satu sisi maka dirinya pun mulai melintir payudara satunya dan bergantian sampai Jiang Cheng harus mengigit bibirnya untuk mencegah desahannya keluar. Tangan Lan XiChen pun mulai mengerayangi tubuh Jiang Cheng dan mulai membuka celana mereka berdua tanpa berhenti mencium bibir ataupun tengkuk istrinya.

           Jiang Cheng yang merasa Lan XiChen mulai membuka pahanya terbelalak melihat penis Lan XiChen yang ukurannya luar biasa besar dengan urat-urat yang mengeras. Dirinya pun merasa takut karena barang itu tidak akan muat di anusnya. Dia pun segera ingin kabur tetapi Lan XiChen lebih cepat dan segera membantingnya lagi ke tempat tidur. Lan XiChen segera mengarahkan penisnya ke anus Jiang Cheng dan dengan sekali sentakan dirinya pun memaksa masuk.

           "ARRRRRGHHHHHHHHHH..........." teriak kesakitan Jiang Cheng keras yang kedengaran sampai ke hall. Lan Qiren yang berada dekat kamar pengantin Jiang Cheng pun segera memasang mantra perendam suara diam-diam di depan pintu mereka.

          " ARRGGGHHHHH..."teriak Jiang Cheng ketika Lan XiChen masih mendorong pinggulnya supaya penisnya bisa masuk lebih dalam lagi. "Hentikan............arrrghhh....", lubang anusnya sudah penuh sesak dan rasanya terbelah dua tetapi masih ada barang keras tumpul yang memaksa masuk. Dirinya pun mengumpulkan tenaga dan mendorong Lan XiChen kencang  sehingga penis tersebut  hampir terlepas dari lubang anusnya. Melihat hal ini, Lan XiChen pun segera menghimpit tubuh Jiang Cheng dan mengikat tangannya dengan pita dahi serta menaikkan kedua kaki Jiang Cheng ke pundaknya dan mendorong pinggulnya dengan cepat dan sekuat tenaga.

             Blesshhh.......bunyi penis Lan XiChen masuk dengan sempurna. "ARRRRHHHHHH....." suara Jiang Cheng menahan sakit yang amat sangat. Jiang Cheng menahan air matanya mati-matian agar tidak turun. Apabila Jiang Cheng merasa kesakitan luar biasa, lain halnya yang dirasakan oleh Lan XiChen. Dirinya merasakan kenikmatan yang luar biasa. Heaven....batinnya. Lubang Jiang Cheng sangat sempit dan mencengkram erat penisnya. Oh My god...enaknya....tanpa dia sadari penisnya pun bertambah besar di dalam lubang Jiang Cheng.

           "ARgggghh........sakit...penuh......jangan tambah besar..."pinta Jiang Cheng. "Diam Jiang Cheng, jangan banyak protes. Ini khan yang kamu mau. Semakin cepat kita memenuhi permintaan paman maka semakin cepat pula kita lepas dari pernikahaan ini. Jadi nikmati saja lah." Hardik Lan XiChen dan dengan tanpa memperdulikan protes Jiang Cheng, diripun segera mengenjot Jiang Cheng dengan keras dan kasar.

                "Hmmmmph....." desah Lan XiChen yang semakin menancapkan penisnya lebih dalam dan mengeluarkan semennya yang luar biasa banyaknya. Jiang Cheng pun lemas menghadapi pergumulan yang berlangsung hampir 2 jam. "Keluarkan barangmu....rasanya menganjal dan tidak enak" hardik Jiang Cheng tajam.

                Lan XiChen yang melihat Jiang Cheng lemas dan penuh keringat tanpa sadar libidonya meningkat lagi dan penisnya pun menegang di dalam lubang Jiang Cheng. Dirinya pun mengeluarkan penisnya dan merubah posisi Jiang Cheng menjadi menungging dan memasukkan penisnya kembali. "Hahaha......Lan tidak akan puas dengan satu ronde, istriku........lagian malam masih panjang, jadi kita lanjut" kata Lan XiChen mulai memaju mundurkan pinggulnya.

               Beruntung kali ini semen Lan XiChen yang banyak masih ada di anusnya sehingga rasanya tidak sesakit tadi dan dirinya mulai bisa menikmati permainan suaminya. Desahan-desahan pun mulai keluar dari mulut Jiang Cheng dan Lan XiChen sepanjang malam sampai pagi menjelang.

Hehehehe......adegan smutnya segini dulu yah....nanti aku janji ada lagi di chapter-chapter berikutnya. 

MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang