"Xichen, Wangji kemarilah. Kalian sudah tahu kedatangan nak A-Cheng untuk meminang salah satu dari kalian. Hari ini beliau memutuskan untuk memberitahu pilihannya, 'kata Lan Qiren.
"Meminang???!!!", kata Lan XiChen dan Lan WangJi serempak. Dalam batin mereka mereka berharap bukan dirinya yang dipilih oleh Jiang Cheng. Bukannya mereka membenci Jiang Cheng tetapi mereka sudah mempunyai tambatan hati masing-masing.
"Iya. Dan keputusannya jatuh ke tangan kamu, Xichen. Kamu akan menikah dengan Jiang Cheng. Oh iya, nak A-Cheng pun meminta tangan Wangji untuk Wei Wuxian", sambung Lan Qiren santai.
Seketika wajah Lan Wangji lega dan berseri mendengar hal tersebut. Lain halnya dengan Lan Xichen, wajahnya yang selalu bersinar terang pupus dan digantikan dengan keterjutan serta kepanikan yang luar biasa.
"Tapi paman, aku tidak mencintai Jiang Cheng....aku mencintai A-Yao dan kami baru resmi ", kata XiChen mencoba menolak secara halus.
"Putuskan dia, XiChen. Suka atau tidak, pernikahan ini akan tetap terjadi." potong Lan Qiren tegas.
"Wangji, tolong keluar sebentar. Paman mau bicara empat mata dengan kakakmu ini", pinta Lan Qiren sambil mengusir Lan Wangji keluar. Lan Wangji ingin membela kakaknya tetapi pandangan pamannya yang keras dan ketakutan pamannya menjodohkan Jiang Cheng ke dia memaksa dirinya pergi meninggalkan kakaknya sendiri beragumen. Semangat kak. Maaf tidak membantu, batin Lan Wangji sebelum keluar. Ketika Wangji keluar, lan Qiren pun menghampiri Lan XiChen dan berkata, " Kau tahu khan sampai kapanpun paman tidak akan merestui hubungan kalian. Paman masih bisa menerima keadaanmu tetapi paman tidak akan mau mereima pasangan lain selain nak A-Cheng. Tetapi kalau kamu mau menikahi nak A-Cheng, maka aku akan mencoba menerima pria itu asal nak A-cheng tidak keberatan" balas Lan Qiren halus.
"Tapi paman.......", LanXiChen masih mau negosisasi dengan pamanya secara dirinya tidak mencintai Jiang Cheng.
"Jawab dengan jujur Xichen. Apakah kamu membenci nak A-Cheng, XiChen?, tanya lan Qiren lembut. Lan XiChen berpikir sebentar, Jiang Cheng emang galak dan bicaranya kasar serta jarang tersenyum tetapi siapa yang bisa membenci pria manis sekaligus tampan tersebut. Andai dirinya tidak memiliki A-Yao mungkin dirinya tidak segan-segan untuk menerima pernikahan ini. "Tidak, paman", balas Lan XiChen.
"Kalau gitu paman tidak menemukan alasan kenapa kamu ingin menolak pernikahan ini.", balas beliau. "Tapi paman, yang aku cintai itu A-Yao. Bagaimana dengan perasaan A-Yao kalau aku menikah dengan Jiang Cheng." Balasnya.
"Kamu bisa mencintai nak A-Cheng ketika sudah menikah nanti. Paman tidak melihat ada masalah toh nak A-Cheng dan lelaki itu sama-sama lelaki, tinggal pindahkan rasa cintamu untuk dia ke nak A-cheng, gitu aja kok repot Lagian apabila kamu tidak menikahi Jiang Cheng dan menuruti persyaratan paman maka hapuslah dari benakmu untuk bisa bersama dengan lelaki itu. Tetapi apabila kamu setuju, maka paman tidak melarang hubungan kalian nantinya asal kamu ingat batas", balas Lan Qiren.
"Persyaratan? Persyaratan apa paman?", tanya Lan XiChen. "Nanti paman beritahu kamu bersamaan dengan nak A-Cheng, sekarang paman minta keputusan kamu mau menikah dengan Jiang Cheng atau tidak?, tanya beliau.
Lan XiChen binggung dengan keadaan ini. Disatu sisi, ini permintaan paman yang membesarkannya. Disisi lain, hatinya memikirkan A-Yao yang akan terluka. Ketika benaknya masih kalut, gaduh gelisah (udah kayak nano-nano aja deh). Pamannya yang mengetahui keraguan hati Xichen langsung meng skak-mat dirinya dengan berkata, "Oh iya, apabila kamu tidak menyetujui semua ini maka pernikahan WangJi pun batal lho."
Lan XiChen tidak ada pilihan lain selain menyetujui pernikahannya. Dirinya mungkin akan tetap menentang pamanya walau itu melanggar peraturan sektenya tetapi apabila itu mempengaruhi kebahagiaan adiknya maka dia hanya bisa pasrah menerima keadaan. Tetapi dirinya masih tidak menerima keadaan ini dan mengutuk Jiang Cheng yang memaksa dia untuk menikahinya padahal tahu bahwa dirinya mempunyai pujaan hati.

KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage
RomantikKisah percintaan Xicheng yang penuh drama. JIang Cheng yang awalnya hanya ingin memenuhi kehendak ayahnya demi menolomg saudarinya mulai mencintai suaminya dengan tulus. Tapi apakah Lan Xichen akan membalas perasaannya apabila semua diawalin dengan...