Sebelumnya aku mau minta maaf kelamaan publish chapter ini. Ini agak mature yah jadi yang dibawah 18 tahun dan yang homophobic harap menskip chapter ini.
Wei WuXian dan Jiang Cheng sedang bergosip santai dengan Nie HuaiSang untuk melepas lelah seusai acara. Eits.....Lupa ada pengawal pribadi nona Nie juga yang pastinya Ketua Nie yang terus menerus tidak bisa melepaskan pandangannya dari Jiang Cheng. Sebenarnya ada juga sih duo Lan yang dianggap angin oleh trio perusuh.
"Aigooo.....peraturan Nyonya Lan lebih banyak daripada peraturan kita dulu, Aish.......Apabila aku tidak cinta sama Lan Zhan tidak bakalan aku mau menjadi Nyonya muda Lan. Eh......Apabila aku nyonya muda, berarti kamu nyonya TUA donk Jiang Cheng~~~" goda Wei WuXian.
"Yak....aku lebih muda yah dari kamu" balas Jiang Cheng ketus.
"Ehm....." kata dua Lan serempak yang sudah bosan menunggu gosip mereka yang tiada akhir.
"Lan Zhan, Jiang Cheng melanggar aturan. Dia harus dihukum~~"
"Biar kakak yang urus" kata Lan WangJi sambil menggendong Wei WuXian secara bridal dan membawanya ke ruangan JingShi.
"A-Cheng, kau harus dihukum. Maafkan atas ketidaksopanan kami tetapi kami tidak bisa mengantar kalian sampai ke pintu keluar. Kakak pertama dan nona Nie tahu khan jalan keluar, maaf kami pamit dulu" kata Lan XiChen sambil menyeret paksa Jiang Cheng ke ruangan Hanshi meninggalkan kakak beradik Nie yang benggong diusir secara tidak hormat.
"Lepaskan aku. Aku tidak sudi kau panggil A-Cheng" berontak Jiang Cheng sambil memukul tangan Lan XiChen.
"Diam atau aku perkosa kamu disini! Baiklah mulai sekarang aku akan memamggilmu Wanyin. Kau harus dihukum karena sudah mengoda banyak orang hari ini" kata Lan XiChen sambil memberi mantra diam ke Jiang Cheng.
Lan XiChen pun melempar Jiang Cheng ke tempat tidur setelah memasang mantra perendam suara di depan pintu dan berpesan tidak boleh diganggu dengan alasan apapun selama satu minggu penuh kepada salah satu murid Lan.
Sebenarnya Lan XiChen sudah menahan nafsunya sejak Lan QiRen menyetujui idenya. Pujian-pujian dari tamu dan tatapan kekaguman mereka terhadap penampilan Jiang Cheng yang manis membuat dirinya semakin tidak sabar untuk mengarap kembali Jiang Cheng. Ada perasaan bangga dalam dirinya yang bisa memiliki Jiang Cheng dan selama upacara dirinya tidak henti-henti tersenyum membayangkan untuk mencicipi tubuh indah dan anus Jiang Cheng yang mengigit dan sempit itu. Dirinya merasa kasihan kepada semua tamu yang hanya bisa melihat Jiang Cheng saja karena dia hanya miliknya saja. Dirinya masih tidak terlalu suka dengan pernikahan ini tetapi nasi sudah menjadi bubur maka lebih baik dia menikmatinya saja.
Tanpa membuang waktu, Lan XiChen sudah membuka semua baju Jiang Cheng dan mulai melumat mulut Jiang Cheng. Jiang Cheng mulai meronta-ronta sehingga XiChen pun mulai melepas ikatan dahinya dari tangan kanan Jiang Cheng dan mengikat kedua tangan beliau sehingga dirinya tidak lagi bisa memukul dadanya. Mulutnya tidak henti-henti melumat bibir ranum Jiang Cheng dan lidahnya mencoba masuk secara paksa serta tangannya tidak henti-hentinya memainkan puting Jiang Cheng. Karena Jiang Cheng bersikeras tidak membuka mulutnya, dirinya pun mencubit keras puting Jiang Cheng sehingga berteriak dalam diam dan hal ini dimanfaatkan oleh XiChen untuk memaksa lidahnya masuk. Awalnya Jiang Cheng menolak dan meronta tetapi karena lidahnya permainan lidah XiChen, dirinya pun mulai melemas dan mengimbangi lumatan-lumatan panas dari suaminya. XiChen pun mulai menarik mantra pendiam pada diri Jiang Cheng setelah dirasa "istri"nya sudah mulai membalas serangannya, lagian dia juga kangen mendengar suara erangan manis dari Jiang Cheng.

KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage
RomanceKisah percintaan Xicheng yang penuh drama. JIang Cheng yang awalnya hanya ingin memenuhi kehendak ayahnya demi menolomg saudarinya mulai mencintai suaminya dengan tulus. Tapi apakah Lan Xichen akan membalas perasaannya apabila semua diawalin dengan...