JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, DAN SHARE CERITA INI KE TEMAN-TEMAN KALIAN.
Lili memasuki kelasnya dengan menggigit bibir bawahnya cemas, ia menghela napas lega ketika Gerhana, Galaksi, bahkan Melodi belum datang sekarang. Ia kemudian buru-buru mendudukkan pantatnya di kursi miliknya.Tetapi sepertinya takdir tidak membiarkan ia tenang lama-lama, pandangannya kembali menegang ketika ia mendapati sosok Gerhana yang tiba-tiba masuk ke dalam kelas. Sekarang Lili memejamkan matanya sambil membaca banyak mantra, ia harap jika dirinya punya jurus menghilang sekarang juga.
Tetapi kedua matanya terpaksa terbuka, ketika sebuah tangan tiba-tiba merangkul bahunya dengan seenak jidatnya. Ia menoleh ke arah samping, ternyata itu adalah Gerhana. Laki-laki itu sekarang duduk di kursi milik Melodi sambil tersenyum cerah ke arahnya.
"Lo tahu Li! Jujur gue kemarin kaget banget, gue kira lo suka beneran sama gue!"
Ha?
Astaga Lili sampai lupa, jika Langit kemarin menyelamatkan nyawanya. Singkat cerita, Lili kemarin berteriak seperti orang kesurupan setelah menyadari ia salah chat orang dan Langit yang berada di dapur langsung menghampirinya.
Lili langsung menceritakan aksi kekonyolannya pada laki-laki itu, akhirnya laki-laki itu mau membantu Lili untuk menghubungi nomor Gerhana dan menjelaskan jika dirinya yang membajak ponsel Lili.
Lili selamat dari Gerhana, tetapi tidak dengan Langit. Langit tentunya tidak akan memberikan bantuan itu secara cuma-cuma.
"Gue pas baca chat lo kemarin, perut gue langsung sakit, Li. Tapi akhirnya gue bisa bernapas lega, gue nggak pernah bayangin lo suka sama gue soalnya." Gerhana menjelaskannya dengan wajah dramatis, sedangkan Lili yang mendengarnya hanya menatap masam.
Tanpa permisi, tiba-tiba Gerhana menyandarkan kepalanya di bahu Lili.
Sungguh meresahkan!
"Li, kok lo diam aja sih?" tanya Gerhana heran.
"Emang gue harus ngomong apa coba? Kan kemarin udah jelas, kalau jelas-jelas gue nggak bakal pernah suka sama lo!"
"Bener juga ya," jawab Gerhana sambil terkekeh geli.
"Oh iya, tumben banget ya Melodi belum datang?" tanya Gerhana basa-basi.
Tahu deh!
"Iya juga ya," jawab Lili akhirnya.
"Galaksi mana?" tanya Lili saat menyadari jika Gerhana datang sendirian tadi.
"Tadi mampir di kelas atas, ada gosip hangat katanya."
"Oh ...," Lili beroria menjawabnya, kemudian ia melirik ke arah Gerhana sejenak, "em, Gar! Bisa nggak lo jangan nyender kayak gini," cicit Lili pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Infinite Feelings [END]
Teen Fiction[RE-PUBLISH] Lili tidak menyangka, bagaimana bisa ia terjebak dalam friendzone yang membuat dirinya jungkir balik sendiri. Meskipun mengetahui jika si doi menyukai orang lain, Lili masih gencar mempertahankan perasaannya. Tetapi sialnya, ia malah d...