17. IMPOSTOR SESUNGGUHNYA

1.5K 365 211
                                    

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, DAN SHARE CERITA INI KE TEMAN-TEMAN KALIAN.

Gerhana dan Lili tersentak kaget ketika Galaksi tiba-tiba memisahkan keduanya dengan secara paksa, laki-laki itu sekarang berdiri di antara Lili dan Gerhana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gerhana dan Lili tersentak kaget ketika Galaksi tiba-tiba memisahkan keduanya dengan secara paksa, laki-laki itu sekarang berdiri di antara Lili dan Gerhana.

"I–itu, mie lo udah jadi." Lili mengangguk perlahan, kemudian tanpa bicara lagi ia langsung pergi meninggalkan kedua laki-laki itu.

Galaksi memastikan Lili untuk pergi, sebelum dirinya membuka suara. "Lo nggak bilang ke Lili, kan?" tanya Galaksi memastikan ke arah Gerhana.

Gerhana menggeleng perlahan, hal itu sukses membuat Galaksi menghela napas lega.

"Jangan pernah kasih tahu Lili, kalau dia tahu perasaan lo yang sebenarnya, dia bakal jauhin lo." Gerhana mengangguk paham.

Galaksi benar, ia tidak ingin hubungannya dengan Lili hancur hanya karena perasaannya. Lebih baik, ia memendam rasa ini sendiri saja. Apalagi, Lili juga mencintai Langit, seperti yang Galaksi bilang padanya waktu itu.

Gerhana tidak mau memaksakan perasaannya.

"Lo sama Melodi, gimana? Udah jadian?" tanya Galaksi tiba-tiba.

Gerhana menghela napas sejenak, "Belum ... gue masih bingung buat nembak dia."

Jawaban itu sukses membuat Galaksi menjadi gusar, jika keduanya tidak segera jadian, ini akan menjadi bahaya bagi dirinya. Peluang dirinya untuk mendapatkan hati Lili akan semakin kecil.

"Gue harap lo segera jadian sama dia, Gar. Lupain perasaan lo sama Lili, biar persahabatan kita bertiga nggak hancur." Gerhana mengangguk, ia bersyukur memiliki kembaran seperti Galaksi yang selalu memikirkan dan memberikan solusi untuknya jika ada masalah.

"Terima kasih ya, Gal. Lo memang terbaik," ucap Gerhana dengan tulus.

Galaksi menunduk sejenak, rasa bersalah seketika menyelusup di dadanya.

***

Langit menatap Melodi yang sedari tadi melamun entah memikirkan apa, ia sempat tidak percaya jika gadis itu sekarang datang ke rumahnya. Apalagi, gadis itu tengah duduk bersebelahan dengannya saat ini.

Biasanya, Melodi akan mengajaknya bertemu di luar.

"Mel," panggil Langit. Hal itu sukses membuat Melodi tersentak dari lamunannya. "Lo kenapa ke sini? Ada perlu?" tanya Langit.

"Kak ... kenapa sampai sekarang Lili sama Gara nggak jadian-jadian?"

Langit terdiam sejenak, ia bingung harus menjawab apa.

"Aku mau Kak Langit jawab jujur." Melodi menghela napas sejenak, "Lili suka sama Gara, kan? Tapi kenapa nggak ada perubahan sedikit pun dengan hubungan mereka?"

"Karena Gerhana suka sama lo, Mel." Batinnya.

"Belum," jawab Langit singkat.

"Belum?" tanya Melodi tak paham.

Infinite Feelings [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang