part 18

11 2 0
                                    

Hai semuanya makasih banyak buat kalian yang masih baca she is back, selalu dukung dan support aku yah biar semakin semangat. Komen next kalian berarti banget buat aku✨

::::::::::::: Happy Reading ::::::::::::

Malam ini adalah ketiga di akhir desember. Tak terasa kita sudah melewati hari yang panjang di 2020 ini, begitu banyak masalah yang kita hadapi masalah yang memaksa kita untuk dewasa sebelum waktunya. Tapi, jangan bersedih, jadikan 2020 ini menjadi kenangan.

Bella kini sudah siap dengan celana levis dan kemeja kotak warna merah dan hitam. Langkah kakinya menuruni anak tangga satu persatu.

"Mau kemana Ra?" tanya Angel yang sedang makan di meja makan.

"Ada urusan bentar," sahut Bella

"Jangan pulang kemaleman, gue nginep di rumah lo yah" ujar Angel.

"Iyah, gue cabut dulu" pamit Bella ia mengambil kunci motornya yang berada di atas meja makan.

Ting
[Mr. J]
Saya tidak bisa datang menemui kamu hari ini, tapi kamu harus datang ke tempat itu jika kamu ingin tau siapa dirimu.

Bella membaca pesan itu dengan kesal, "dia yang ngajak ketemuan malah dia yang gak datang, ngeselin banget sih" rutuk Bella.

Melajukan motornya menembus jalanan Jakarta, walau sudah malam jakarta tidak pernah sepi, macet masih sering terjadi seperti saat ini Bella harus terjebak macet.

"Kapan negri ini bebas macet ya, Tuhan" keluh Bella. Ia terus memperhatikan lampu lalu lintas menunggu berubah warna.

"Eh, Ra mau kemana?" tanya seseorang yang berada di samping motor Bella, bella membuka helm fullface nya melihat siapa yang menyapa dirinya.

"Gue mau ketemu temen, lo ngapain?" sahut Bella.

"Nunggu jablay lewat," jawab orang itu asal.

"Dih gak laku lo, sampe mau sama banci lampu merah," ledek Bella sambil bergedik membayangkan bagaimana pemuda di sampingnya bersama jablay.

"Sembarangan kalau ngomong, udah jelas gue nunggu lampu merah," sahut orang itu, dia adalah Dio.

"Nunggu lampu merah aja gue sabar apalagi nunggu dia yang tanpa kepastian," ujar Bella dengan nada memelasnya.

"Elah di tengah lampu merah gini masih sempat ngebucin lo, Ra" ujar Dio yang bosen dengan Bella tampang gesreknya mulai tak tau tempat.

"Suka-suka gue dong, gue duluan bye." Bella menancap gas motor karna lampu sudah berubah warna menjadi hijau.

Disinilah Bella berada, di sebuah rumah besar bercat emas dengan halaman yang luas. Ia berjalan mendekati ke arah gerbang.

"Permisi nyari siapa non?" tanya satpam rumah itu.

"Emm- maaf saya di suruh datang kesini sama seseorang," ucap Bella gugup.

"Non Arabella?" tebak satpam itu.

"Iyah, pak. Kok tau nama saya, cenayang yah?" tuduh bella. Satpam itu malah terkekeh.

"Yampun non udah besar yah, waktu itu masih kecil suka main kesini. Kemana aja non kok udah jarang kesini?" tanya satpam itu seolah mereka sudah lama kenal.

"Eh, bapak kenal saya?" heran Bella

"Kenal atuh, non lupa sama bapak? Aduh anak muda sekarang ingatannya kok cetek gini" ledek pak satpam. Bella hanya cengo tak mengerti.

"Masuk dulu non, biar bapak panggilkan bi surti dulu," ucap satpam itu.

Bella masuk ke area rumah besar itu, ia masih bingung kenapa satpam itu seolah mengenal dirinya.

SHE IS BACK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang