Kau yang diperlakukan seperti anak kecil oleh Isuya mulai memejamkan mata, tapi Indra pendengaran mu masih berfungsi secara baik
"setiap kutukan, memiliki keunikan tersendiri di setiap tempat. Mereka beradaptasi dan itu yang membuat para Shaman semakin kerepotan dalam memusnahkannya"
Isuya terkekeh "Sasuga, Sang Penakluk Kutukan"
Matamu masih terpejam tapi wajahmu memunculkan samu barat kemerahan, memerah kesal karena julukan yang diberikan Isuya padamu "aku bukan"
"Kelicikan ya?"
Tak lama terlihat kutukan keluar dari bangunan berusaha kabur, dengan cepat Fushiguro berdiri membuat segel tangan "aku akan menyucikan nya"
"Tunggu"
Dan tiba tiba tubuh kutukan itu mengeluarkan asap dan lenyap begitu saja dalam asap
"Bagus, dia cukup gila"
Kau membuka mata dan tersenyum melihat kutukan itu lenyap "sudah kubilang, dia punya sifat gila"
Kau berdiri dari posisimu, berjalan beberapa langkah kedepan lalu berbalik menatap ketiga orang itu
"Karena ucapanku benar, bagaimana Satoru-Sensei akan membayarnya?"
Gojo tertawa "berkencan denganku Minggu depan bagaimana?"
Wajahmu langsung masam "lebih baik aku berkencan dengan Sukuna daripada dengan pak tua ubanan seperti mu"
Fushiguro langsung tertawa, jarang sekali ia menampakkan ekspresi lain selain wajah datar dan berbicara monoton "Gojo-Sensei, Tolong sadar usia"
Gojo menghela nafas "baiklah, bagaimana jika…"
"Kerja bagus semuanya" ujar Gojo dengan aura berbinar
"Bocah itu sudah diantarkan pulang, sekarang ayo kita pergi"
Nobara mendekati Isuya dan menatapnya tajam, Isuya yang ditatap seperti itu hanya mengernyit heran "ada apa Kugisaki?"
Nobara menyeringai ngeri dengan aura kelaparan yang mengelilinginya "Ryuuzaku-sensei berkata kalau misi sudah selesai, kita akan bersenang senang kan?"
Isuya sweatdrop melihat tingkah muridnya itu "tentu saja, jadi ayo kita pergi makan. Bagaimana menurutmu Satoru?"
Gojo mengangguk setuju "baiklah, karena kalian pasti lelah setelah misi, kita akan mencari tempat makan. Kalian mau makan apa?"
"Beef steak!"
"Sushi!"
Kau ikut menimpali berbicara dengan sekali tarikan nafas "aku ingin nasi yang di goreng dengan kematangan sempurna, tak lupa bumbu kecap manis saus dan sambal yang pedas. Beberapa toping seperti sosis dan sayur di atasnya. Kemudian minum dengan segelas susu manis"
Isuya dan Gojo hanya bisa berekspresi aneh seakan mengatakan 'hah, kau tadi bicara atau melapalkan mantra'
Dan Fushiguro masih terdiam entah apa yang dia pikirkan
"Ada apa Fushiguro?"
"Tidak apa"
"Apa kau ngambek karena tak dapat bagian? Aww~ dasar bocah"
Dalam perjalan menuju tempat makan tiba tiba Nobara bertanya kearahmu "Boleh aku tau, alasan (Name) menjadi Shaman?"
(Name) tersenyum mendengar pertanyaan dari Nobara, menatap langit sore yang indah sambil menerawang jauh "Karena aku benci Shaman"
"Ha!?"
"Karena aku membencinya, maka dari itu aku menjadi Shaman. Setelah menjadi shaman, itu membuatku lebih leluasa memberikan mereka mimpi buruk" lanjutmu dengan nada santai seakan tak ada yang salah dengan ucapanmu
"Lalu kenapa kau membenci seorang Shaman?"
"Entahlah, akupun tak tahu. Aneh saja rasanya, saat mendengar kata Shaman aku sangat kesal"
Keadaan kembali tenang hingga Itadori juga menjadi ikut penasaran "Ryuuzaku-sensei. Kenapa anda menjadi Shaman?"
"Karena aku juga membencinya"
"Membenci Shaman?" Ekspresi Itadori langsung blank
"Aku memiliki ingatan buruk di masa lalu. Dan aku berniat menjadi Shaman untuk menggulingkan para tetua sialan itu" Jawab Isuya sambil tertawa kecil
Kakak beradik yang aneh
Vote dan comment di persilahkan!!
Aku dobel updet ehe (ㆁωㆁ)
Selamat tahun baru!!!
Buka lembaran baru!!
Buat dosa baru!!! /Gak gitu
Cerita ini singkat dan tanpa revisi
luckyta05
2 Januari 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory
Hayran Kurgu[Buku ke Dua dari NIKAIME] "Ne Sensei, aku merasa tidak asing dengan Raja Kutukan" entah kenapa perasaan ini terasa begitu familiar . . . "Bukan karena dia Raja dari segala kutukan--" Ada apa denganku sebenarnya, kenapa aku merasa begitu menyesal . ...