"Itadori Yuji?"
Pemuda bersurai hitam itu mengangguk, ia menatap penuh harap pada sosok di hadapannya "aku tak ingin dia dieksekusi, jadi kumohon"
Hening untuk beberapa waktu, pemuda itu menghela nafas sedikit gugup karena mendapatkan pandangan yang intens tak mengenakkan
Seolah tau apa yang ada di pikiran sosok di hadapan, pemuda bernama lengkap Fushiguro Megumi kembali mengeluarkan suara berniat menjelaskan
"Dia bukan shaman seperti ku. Tapi ia berani mempertaruhkan dirinya. Menelan jari Sukuna dan menjadi wadah"
"..."
Mendapat respon walau hanya dari tatapan mata, Fushiguro melanjutkan "walau pun menjadi wadah, ia bisa mengontrol dirinya dengan baik. Maka dari itu kumohon--"
Tapi terpotong oleh suara kecil yang menenangkan "Sudah meminta tolong ke pak tua ubanan itu?"
"Sudah, dia berkata akan melakukan sesuatu dan aku juga disuruh meminta tolong padamu"
Gadis itu tertawa kecil, mengubah posisi menjadi berdiri kemudian menepuk pelan kepala Fushiguro berniat menenangkan "Baiklah, aku akan mencoba berbicara dengan para tetua. Aku tak janji mereka akan menggagalkan eksekusi pada Itadori. Mungkin hanya menunda untuk sementara waktu. Tak apa kan?"
Fushiguro tersentak kaget mendengar jawaban positif dari gadis di hadapannya
Refleks berdiri dan menunduk kecil "(Name)-san terimakasih!"
Gadis bermarga Ryuuzaku itu kembali terkekeh, moodnya sedang baik "Tidak perlu berterima kasih padaku Megumi. Aku hanya sedang menjalankan tugasku"
"Jadi, misi kita adalah mencoba berdiskusi dengan para tetua kolot agar sahabat dari Fushiguro Megumi tidak di eksekusi"
Fushiguro memunculkan ekspresi masam "dia bukan sahabatku, tolong jangan bercanda (Name)-san"
Vote dan comment di persilahkan!!
Kalian bar bar sekali ya www
Yaudah iya, ini aku update chapter 1 nyaUdah ya, Lucky mau lanjut kerja lagi. Bye bye
Shaman : Dukun
luckyta05
4 Desember 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory
Fanfiction[Buku ke Dua dari NIKAIME] "Ne Sensei, aku merasa tidak asing dengan Raja Kutukan" entah kenapa perasaan ini terasa begitu familiar . . . "Bukan karena dia Raja dari segala kutukan--" Ada apa denganku sebenarnya, kenapa aku merasa begitu menyesal . ...