23

1K 230 1
                                    

Bangun dan mendapati wajah gelap seorang Ryuuzaku Isuya adalah pilihan terburuk dari semuanya, pengecualain waktu kau sekarat saat misi bersama Itadori dan yang lainnya

Itu bisa disebut pengecualian, Tapi kali ini tidak

"lagi?"

Perkatannya memang singkat tapi nadanya sungguh tak mengenakkan untuk di dengar

kau yang duduk bersandar hanya bisa bergumam menyebut nama ayahmu untuk menghentikan monster yang sedang mengamuk di depanmu

"mengambil misi tanpa adanya izinku"

"Tapi kan Kento-nii"

Kalimatmu terhenti kala Isuya langsung memelukmu dengan erat, tangannya mengelus suraimu dengan pelan

"aku tak ingin kehilanganmu lagi (Name)"

Kau menghela nafas kecil "ayolah, aku takkan pergi kemanapun. Memangnya aku bisa pergi kemana jika ini satu satunya rumahku?"

Sebuah tawa terdengar dari arah belakang Isuya, seorang pria tinggi menggunakan Kinagashi gelap sedang tertawa melihat keakraban keduanya "(Name) hanya terlalu aktif tidak perlu sampai memarahinya"

Isuya melepas pelukannya, berbalik dan menyapa dengan hormat

Kau kegiranagan melihat sosok yang mirip dengan kakakmu itu "ayah!"

Seseorang yang kau panggil ayah itu menghampirimu, dan mencium pucuk kepalamu

"jangan membuat khawatir kakakmu lagi, dia seperti orang gila saat melihatmu babak belur'

Isuya mengerutkan alis kesal "kepala keluarga, dia tidak hanya babak belur. Lebih parah dari itu"

Sang Kepala Keluarga, Ryuuzaku Yuzuru itu kembali tertawa dan menepuk bahu Isuya kemudian duduk di kursi kecil di samping ranjangmu

"kau lupa adik kecilmu itu suka mengerjai dewa kematian?"

Kau mempoutkan bibir "silahkan ayah berpuas diri menertawaiku, aku takkan marah, selama ayah tidak mengeluarkanku dari daftar nama keluarga karena suka menantang maut"

"ayah tidak akan mencoret namamu, yang ada namaku yang akan di coret oleh Isuya"

Membayangkan sang kepala keluarga itu di keluarga dari clan oleh anaknya sendiri, kau langsung tertawa kencang, diikuti tawa ayahmu setelahnya

Isuya menghela nafas lelah, menghadapi tingkah konyolmu dan ayahanya itu "aku tak tau selera humor kalian itu serendah ini"













Isuya menyesap teh dengan perlahan "terima kasih ibunda"

Wanita bersurai kelam itu tersenyum anggun dan mengangguk, menaruh Tangpin dengan perlahan "bagimana keadaan (Name) ? sudah membaik?"

Lalu wanita lain bersurai cerah di sampingnya menghela nafas lelah "bocah kecil itu memang hobi sekali membuat kita semua terkena serangan jantung. Dan juga kenapa Yuzuru-san tak memperbolehkan kita untuk menemuinya,Bukankah itu tidak adil?"

Isuya meletakkan cangkir kecil itu dengan perlahan, menatap kedua sosok wanita cantik yang terlihat sedang menunggu jawaban darinya

"(Name) sudah sadar, dan lukanya sudah diobati meski tangannya masih belum bisa digerakkan"

Lalu pandangan Isuya beralih pada seseorang yang sedari tadi duduk jauh darinya, dan mengajaknya berbicara "kau tak ingin menjenguknya?"

Tanpa menjawab apapun sosok itu segera keluar dari ruangan, dan wanita bersurai kelam itu kembali berujar "Aku tau ini semua sulit, tapi kau pasti bisa, Ibunda percayakan adik adikmu padamu"

Wanita bersurai cerah itu mengelus punggung berusaha menenangkan "Ini hanya masalah kecil anata saudara, tenang saja. Sebagai ibunya aku hanya bisa membantu dalam hal kecil. Setidaknya ini tidak separah dulu bukan?"

Wanita besurai kelam itu mengangguk "benar, semoga semuanya cepat selesai. Dan akrab seperti dulu lagi. Kita sebagai ibu hanya bisa meberi dukungan kecil"

Kedua wanita itu saling tersenyum dengan Isuya yang hanya memperhatikan dalam diam, tak ada niat untuk menyela percakapan mereka

Isuya menutup sebentar matanya, mencoba menenangkan dirinya sendiri "Baiklah, Terima kasih atas jamuannya Ibunda, Nyonya. Permisi, saya harus keruangan kepala keluarga untuk rapat kecil"

Kedua wanita itu mengangguk dan mempersilahka Isuya pergi, wania bersurai itu tekekeh sebentar

"Kita juga tidak bisa menahanmu lebih lama lagi untuk tetap di ruangan ini. Yang ada Yuzuru-san pasti mengomeli kita karena menahan putra kesayangannya"















Kau tersenyum kecil melihat kedatangan seseorang "aku baik baik saja kok, jangan menatapku seperti itu"

"....."

Kau mengelus hidungmu "tenang saja, aku masih bisa ikut kok"

"dasar"







Vote dan comment di persilahkan!!

Seperti biasa Cerita ini pendek tanpa adanya revisi

niat awalnya sih gak mau ku kasih OC Banyak kecuali Isuya ama si Kepala Keluaga

tapi ngerasa ada yang kurang. jadinya ya gitu hehe~

Chapter kali ini FOKUS ke Clan ke 4

Clan Ryuuzaku, Clan yang adem ayem setelah Clan Gojo

Penjelasan tentang CLAN RYUUZAKU BESERTA ISINYA bakal ku tulis di chapter selanjutnya

(kalo gak mager)

oke aku mau nyelem di dasar laut, jadi bye bye~



luckyta05
2

8 April 2021


MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang