22

1.1K 242 8
                                    

Kau menjerit senang akan kedatangan Nanami, Nanami melirikmu sebentar lalu menghela nafas saat melihat keadaamu cukup dibilang menyedihkan

dengan seragam yang tersayat dan sekujur tubuhmu memerah mengeluarkan darah

"Aku akan menegur kalian nanti. Laporkan situasi sekarang"

Itadori menunduk "aku tak bisa menyelamatkan dua orang"

Nanami dengan tenang kembali berujar "pertama, katakan padaku kondisi tubuhmu"

Itadori mengelap darah disudut bibirnya " aku baik baik saja, walau ada banyak lubang di tubuhku. Dan semua yang ada disekolah pingsan di gedung olahraga"

Kau tertawa "bisa bisanya kau bicara dengan percaya diri padahal kondisimu terlihat menyedihkan"

Itadori dan Nanami sweatdrop melihat tingkahmu "Bercerminlah Ryuuzaku, aku juga sama menyedihkannya"

"(Name) jika kau terluka lebih dari ini, Isuya-san akan menyadarinya dengan cepat dan aku tak bisa membantumu. Jadi, jangan biarkan kau terluka lagi" Ucap Nanami sambil menepuk kepalamu sebentar

Merinding membayangkan Isuya akan menceramahimu dengan sangat panjang, kau menepuk pipimu sedikit kencang "baiklah, aku akan lebih berhati hati lagi"

"anak pintar"

Kutukan itu tesenyum akan kedatangan Nanami, "apa ini? Kau sangat riang Shaman? Bagus sekali, kita berdua sama sama selamat"

"mau berpelukan?" lanjutnya

Mengabaikan racauan tak jelas itu, Nanami mengernyit kala fokusnya tertuju pada hidung kutukan yang mengeluarkan darah "kenapa hidungnya berdarah?"

"Ah, itu karena Yuuji memukulnya di awal pertarungan"

"Apa dia menyentuhmu, Itadori-kun"

"Ya"

"Padahal seranganku tidak berefek padanya, lalu (Name) bagaimana denganmu?"

Kau menggeleng "walau aku mengenainya, itu tak berefek separah yang Yuuji berikan. Hanya memperlambat sementara regenerasi tubuhnya"

Itadori terlihat kaget "eh benarkah, aku tak menyadarinya. Lalu kenapa sebelum ini kau bisa melenyapkan tubuhnya?"

'karena itu kloningan, bukan tubuh aslinya. Dan sebelumnya aku juga yang menyuruhmu untuk mengabaikanku' batinmu tanpa ada niatan menjelaskan. Karena Itadori sedang memasuki mode leletnya

"Baiklah, hantam dia setelah kita dapat kesempatan. Dan (Name) cari celah untuk memperlambat regenerasinya. Kita akan mengeksorsisnya sekarang" perintah Nanami








Kutukan itu mengubah tangannya menjadi sebuah senjata dan telapak tangan satunya menunculkan sebuah mata

Kau melesat dan berusaha menusukkan ujung katana pada mata tersebut, tapi sebelum mengenai tangannya. Kutukan itu memegang bilah katanamu. Kau yang melihatnya segera mengubahnya menjadi darah kembali, dan memanfaatkan kesempatan itu kau menendang kepalanya dengan cepat

Dan mundur kebelang, dan di lanjut Nanami dan Itadori yang melawan kutukan itu dengan bersama. Tiba tiba saja kutukan itu meringkuk, dan sekujur tubuhnya mengeluarkan duri

Kau menarik pakaian Itadori dan Nanami untuk mundur sebentar

Menatap bentuk aneh seperti bola beduri besar itu. Kalian bertiga kembali menyerang secara bersamaan. Dan hasilnya bola duri itu hancur hingga tanah pihakan menjadi retak

Kutukan itu kembali mengubah wujudnya menjadi seorang anak kecil, Nanami yang melihat itu segera memberi arah "sebelum dia mengubah bentuknya"

Itadori meyahuti "dia menghimpun kekuatannya dulu"

MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang