part 21

44 5 2
                                    

lea pov 

aku membuka ke-2 mataku dan hal pertama yang ku lihat adalah wajah tampan mas haykal jika mengingat kejadian semalam perempuan mana yang tidak akan bahagia melewati masa tersebut bersama orang yang di cintainya apalagi ini adalah suaminya sendiri tapi tidak denganku suamiku menyebutkan nama wanita lain yang sangat membuat hatiku sangat sakit,aku kembali melihat wajah mas haykal dan memainkan alisnya yang sangat tebal itu, ketika sedang memainkannya mas haykal pun membuka ke-2 matanya dan aku langsung tersenyum kepadanya 

"morning" ucapku dengan senyum semanis mungkin,ketiaka melihatku mas haykal langsung kaget 

"apa yang kamun lakukan di kamarku?" tanyanya 

"apa kamu tidak mengingatnya mas?" tanya ku 

"mengingat apa? dan apa yang telah terjadi denganku?" tanya nya lagi aku menarik selimut yang menutupi tubuhku hingga leher dan mendudukkan badanku di atas kasur 

"menurut kamu,aku yang melakukan ini semua mas?" tanya ku 

"gak mungkin aku melakukan nya pasti kamu yang telah menjebakku" ucapnya sambil menatap tajam ke arahku mendengar itu air mataku langsung menetes 

"apa kamu kira aku mau begitu saja memberikan kesucianku kepda kamu mas?" tanya ku 

"ya, karna itu memang rencana kamu dengan mama kamu kan supaya memliki anak dariku setelah itu menguasa seluruh hartaku iyakan" teriak mas haykal 

"apa kamu pikir aku perempuan murahan seperti itu mas?" tanya ku lagi 

"iya kamu memang perempuan murahan yang sok suci dan berlagak baik di depanku " ucapnya mendengar itu sungguh hatiku seakan tertusuk beribu jarum sakit,sangat sakit 

"tega kamu mas kepadaku  meskipun begitu perempuan murahan ini tetaplah istri kamu mas,dan perempuan yang kamu hina ini tetaplah istri kamu apa sebegitu bencinya kamu kepadaku mas sampai-sampai kamu menyalahkan aku atas segalanya percuma aku baik tetapi kmu tidak pernah menghargai perasaanku " bentakku kepadanya dengan tangis yang tak bisa ku tahan lagi 

"memang aku tidak akan pernah menghargai perasaan kamu karna,aku tidak pernah menginginkan pernikahan ini " ucapnya mendengar itu aku mengangguk 

"baiklah,jika itu yang kamu mau dan kamu inginkan  mulai sekarang aku akan pergi dari hidup kamu dan mulau hari ini aku bukan lagi istri kamu mas " ucapku setelah itu aku berdiri dari kasur mas haykal dengan selimut yang masih melilit di tubuhku aku pun mengutip pakaian ku yang berserakan di lantai, setelah itu aku pergi meninggalkan kamar mas haykal , aku berjalan menuju kamarku dan langsung masuk kedalam kamarku 

"mengapa rasanya sakit sekali " ucapku sambil memukul dadaku kuat aku menangis se kuat-kuatnya 

"apa memang ini sudah menjadi takdirku?" aku berjalan tertatih menuju kamar mandi dan mulai membersihkan badanku,selesai mandi aku mengambil koper ku yang ada di dalam lemari dan mulai memasukkan pakaian ku di dalam koper dan mengemasi semua pakianku , setelah semua nya selesai aku pun menghubungi seseorang 

"apa kamu bisa membantuku?" ucapku

"................................................"

"baiklah aku akan segera ke sana " ucapku sambil mengakhiri panggilan ,aku menatap foto pernikahan ku dengan mas haykal yang ada di atas nakas dengan langkah berat aku mengambil foto tersebut dan memluknya erat setelah itu aku berjalan keluar dari kamar tersebut dan berjalan menuju keluar dengan menarik koperku 

"taxi" ucapku sambil memanggil taxi stelah taxi itu berhenti aku langsung masuk kedalam taxi tersebut 

"ke bandara pak" ucapku yang di balas anggukan oleh supir taxi tersebut 

Takdir Yang TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang