Minggu ke minggu telah berlalu, tanpa sadar persiapan persiapan untuk pernikahan Lim dan Rose sudah siap.
Ah, bukan Lim dan Rose, lebih tepatnya Lim dan ke empat gadisnya.
Niatnya menikahi Rose dulu harus batal karena ancaman dan paksaan dari ibunya, di tambah ancaman dari Irene, Jisoo dan Jennie, sungguh membuat Lim ingin menjatuhkan diri ke jurang.
Dan yang bisa Lim lakukan hanya pasrah menunggu hari esok, yang pasti sangat melelahkan untuknya.
"Sabar ya bro, meskipun lu udah nikah, jangan lupakan kita kita yang masih jomblo ini." Ujar seulgi menepuk pelan bahu Lim, seakan kehidupan sahabatnya itu akan berakhir.
" Gagal gua ngerdusin cewe cewe." Kai tertawa mendengar perkataan Lim.
" Hohoho, jangan salah, nikah enak Lim, kan bisa diem diem, hyung punya 1001 cara buat kabur dari jeratan istri."
" Beneran hyung?? tipsnya ngab, boleh lah gua lakuin, mumpung Dahyun belum jadi istri kan." Ujar Hanbin, semua laki laki yang tengah berkumpul seketika mendengarkan dengan cermat apa yang ingin Kai ucapkan.
" Mana bisa dia!! kan hyungmu suami takut istri!!" Seketika semua menoleh kearah Moonbyul.
"Lah kenapa bener kan?? gini loh, gua aja yang kasoh tau caranya, kan cewe gampang di bohongin, iye gak Lim?"
"Hehehe." Lim cuma cengar cengir, sedangkan yang lain hanya diam dengan senyum paksaan.
"Solar aja tiap hari gua kibulin, buktinya tetep sayang." Moonbyul berucap dengan tawanya.
" Anu, gua saranin ya byul, ntar malem mandi kembang tujuh rupa, lain kali belajar debus ye." Lim berucap menasehati, sedangkan Moonbyul menatap Lim heran.
Dan seketika Moonbyul terdiam.
"Gua udah tau kok, tatapan kampret kalian kalo kayak gini mesti ada apa apa kan." Moonbyul menoleh ke belakang, dilihatnya 7 gadis berdiri dengan tampang datar.
" Nah kan, udah udah, gua paham kok." Moonbyul memandang ke 4 temannya.
" dah lah."
" Lim kita pamit dulu, ayo sayang kita pulang!" Solar dengan senyum manisnya pamit menggandeng Moonbyul pergi.
Mungkin bagi orang lain manis, tapi bagi Moonbyul dan ke 4 temannya itu artinya " go to hell b!tch"
" Gini bro, gua kagak ikutan, jadi gua pamit aja, Lim semangat buat besok, gua dukung lu kok."
" Lim noona pulang dulu ya, KAI PULANG!!" Krystal dengan senyumnya menggeret kerah baju Kai untuk pulang.
" Irene unnie, semuanya aku pulang ya." Sedangkan Dahyun berjalan keluar meinggalkan Hanbin.
"Eh bro gua balik semangat ye!" Kini tinggal Lim sendiri dengan tatapan menyeramkan dari ke 4 gadisnya.
" A anu, i itu, a aku p pulang dulu bye!" Lim hendak beranjak namun Irene berhasil menahan pundak Lim.
" Lah rumah mu kan ini beb, kok pulang sih??" Lim menegak ludahnya kasar.
Saking gugupnya dia lupa kalo sudah ada di rumah.
" Hehehe, a ak-"
" OH GOD SAYANG!!!"
■■■■
"Kan apa gue bilang, jangan galak galak, liat bebeb gue pingsan!!" Ujar Rose, sambil mengelus sayang kepala Lim.
"Minggir!! kapan juga lo bilang kek gitu, kan lo yang paling galak!"
" UDAH LAH ANJROT!! BERTEMPUK TROSS!! KALIAN PIKIR GUA KAGAK SETRESS?? MERESAHKAN!"
Seketika ke empat cewe itu terdiam mendengar ucapan Lim yang tiba tiba. Di tambah Lim yang langsung keluar dari kamar dengan menggebrak pintu kamarnya.
" K kok, huaaa!! gara gara kalian Lim marah kan!!" Rose berucap dengan wajah sedihnya.
Sama dengan Rose, Jennie terkihat menangis, sama juga dengan Irene, sedangkan Jisoo hanya menghela nafasnya. Jika di pikir pikir mereka memang salah.
Sedangkan di sisi lain.
" Wih gila, kok gua bisa ngomong gitu, nah gini kek, kan gua bisa bebas."
" Ga sia sia gua pura pura pingsan tadi. Keren banget sih lu Lim bisa naklukin ke empat cewe lu."
Itu Lim berbicara dengan cermin di ruang tamu sambil membenahi rambutnya, semua itu cuma akal akalannya saja tadi.
Dengan alasan supaya tidak kena marah.
Pintar kan?
"Hah, kek gini enaknya ya nyantuy di luar cuy, sapa tau ada cewe cantik lewat." Ujar Lim lantas keluar dari rumahnya, sekedar duduk di halaman rumah untuk melihat orang orang yang lewat di sekitar komplek rumahnya.
Benar rumahnya, karena Lim di suruh kembali oleh appa dan eommanya, sedangkan kedua orang tua nya membeli rumah baru untuk mereka sendiri.
Lim pun merebahkan diri di bangku santainya, lalu memejamkan kedua matanya menikmati semilir angin.
" Hiks hiks, yaudah ayo kita minta maaf!" ujar Rose dengan tangisnya.
" Huaa, gue ga mau, masa belom nikah udah di cere!!" Ujar Irene, Jisoo menepuk kepala Irene.
"Ya kali!! nikah aja belom!! lama lama gue betot lo!" Ujar Jisoo sambil menahan kekesalannya.
" Heh lo juga!! lo mau Lim ninggalin kita??!!"
"Nah bener!! mana gue dah di unboxing lagi!!!" Ujar Rose.
Seketika tatapan Jisoo sendu, lalu dia menggeleng pelan.
"Y ya engga sih, yaudah makannya ayo say kita minta maaf."
" Yaudin ayo."
Belum ada 1 jam Lim bersantai, dia dikejutkan dengan ke empat gadis yang berdiri di hadapannya dengan kedua mata mereka yang sembab.
" E eh, k kalian n ngapain??" Tanya Lim, berdiri di hadapan mereka.
"Huaaa, maapin kita Lim!!!" Kedua mata Lim membulat karena melihat Rose dan yang lain menangis kencang.
Tentu saja mengundang tetangga datang.
"A aduh i iya sini ga usah nangis." Lim memeluk keempat gadis nya untuk menenangkan.
Dia tidak mau di sangka orang berbuat jahat pada gadis.
" Huaaa!!!" Tangisan mereka semakin kencang saat membalas pelukan Lim.
" Iya udah gausah nangis, aku cuma becanda kok tadi."
" Hiks hiks, ga marah kan??" Lim tersenyum menatap Jennie dan yang lain.
" Engga, udah ya jangan nangis."
" Iyaa."
" Btw bisa geser ga lo?? gue ga kebagian ngendus bebeb gue nih!" Ujar Irene.
"Lah, gue yang paling pinggir ogeb, lo suruh geser kemana?" Balas Jisoo.
"Yaudah sih ya, gua tetep daoet banyak."Ujar Jennie memeluk Lim erat.
" Edan! Gue juga dapet." Rose juga ikut memeluk Lim erat.
Jangan di tanya keadaan Lim gimana, dia nahan bengek, karena keteken teken. Dia di oeluk terlalu erat, tapi cuma bisa pasrah. Kan kaya gini juga ada berkahnya🌚
.
.
.
.
.
.
SELAMAT MEMBACA
JAN LUPA VOTE GAES
SEMOGA KALIAN SUKA
SALAM DARI AUTHOR :)
*untuk ff ini untuk ending tidak menentu gaes, jadi ya gitu 😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Salah Paham (END)
Randomsatu pria dengan empat wanita yang akan menjadi istrinya karena kesalah pahaman??