40

1.6K 140 3
                                    






Ke esokan harinya,

Tepat hari pernikahan Lim dengan ke empat gadisnya, sebenarnya Lim sudah beberapa kali bertemu calon calon mertuanya. Cukup kaget karena calon calon mertuanya orang orang terpandang.

Ya walaupun hanya secara VC karena mereka tinggal di luar Korea. Menurut Lim dan kedua orang tuanya itu cukup. Dan untung nya ke empat calon mertuanya kembali ke korea untuk mendampingi anak anaknya.

" Gua batalin aja ye, anjrot ga bisa nikah gua!!"

" Bodat!! lu mau gua coret dari keluarga manoban??!! kagak kan?? udah jan bikin gua pipikiran!!!" Kai berucap jengah, pasalanya adiknya tak henti henti mondar mandir dan mengomel.

"Gua ga siap hyung, beneran ini, gimana kalo kita tuker tempat aja??" Kai menepuk jidatnya.

" Anda mau saya di sate sama neng Krystal?? masih mau idup akunya Lim."

Lim pun terduduk di pojokan dengan memegangi lututnya, Kai yang melihat adiknya sedikit miris karena Lim merasa sangat tertekan.

Dan Kai hanya bisa berdoa supaya Lim bisa mengurus ke empat istrinya yang kadang bisa galak melebihi seekor singa.

"Udah yuk, anak appa, utututut-"

" LIMARIO!!! CEPET PAKE JAS KAMU!!! BENER BENER YANG TAK SATE KAMU KALO GA CEPET CEPET!! TUKANG MAKE UO UDAH NUNGGUIN, KITA BAKAL TELAT KE GEDUNG!!!"

Kai yang tadi hendak membujuk Lim terdiam, sama dengan Lim yang tadinya merengek tak karuan dengan seketika menjadi anak rajin dan pemberani.

Tentu saja jika tidak Krystal yang turun tangan, mana ada kedua lelaki itu benar.




Di sisi lain,

" Gue ga mau tau ya, pokoknya malam pertama harus sama gue!" Irene dan Rose membulatkan kedua matanya.

"Nononono, bukan lo tapi gue, secara gue udah janjian sama Lim." Irene dan Rose semakin terkejut saat mendengar ucapan Jisoo.

Secara kedua gadis ini sudah melakukan sebuah kontrak sebelum Lim memutuskan menikahi mereka ber empat sekaligus.

Irene dan Rose saling pandang, lantas mereka berdua diam diam tersenyum penih arti.

" Rose gaun kita bagus nih ya, aduh ga salah kita milih berdua."

" Bener rene, aduh ga bayangin nanti nikah sama Lim."

Ucapan lemah lembut yang keluar dari mulut Irene dan Rose membuat Jensoo terkejut bukan main.

Bagaimana bisa, mereka yang paling garang dan bar bar menjadi akur.

Sangat membagongkan.

" Inget ye Rose, gua bakal bantu lu buat malem nanti, tapi lu harus bantu gua ya malem besoknya??" Rose mengedipkan matanya mendengar bisikan Irene.

"Hooh tenang aja, percaya sama neng Rose yang cantik jelita ini."

Sedangkan Jisoo dan jennie memandang aneh kearah Irene Dan Rose yang terlihat akur dan tidak ada perdebatan.

" Hmmm, gue membau sesuatu busuk disini."

"Iya bau lo bau busuk."

" Bijingin!!"






■■■■








Lim menghela nafasnya untuk menutupi kegugupan saat sampai di gedung yang terhias sangat mewah ini.

Salah Paham (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang