43

1.4K 124 2
                                    






" Halo byul, udah lu siapin kan semua??"

"Udah bro lu tenang aja, tapi lu yakin ngelakuin ini??"

"Halah sesekali, udah ya, ntar istri gua curiga lagi."

"Yaudah ati ati."


*Tut




sambungan telpon tertutup.

" sayang ngapain??" Lim langsung memasukkan ponselnya kedalam saku saat melihat Irene yang masuk ke kamarnya.

" Hah?? engga papa, lagi main game aja." Ujar Lim bohong.

Jujur?? Cari mati namanya.

" Ga di lanjut aja?? gapapa aku temenin." Ujar Irene, Lim tersenyum lalu mengelus rambut Irene.

"Hehehe, aku tau kamu ga suka aku ngegame." Ujar Lim, Irene tersenyum.

" Lim, nanti malem ga usah ke kantor ya." Lim memandang Irene yang bersandar kearahnya.

" Ini penting sayang, ga bisa ditinggal." Ujar Lim gugup.

" Loh, padahal aku pingin ngasih sesuatu loh." Ujar Irene, Lim menghela nafasnya melihat kelakuan Irene yang sedang mencoba menggodanya.

"Hahahaha, aku pulang cepet kok, bentar aku mandi dulu ya, harus siap siap nih." Lim mendorong Irene ke ranjangnya lantas lelaki itu bergegas masuk ke kamar mandi.

"Hmmm membagongkan kamu mas!" Gumam Irene melihat pintu kamar mandi Lim yang tertutup.




"Gimana rene??" Irene menghela nafas saat Jennie bertanya.

" Ga mau ngaku, gue udah ngegoda dia padahal, masa iya gue nya di kacangin." Ujar Irene kesal.

"Wah bener nih kita harus ikutin." Ujar Rose.

" Bener bener, gue curiga, apa dia nemu yang baru?!" Seketika semua menatap Jisoo tajam.

" Mulut lo!"

" Jaga mulut ya sahabat."

Jisoo mendengus kesal.

" Lah gue kan cuma nebak." Ujar Jisoo.

" Iya tebakan lo bikin gue pingin gaplok orang."

" Kalian bicarain apa?" Seketika ke empat wanita itu menoleh.

"Eh sayang, gapapa kok,.sini duduk keliatan capek banget." Lim tersenyum mendengar ucapan Jennie.

" Hehehe, gak deh kayanya aku mau pergi sekarang aja." Ke empat gadis itu saling tatap.

"Lah sekarang?? masih jam 5 sore, belum malem ini." Ujar Jisoo.

" Kamu ke kantor beneran kan??" Tanya Rose. Lim hanya tersenyum.

Namun dalam hati jedag jedug karena takut ke gep keempat istrinya.

" I iya lah, masa boong, biar bisa pulang cepet." Jelas Lim gugup.

" Hmmm okeey, hati hati kalo gitu." Ujar Irene.

Lim pun pamit langsung bergegas menuju ke mobilnya dan berangkat ke kantor.

Salah Paham (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang