Di pagi hari, semua udah kumpul buat sarapan. Kejadian perang dunia ke 3 kemarin seakan terlupakan oleh mereka. Lim yang ikut sarapan di sana merasa lega karena tidak ada perpecahan lagi.
Tapi ada yang janggal di pikiran Lim.
Kok si mawar kembang desa hilang??
" Jen, tau Rose??" Tanya Lim namun tampaknya Lim salah tanya orang, karena tatapan Jennie sangat aneh kepadanya.
" Engga kok beb, udah gausah di pikirin, mending sini mak-" Belum sempat Jennie melanjutkan omongannya, Lim pergi begitu saja.
"Untung laki gue!! kalo bukan udah gue cekek!" Gumam Jennie kesal, sedangkan Jisoo dan Irene hanya bisa menahan tawa.
Karena jujur saja mereka tidak mau berkelahi saat ini.
Lim masuk dengan perlahan kekamar Rose, namun nihil tidak ada orang. Lim menoleh kearah pintu kamar mandi yang tertutup.
Dia mencoba membuka tapi sepertinya di kunci dari dalam. Lim pun berinisiatif mematikan lampu kamar mandi.
*Cklek
"WOI!!! SEPERTI MATI LAMPU YA SAYANG!!! SEPERTI MATI LAMPUUU!!!!" Lim cuma cengo di luar kamar mandi, kenapa ada jelmaan nassar di rumahnya??
" HEH!! NYALAIN LAMPUNYA!! BEGE PA GIMANA SIH GUE MANDI NIH!!!"
Lim yang masih bingung hanya diam berdiri di depan pintu, hingga....
*BRAAKK
Gebrakan pintu mengguncahkan panggung D'academy
canda D'academy
Keduanya terdiam, Lim yang udah cengo makin cengo liat Rose yang pake kimono keluar dari kamar mandi.
Sedangkan Rose, yang niatnya mau ngelabrak orang yang matiin lampu, ga jadi karena ternyata Lim yang matiin.
" Loh, hon ngapain depan pintu??" Rose berjalan mendekat kearah Lim.
sedangkan keadaan Lim tidak karuan, keringat mengucur di pelipisnya, tangan bergetar. Rose yang melihat itu semakin gencar menggoda Lim.
" Kamu kenapa sih?? kamar ku pake ac loh kok keringetan??" Tanya Rose sambil mengusap sensual dahi Lim.
"Bentar, Asu!!"
Keduanya kaget, terutama Rose yang panik. Karena Lim mimisan di depannya.
" Astaga!! Lim Lim!!" Rose mendekat kearah Lim yang memegangi hidungnya.
" Bentar Hon, kok i-" belum sempat Lim melanjutkan omongannya, dia sudah tak sadarkan diri pingsan di lantai kamar Rose.
" KOK PINGSAN KENAPA SIH?!!!" Teriak Rose karena dia sangat panik.
Sontak 3 gadis yang sedang sarapan kaget dan menuju ke kamar Rose.
" Ya ampun!! my baby honey Lim!!! LO APAIN DIA MAWAR?!!" Rose mendengus kesal melihat kealay an Jisoo.
"Bisa ga gausah alay, gue cuma deketin dia, lah malah mimisan trus geblak!" Irene yang mendengar ucapan Rose yang tanpa dosa, menggeplak kepala Rose pelan.
"Sayang ku cintaku, mbak mawar, lo cengo apa gimana?? ya pantes dia mimisan terus pingsan!! liat kelakuan lo! setan!" Irene menunjuk Rose, dengan ekspresi gemas rasanya ingin mencakar wajah Rose yang kelewat polos.
" Santai aja kali, gue kan pakaian nya sopan." Ujar Rose santai
" Sopan bibir bibirmu!! cepet selesain mandi lo!! biar kita yang ngangkat Lim!" Jennie berucap, Rose pun melenggang dengan santainya masuk ke kemar mandi.
Setelah mengangkat Lim dan merebahkannya ke kasur milik Rose. Jennie pergi untuk mengambil tisu, sedangkan Irene dan Jisoo menjaga, supaya Rose tidak macam macam.
" Hah wanginya diriku." Ketiganya mendengus kesal melihat Rose yang keluar kamar mandi, dengan baju santainya.
" Napa sih liatin gue kek gitu?? cantik ya?? EMANG!!" Jisoo menahan emosinya melihat tingkah Rose yang sangat PD.
" Udah, gue mau keluar sama Jisoo buat refreshing! kalian jaga Lim! awas kalo sampe kita dateng Lim lecet!!" Irene berucap dengan menatap tajam Rose dan Jennie.
" Gue setuju sama Irene awas aja kalian!!" Setelah itu keduanya melnggang pergi, kini tinggal Rose dan Jennie.
"Apa!!"
" Kok lo sewot!! sana pergi!! ini kamar gue!!"
" Apaan sih gue mau jagain Lim juga!!" Rosie mendengus lalu menyeret Jennie kek nyeret kocheng oren.
canda oren
"Udah lo diem aja di luar, gue mau berduan!"
*Brak
Seketika Jennie mengumpat saat Rose menutup pintu kamar tepat di hadapannya.
"Udah tau gue jantungan!! anjip!! mau gue mati muda apa dia!!"
■■■■
" Waha asu! gua disurga kah ini?? masa iya ngelihat cewe gitu langsung mati??" Lim bergumam, saat membuka kedua matanya.
" Eh, udah bangun hon??" Lim terduduk saat mendengar suara Rose.
" Loh?? kok??"
"Kamu pingsan tadi, napa sih kok mimisan gitu?? gemesin deh." Rose tersenyum lalu menyentil hidung Lim.
" Nganu, i itu, reflek." Balas Lim gugup.
" Udah di masakin sarapan, ga mau makan??" Tanya Lim, namun Rose menggeleng dan menatap Lim tajam.
" Tadi malem kemana sih?? ditunggu kok ga dateng?!!" Lim menggaruk temguknya.
" Iya ntar malem tidur sini, udah jan ngambek kek ibab, ayo makan." Ajak Lim.
"Congor mu mas, main manggil ibab aja."
"Udah jan alay, ayo makan." Lim menarik tangan Rose keluar kamar, untuk menuju meja makan.
" Pegangan aja tuh, kaya lagi nyebrang." Rose yang mendengar sindiran Jennie langsung menjulurkan lidahnya mengejek Jennie.
" Itu makan."
" Kamu ga makan??" Tanya Rose, Lim tersenyum dan menggeleng.
" Aku kekamar dulu ganti baju." Rose mengangguk.
Di kamar, Lim merasa heran pada dirinya, tumben sekali melihat gadis cantik dia sudah mimisan.
" Hah, ngabisin rinso aja lu ngab!" Lim melepas kaosnya, lalu kekamar mandi untuk mencuci.
" Kucek kucek kucek!! ngucek sis!!!"
Untung saja kamarnya kedap suara, jadi kedua gadis yang ada di luar tak akan tau jika dia ngomong tidak jelas.
■■■■
"Enak nih bun, di perhatiin tross!!" Rose mendengus kesal mendengar sindiran dari Jennie.
"Apa?? iri?? bilang boss!!"
" papale papale-"
"Udah njir kebanyakan scroll TT." Mendengar ucapan Jennie sontak kedua mata Rose membulat.
" Tak kaplok sampe lo ngadi ngadi!!" Jennie yang paham menatap Rose tajam.
" Napa obrolan kita ga faedah sih??" Tanya Jennie.
" Tau tuh authornya sialan!"
" Dah lah, mending gue nonton aja." Jennie, Jennie beranjak dari meja makan dan pergi ke kamarnya.
Sedangkan Rose, gadis itu sibuk dengan makanannya, seakan dunia milik berdua.
.
.
.
.
.
.
.
SELAMAT MEMBACA
JAN LUPA VOTE
SEMOGA KALIAN SUKA
SALAM DARI AUTHOR :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Salah Paham (END)
Randomsatu pria dengan empat wanita yang akan menjadi istrinya karena kesalah pahaman??