"AAAAA, GUE MAU NIKAH GAES!!" irene jisoo dan jennie cukup gerah mendengar bacotan dari rose
" diem bisa?? gue sumpal pake sempaknya jisoo nih!" ancam irene
" kok bawa bawa punya gue sih rene!" kesal jisoo
" udah ah!" kini jennie yang kesal
"lu pake pelet ya mawar!! ko lim mau banget nikahin lo?!" tanya jennie heran
"eh enak aja kalo ngomong, makannya jadi orang aktif kreatif momz" ujar rose sambil mengibaskan rambutnya
" lo ga nyuci rambut berapa tahun?? eeww bau bat" irene menutup hidungnya
" bacot lo nyai men-" belum sempat rose melanjutkan bicara, suara bel dari pintu apartemen berbunyi
CKLEEKK
"aduh eomma, kok lim di jewer kenapa??!" tanya lim heran, ternyata itu lim dan kedua orang tuanya
" jadi anak akhlak minus!!! kenapa kau menghamili gadis di luar nikah hah!??" tanya eomma lim kesal
" aduh maaf eomma, lim juga tanggung jawab" ujar lim masih menahan sakit, eommanya pun melepas jewerannya
"huuhh, sebanarnya eomma itu setuju setuju saja Lim menikah, ya gapapa juga istrinya banyak. Tapi ngeliat keluakuan appanya itu! pasti dia iri sama Lim!" Eomma Lim melirik tajam kearah suaminya yang hanya tersenyum canggung.
"J jadi, e eomma setuju?" Jennie berucap gugup, tapi eomma Lim tertawa dan mengangguk.
"Omo!! aku di restui!!"
////////
Setelah kepulangan Ortu Lim dari apart nya, kini terjadi kericuhan antara golongan muda dan golongan tua. Jangan tanya dimana lakinya, Lim lagi tidur dikamarnya dengan nyaman.
"WOI!! POKOKNYA GUE YANG HARUS NIKAH DULUAN!!!" Teriakan Irene mengglegar di seluruh unit apartemen Lim.
"HEH GUE DAH BUNTING INI!!" teriak Rose.
"GAK MUNGKIN ITU ANAK LIM!! PASTI ITU ANAK BRAM!!" Jisoo membalas teriakan Rose.
"SIAPA ITU BRAM??" Jennie yang juga bingung kenapa jadi Bram dibawa bawa.
"YA BRAME RAME LAH KAN KAU PELAKOR, SEMUA LAKI ORANG KAU AMBIL!" Ujar Jisoo, seketika semua hening setelah mendengar ucapan Jisoo
"HEH MALAH TIKTODAN!! MASALAHNYA BELUM KELAR YA!!" Jennie sudah dipuncak emosi ingin nglempar Jisoo pake panci yang ada di dapur.
" Udah udah, serek tenggorokan gue." Irene berucap dengan nafas terengah.
"Biasa, udah tua, gerak dikit dah cape, makannya bund minum bebelac." Rose mengelus pelan pundak Irene, sedangkan Irene menatap tajam Rose.
"Bebelac bibir bibirmu!! dah cape gue, ngalah aja lah, nikah nikah aja kelen, yang penting gue mau berduaan." Semua menatap kearah Jisoo yang menyerah begitu mudah.
Tumben sekali, pikir mereka bertiga.
"Berduaan sama siapa?? punya yang baru??" Tanya Jennie heran.
Jisoo yang udah berjalan kearah kamar tertawa.
"YA SAMA BEBEB LIM KU LAH!! GOBLOQ KALEN!!" Dengan cepat Jisoo masuk kekamar Lim dan mengunci kamar Lim sebelum ketiga titan di luar ga ngamuk ke dia.
"Lim." Jisoo tersenyum karena melihat Lim yang ternyata sedang tidur.
Jisoo pun mengambil boneka yang ada disamping Lim, mengganti dengan dirinya yang tidur di sebelah Lim. Wajah cantik memandangi wajah Lim tanpa henti, sampai lelaki itu terusik dari tidurnya.
"Loh?? kok kesini?" Tanya Lim dengan suara serak khas bangun tidur, bahkan dia ga sadar siapa yang ada di hadapannya.
"Emang ga boleh?" Tanya Jisoo, Lim terkekeh, dengan mata masih terpejam.
"Boleh sini." Lim mengisyaratkan Jisoo untuk mendekat kearahnya, dan dengan senang hati serta lapang dada Jisoo mendekat.
Gadis itu tersenyum ketika lengan kekar milik Lim melingkar tepat dipinggangnya, lelaki itu tertidur dengan memeluknya.
"Oh gini rasanya di peluk sama cowo kaya Lim, rasanya aahhh mantap!" Batin Jisoo memekik senang.
///////
Sedangkan di luar kamar keadaan nya hening cuma ada tatap tatapan antara Jennie Irene sama Rose. Tajem banget, bahkan pitnah tetangga bisa kalah ama tatapan mereka.
"Apa liat liat!!?" Rose yang di ngegasin sama Jennie balik ngegas.
"Kok lo ngegas!! orang gue liatin tv di belakang lo!! BEGO NAPA SIH!! ga cape bediri kek kuyang di depan tv??!!" Rosr yang niatnya mau nonton TV dari tadi cuma bisa sabar ngadepin kelakuan Jennie.
"Oh tv toh. Y" Dengan langkah sombongnya Jennie pergi dari hadapan Rose dan Irene buat masuk kekamarnya.
" Pernah di hihh!! ga sih tu orang!!" Ujar Rose hendak melempar Jennie remot tv namun dia tahan.
"Udah jan marah marah, dari pada lo kesel, mending buat perjanjian aja ama gue." Rose mengangkat sebelak alis nya melihat Irene bersmirk kearahnya.
"Lo ga akan jadiin gue babinya kan??" Tanya Rose.
"Cubit usus kau mau?? lo kira kita mau ngepet?! tapi gapapa juga sih lo jadi babi, kelakuan lo kan sama ka babi." Irene tertawa melihat wajah kesal Rose.
"Bisa diam tidak, anjing?" Rose menatap datar kearah Irene yang seketika menghentikan tawanya.
"Gini gini, gue terima lo nikah duluan sama Lim, tapi lo kudu bantu gue jadi istri kedua nya bebeb gimana??" Wajah Rose seperti ingin mencret.
Ehmm, maksdnya berpikir, dan menimbang berat badan Irene.
canda :)
Menimbangkan perjanjian yang Irene kasih ke dia.
" Gue mau, tapi ada syaratnya." Kini giliran Irene yang bingung.
"Apa??"
"Jauhin tuh kocheng gatong sama si kampret Jisoo biar ga ganggu malam pertama gue." Ujar Rose dengan smirknya.
"Oke!! Deal!!"
.
.
.
.
.
.
.
Selamat membaca :)
akhirnya ff ini ga hiatus lagi :)
ditunggu up selanjutnya
JAN LUPA VOTE GAES
semoga kalian suka
salam dari author :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Salah Paham (END)
Randomsatu pria dengan empat wanita yang akan menjadi istrinya karena kesalah pahaman??