Sebuah sirene kembali berbunyi di penjuru rumah sakit— pertanda jika itu tanda darurat.
Doyoon mondar-mandir di depan ruangan yang bertuliskan 'ruang operasi'. Didalam hati, pria itu merapalkan doa demi keselamatan adiknya dan juga bayi yang ada di dalam kandungannya.
Kejadian sepuluh bulan yang lalu ternyata tidak cukup membuat Soobin menderita. Kini ia harus melahirkan bayi dari bajingan-bajingan sialan itu.
Doyoon meremat rambutnya frustasi. Difikirkan bagaimanapun ia tidak tahu benih siapa yang sudah berhasil membuat adiknya hamil.
Kondisi Soobin juga sebenarnya cukup memprihatinkan saat itu. Adik manisnya itu berkali-kali berusaha untuk mengakhiri hidupnya. Ya siapa pun yang berada di posisi Soobin pasti akan melakukan hal yang sama.
Dia tidak tau apa kesalahannya, hingga ia harus digilir seperti itu. Bahkan ketika dirinya hamil, pria itu sedang berada di rumah sakit jiwa karena gangguan mental yang dihadapinya pasca kejadian dimana dirinya diperkosa secara bergantian.
Sementara Yeonjun dan teman-temannya? Mereka tidak dikenakan sanksi apapun ketika Doyoon melaporkan perbuatan keji mereka pada pihak berwajib. Dengan kekuasaan yang mereka miliki, Yeonjun dan teman-temannya bisa bebas berkeliaran di luaran sana, dan Soobin? Dia harus menanggung segalanya.
Hari-hari yang mereka lalui hampir setahun kebelakang penuh dengan penderitaan. Soobin yang tidak tau dirinya tengah mengandung berkali-kali menyayat nadinya— hingga meneguk racun serangga. Dan hal itu membuat Doyoon tidak bisa membiarkan Soobin lepas dari perlindungan nya.
Satu-satunya cara ialah dengan memasukan adiknya ke rumah sakit jiwa— walaupun itu terkesan kejam, tapi Doyoon tidak punya pilihan lain. Tempat itulah yang paling aman bagi Soobin ketika dirinya harus mencari nafkah untuk membiayai semua biaya pengobatan Soobin.
Jika kalian penasaran dengan Yeonjun? Bajingan itu tidak pernah lagi ia dengar kabarnya. Dan Doyoon juga tidak perduli..dia sudah mencoba untuk tidak berurusan lagi dengan bajingan sialan itu, karena yang dia perduli kan saat ini hanyalah Soobin. Tidak ada yang lain.
Baru tiga bulan yang lalu Soobin keluar dari rumah sakit jiwa. Psikiater yang menangani nya berkata keadaan Soobin jauh membaik semenjak ia tahu bahwa dirinya tengah mengandung. Siapa yang menyangka bahwa Soobin bisa menerima anak yang dikandungnya?
Doyoon masih ingat hari-hari tiga bulan terakhir ini. Soobinnya kembali tersenyum seperti dulu. Wajah cantiknya bahkan semakin cantik dari hari kehari.
Sering Doyoon memergoki calon ibu muda tersebut tengah berkomunikasi dengan calon bayinya melalui gerakan mulut sambil mengelus perutnya yang mulai membesar.
Dan disana Doyoon seperti melihat seorang malaikat. Malaikat yang sangat cantik dengan wajah teduh nya.
Dia sempat berpikir, seandainya dulu dia menerima Beomgyu mungkin semuanya tidak akan berakhir seperti ini. Tapi dia memiliki alasan kenapa dirinya menolak Beomgyu saat itu.
Bukan dia tidak mencintai Beomgyu, hanya saja orang tua Beomgyu tidak menyetujui hubungan mereka karena Doyoon yang seorang yatim-piatu dan memiliki seorang adik yang tunawicara. Dan orang tua Beomgyu menjadikan Soobin sebagai senjata mereka untuk menyerang Doyoon.
Siapa yang menyangka jika pada akhirnya Beomgyu nekat untuk mengakhiri hidupnya? Dan jika kalian bertanya bagaimana perasaan Doyoon saat itu? Tentunya ia juga hancur.
Ah.. jika mengenang kembali ke masa lalu seperti nya semua itu memang salahnya. Dia juga tahu bahwa Yeonjun mencintai Beomgyu, tapi Doyoon lebih memilih memperjuangkan perasaannya ketimbang persahabatan mereka.
![](https://img.wattpad.com/cover/236736698-288-k357215.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Casuale
Fanfictionberisi oneshoot atau short story BXB area! Seme? Suka-suka authornya 😊 Soobin-bott! Bisa Mpreg