Lima detik lagi lampu akan bertukar warna menjadi hijau, Leila berpikir keras memilih cara melarikan diri yang mungkin akan membuat polisi kewalahan. Ia menyalakan peta digital di layar kecil tepat di bawah mp3, menentukan titik yang akan dituju dan menonaktifkan gelombang radio agar tidak terlacak. Greyson memijit kepalanya sendiri, ia benar-benar bingung. Mobil melaju secara tiba-tiba membuatnya terkejut, Leila dengan lihai menyetir dan tanpa menabrak apapun, dan berhasil mendahului beberapa mobil, pemandangan seperti ini membuat Greyson ingin muntah.
"Greyson, bisa tolong aku ambilkan pulpen di dalam tas yang ada di kakimu?" pandangan Leila tetap fokus ke depan. Greyson mengambil tas yang berada di dekat kakinya, tas yang sangat berat. Ia mencari apa yang Leila katakan, lalu mengeluarkan benda seukuran jari telunjuk, berwarna hitam, dan ada tombol merah tepat di bagian tengah.
Jalan raya tidak begitu ramai, ini cukup memudahkan Leila, tetapi juga memudahkan polisi dan ambulans untuk mengejar mereka. Mobil polisi menabrak bagian belakang mobil membuat Leila terkejut dan secara tanpa sengaja Greyson menekan tombol benda tersebut hingga keluarlah seberkas cahaya berwarna putih yang lurus ke atas, membakar ujung rambut Greyson yang dilewatinya dan melubangi bagian atas mobil.
"Greyson! Jangan tekan tombol itu! Bagaimana kalau hidungmu yang terbakar?!" kata Leila panik.
"Benda macam apa ini?!" ia menjauhkan dari wajahnya.
"Gamma-ray. Nanti kujelaskan, sekarang berikan benda itu padaku."
Leila langsung menyambar benda tersebut saat Greyson memberikannya. Ia lalu menekan tombol automatic-driving, yang langsung disusul suara operator memberitahu bahwa mobil sudah dikendalikan secara otomatis hingga sampai ke tempat tujuan. Ia membuka jendela sedikit, mengeluarkan tangannya dan mengarahkan ujung gamma-ray ke arah mobil polisi yang mengejarnya. Cahaya putih keluar dan seketika bagian roda terbelah menjadi dua, mobil terseret beberapa meter membuat kacau lalu lintas. Leila melebarkan kaca jendela, kali ini kepalanya sedikit keluar, dengan sedikit gerakan saja cahaya lurus yang keluar dari gamma-ray mampu membelah mobil menjadi dua. Hal yang sama dilakukan kepada mobil lainnya, beberapa polisi yang terseret di jalan hampir saja terlindas dengan mobil lain. Dengan senyum meremehkan, Leila melambaikan tangan kepada mobil-mobil yang berhasil dilumpuhkannya sambil berkata,
"Ilal liqa' ma'a salaamah." (Semoga sampai tujuan dengan selamat), lalu kembali menutup jendela.
_______________________________
Mobil perlahan berhenti ketika mereka tiba di hutan, peta digitalmenunjukkan kalau posisi sedang berada di daerah Beit Shemesh, hutan perbatasan antara Yerusalem dan Rehovot. Greyson beringsut kebawah, menyandarkan kepalanya ke sisi jendela, ia sedikit pusing karena belum pernah berada dalam mobil yang melaju sangat cepat seperti tadi.
"Minumlah." Leila menyodorkan sebotol air mineral yang langsung diteguk Greyson hingga habis.
"Kenapa mereka mengejar kita?" tanya greyson yang memandang lurus ke depan.
"Mereka menginginkanmu, untuk dimusnahkan. Dan aku tidak akan membiarkan itu terjadi."
"Apa aku pernah berbuat salah pada mereka?"
"Tidak."
"Lalu kenapa? Jelaskan."
"Aku tidak yakin kau akan paham dengan penjelasanku. Tapi, baiklah. Hmm, ingat? Dirimu adalah hasil percobaan. Pertama, mereka menginginkan dirimu sebagai asset mereka untuk mencari perhatian dunia, khususnya para Iluminati. Kedua, ISIS II, organisasi yang entah berada dimana pusatnya itu, mengira kalau percobaan ini adalah bentuk penentangan takdir Tuhan, padahal jelas-jelas tujuan awal kami adalah untuk memanfaatkan organ tubuhmu yang masih berfungsi, tapi ternyata kau malah hidup seutuhnya. Dan FBI juga bermaksud mengambilmu untuk diamankan agar tidak timbul perpecahan. Begitulah berita yang kuperoleh sejak tiga hari lalu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cryonic
Science Fiction"Kalau dia masih hidup, mungkin umurnya sekitar 74 tahun. Dia meninggal karena penyempitan pembuluh darah setelah selesai berolahraga saat berumur 24 tahun." "Oh ya, siapa nama mayat ini?" "Namanya," Yola membalikkan kertas ke lembaran pertama...