Sebelum lanjut,
THANK YOU SO MUCH ATAS RESPON BAIK TERHADAP CERITA INI UNTUK SEMUA PIHAK, 8/8 TEAM, eh.. 9/9! SARAH, DINDIN, SEKAR, DAN YANG BACA DEH POKOKNYA. ANE GATAU MAU SENENGGIMANALAGIKFDJKFKDJKKX _____________________________________________________________________
"Dasar mayat. Kau tidak mungkin hidup lagi, kan? Aku hanya bermimpi, aku hanya bermimpi, aku hanya bermimpi." ujar Leila sambil menepuk-nepuk pipinya sendiri. Cengkraman mayat tadi tidak sekuat seperti sebelumnya. Gelombang yang ada di layar juga mulai stabil, dengan denyut nadi 60x per menit.
"Hey kalian yang di luar sana. Cepat buka pintunya. Aku kedinginan di dalam sini." kata Leila sesantai mungkin, pandangannya tidak lepas dari mata mayat itu. Hingga akhirnya Mr. Khazef, datang membuka pintu.
"Hourani! Kau tidak apa-apa?" katanya begitu masuk ke dalam.
Sudah hampir mati berdiri karena ketakutan seperti ini! Apanya yang tidak apa-apa?!, teriaknya dalam hati. Leila hanya menunjuk cengkraman mayat itu, Ted lalu membantu melepaskannya. Setelah terlepas, Leila langsung lari keluar ruangan. Emosinya masih belum stabil, wajahnya pucat pasi. Casper yang tiba-tiba datang langsung memeluknya, menyapukan sapu tangan ke wajah Leila yang berkeringat.
"Casper..."
"Ya? Kenapa? Apa yang bisa aku lakukan?"
"Aku mau muntah."
Casper menuntunnya ke wastafel terdekat. Tak lama Yola menyusul, ia membawa sebotol air mineral.
"Leila, maafkan aku. Aku tidak bermaksud mengurungmu di ruangan itu. Aku terlalu panik. Maaf, ya. Ini, minumlah." Leila mengambilnya lalu meneguknya sebanyak mungkin. Lututnya gemetar, adegan mayat hidup yang diperankan mayat sungguhah benar-benar tidak lucu.
"Apa itu tadi nyata? Tidak mungkin dia hidup lagi. Itu...sungguh tidak masuk akal, bukan? Tapi..." terlalu banyak pertanyaan berputar putar dalam pikirannya.
"Mungkin itu memang terdengar sangat mustahil. Tapi memang begitu yang terjadi. Mayat itu, eh, maksudku Greyson, sudah ditangani oleh Mr. Khazef."
"Dan dia masih hidup?" Yola hanya menjawabnya dengan anggukan.
Mr. Khazef baru saja selesai memasang infus dibantu beberapa mahasiswa lain. Greyson tidak memberontak, matanya lurus memandang ke langit-langit ruangan. Detak jantungnya stabil, dan ia bernapas seperti manusia 'hidup' yang normal.
***
Fakultas kedokteran heboh saat itu juga. Mereka datang ke laboraturium untuk melihat 'Greyson Si Mayat yang Hidup Kembali', tapi hanya dapat melihatnya dari balik kaca. Sebagian dari mereka menginterogasi mahasiswa yang sekelas dengan Leila. Berita ini pun dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru universitas. Kecaman, hujatan, dan dukungan atas percobaan itu tertuju kepada Profesor. Jac dan mahasiswa yang melakukan percobaannya, terutama Leila, padahal ia menjadi korban pertama kali ketika mayat tersebut hidup.
Teori konspirasi hingga kaitannya dengan hal yang berbau metafisika menjadi bumbu penyedap berita tersebut. Sebagian dari mereka percaya bahwa ini hanyalah ulah iblis, sebagian lain yakin ini adalah kehendak Tuhan, sebagian lainnya seperti para iluminati yakin bahwa era Dunia Baru sudah semakin dekat. Professor Jac yang baru tiba terkejut, secara otomatis membubarkan kerumunan mahasiwa yang ingin melihat Greyson. Tanpa basa-basi ia langsung mengatur jadwal konferensi khusus fakultas kedokteran minggu depan, lalu memanggil Leila, Casper, dan Yola ke ruangannya.
"Silahkan duduk." Katanya begitu mereka bertiga masuk ke ruangan, "Jelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi. Casper?"
"Ummm, begini, prof. Sejak awal kami memang menyembunyikan sesuatu tentang keadaan mayat. Hanya mayat Greyson lah yang tidak membiru seperti mayat lainnya, dia benar-benar terlihat seperti orang tidur. Kami juga tidak tahu apa yang terjadi, maka dari itu ketika anda datang kami menutupnya agar tidak ketahuan." Jelas Casper singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cryonic
Science Fiction"Kalau dia masih hidup, mungkin umurnya sekitar 74 tahun. Dia meninggal karena penyempitan pembuluh darah setelah selesai berolahraga saat berumur 24 tahun." "Oh ya, siapa nama mayat ini?" "Namanya," Yola membalikkan kertas ke lembaran pertama...