Jac berjalan menyusuri koridor menuju ruangannya, ia sedikit tergesa-gesa hingga menabrak Mrs. Burns. Tab canggih yang dibawanya pun terlepas dari pegangannya dan jatuh terhempas ke lantai. Mrs. Burns buru-buru meminta maaf sambil berusaha menjaga keseimbangan tubuhnya agar tidak jatuh.
"Maafkan aku, Mrs. Burns! Aku benar-benar terburu-buru. Tapi untunglah aku bertemu denganmu. Tolong kumpulkan tim ahli bedah, ahli mikrobiologi, dan beberapa apoteker di ruangan konferensi sekarang, ada yang ingin kubicarakan."
"Sekarang? Bagaimana dengan yang sedang mengajar?"
"Suruh mereka menyusul. Ini penting sekali."
"Baiklah."
Mrs. Burns segera menuju bagian informasi, Jac pun segera berlalu sambil memasang kembali baterai tab miliknya yang tadi terhempas. Sesampainya di ruangan, ia segera menelpon seseorang yang menyekapnya beberapa hari lalu,
"Ya," kata pria diseberang sana.
"Aku akan melakukan apa saja instruksimu, jadi jangan berani-beraninya kau menyentuh anak atau istriku, mengerti?"
"Itu mudah."
Tanpa mengucapkan sepatah kata lagi, Jac memutuskan line telepon lalu kembali berjalan keluar dan mendapati Casper sedang mondar-mandir tidak jauh dari depan pintunya.
"Sedang apa kau di sini?"
"Hanya menunggu temanku, ia sedang ke apotek."
"Kau bisa menunggunya di ruang tunggu, kan?"
"Iya, tapi antriannya panjang sekali. Jadi aku meninggalkannya. Oh ya, Profesor, kemana saja anda selama beberapa hari ini?"
"Bukan apa-apa." Jac langsung meninggalkan Casper yang berdiri mematung.
"Fhhhh, hampir saja." gumam Casper pelan. Yola yang sedari tadi bersembunyi di balik pot bunga yang besar melompat keluar.
"Hampir saja ketahuan. Tapi tadi kau mendengar pembicaraan beliau, kan?" tanya Yola sambil menepis butiran tanah yang menempel di seragam labnya. Casper menariknya berjalan untuk kembali menuju kelas.
"Ya, aku mendengarnya. Sepetinya seseorang sedang mengancam Profesor Jac, dari nada bicaranya ia sedikit ketakutan. Lalu, menurutmu, untuk apa ahli bedah, mikrobiologi, dan apoteker dikumpulkan?"
"Yang terpikir olehku adalah mereka akan membedah mahluk mikro, tapi kalau dipikir lagi, untuk apa dibedah? Kita sudah punya alat canggih untuk itu dan hampir semua orang di sini tahu bagaimana mengoperasikannya. Memangnya menurutmu apa, Casper?"
"Mengerikan. Yang terpikirkan olehku adalah mereka membedah para apoteker lalu menjadikannya makanan untuk makhluk mikro."
Yola terdiam sejenak, lalu berjalan lunglai ke dalam kelas sambil bergumam,
"Terkadang kau terlalu cerdas, Casper."
__________________________________
Hafez mengantar Leila sampai di lobi hotel, ia terlihat sedikit gelisah, beberapa kali melirik ke jam tangannya.
"Mau masuk ke dalam melihat teman-temanku?" tanya Leila.
"Terima kasih. Mungkin lain waktu." jawabnya sambil tersenyum, senyumnya yang tipis itu pas dengan wajahnya yang tirus. Leila kemudian mengulurkan tangannya, bermaksud untuk berjabat tangan, tetapi Hafez diam tidak merespon.
"Terima kasih sudah mau mengantarku." kata Leila, masih mengulurkan tangannya. Hafez masih tidak merespon, lalu tiba-tiba ia tersenyum dan melepas topinya sambil sedikit merunduk,
KAMU SEDANG MEMBACA
Cryonic
Science Fiction"Kalau dia masih hidup, mungkin umurnya sekitar 74 tahun. Dia meninggal karena penyempitan pembuluh darah setelah selesai berolahraga saat berumur 24 tahun." "Oh ya, siapa nama mayat ini?" "Namanya," Yola membalikkan kertas ke lembaran pertama...