'Ledakan bom di salah satu hotel di Tel Aviv menewaskan 50 warga sipil dan 20 lainnya terluka parah. Diduga kejadian ini sudah diprediksi beberapa minggu lalu mengenai ancaman penyerahan hasil percobaan di Hebrew University...'
'Bom bunuh diri di kawasan Cairo International Book Fair menewaskan lebih dari 200 orang dan membakar sekitar 5000 buku. Pelaku bom bunuh diri di Kairo, Mesir, adalah salah satu warga sipil yang sebelumnya memimpin demo atas kenaikan harga bahan pangan yang sangat drastis. Sedangkan ledakan bom lain menyusul di Giza...'
Leila mendengarkan breaking news di salah satu tv di ruang tunggu dengan seksama, ia lalu bersandar ke dinding, menghela napas panjang.
"Kasihan, dia tidak tahu apa-apa." gumamnya pelan sambil melihat Greyson yang duduk di sebelah Michael. Sebentar lagi mereka akan terbang meninggalkan Kairo, untungnya tidak ada jadwal penerbangan yang diundur meskipun keadaan Kairo sekarang sedang sangat genting.
___________________________
Casper mengaduk-aduk gelas es krim miliknya sambil menatap kosong keluar jendela. Ia bahkan tidak mendengar sama sekali yang dikatakan lawan bicaranya hingga akhirnya ia merasa sakit di dahinya.
"Aduh!"
"Casper...Casper, mau sampai kapan kau melamun, hah?" Yola menyendok suapan es krim terakhir ke dalam mulutnya.
Bukannya menjawab, ia malah menghela napas panjang, tidak terhitung sudah berapa kali ia menghela napas seperti ini.
"Kalau terus menghela napas seperti itu, kau terlihat seperti kakek-kakek yang tahu kalau akan mati besok."
"Aku hanya tidak tahu harus berbuat apa. Orang tua Leila semalam menelponku, dan meminta bantuanku untuk mencarinya. Kalau saja aku tahu dia dimana, sudah kuikat dan kukurung dia!"
"Ya ya ya, aku mengerti. Menurutmu, kira-kira berada dimana dia sekarang?"
"Kurasa ke suatu tempat yang belum pernah ku kunjungi. Soal informasi keberadaannya di Haifa dan Rehovot itu, aku sedikit ragu. Lagipula Leila bukan hacker, dia tidak mungkin punya waktu untuk melakukan itu sambil melarikan diri."
"Huh, enak sekali dia. Jalan-jalan bersama mayat hidup yang tampan itu. Semoga saja kalau dia sudah kembali nanti, dia tidak lupa untuk membawakan oleh-oleh untukku."
Tuk! Sekarang gantian Casper yang mengetukkan sendoknya pelan ke dahi Yola.
"Sempat-sempatnya berpikiran seperti itu."
"Tidak salah, kan? Oh ya, kira-kira kemana ya perginya Profesor Jac? Ada yang bilang dia diculik. Aku jadi takut di rumah sendirian."
"Kenapa harus takut? Lagi pula dunia tidak rugi kalau orang sepertimu hilang." Casper segera meneguk habis es krimnya yang sudah mencair dan segera berlari keluar, takut mendapat pukulan sendok susulan.
_________________________
Mereka bertiga sudah tiba di bandara. Setelah membeli visa dan mengecek paspor-masih dengan id card palsu yang canggih dan sudah mencakup semuanya, mereka menuju basement untuk naik metro menuju penginapan.
"Leila, kau sudah pernah ke Istanbul sebelumnya?" tanya Michael.
Leila menggeleng, "Belum, hehe. Sebenarnya aku juga bingung." Ia beberapa kali membolak-balikkan brosur wisata yang diberi petugas pengecekan paspor.
"Hooaaahhm. Aku ngantuk sekali." Greyson meregangkan tangannya ke udara sambil menguap.
Sepanjang jalan di dalam metro, Leila sibuk menghitung berapa kali mereka berhenti di stasiun dan sesekali mengecek brosurnya, takut kalau salah turun, karena hotel tempat mereka menginap sudah dipesan setelah membeli visa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cryonic
Science Fiction"Kalau dia masih hidup, mungkin umurnya sekitar 74 tahun. Dia meninggal karena penyempitan pembuluh darah setelah selesai berolahraga saat berumur 24 tahun." "Oh ya, siapa nama mayat ini?" "Namanya," Yola membalikkan kertas ke lembaran pertama...