Greyson melangkah masuk diikuti Michael, mereka baru saja pulang dari membeli makan siang sekaligus makan malam. Michael sudah meminta maaf kepada Greyson atas paksaannya untuk minum obat kemarin, dan dengan mudahnya Greyson memaafkan, bahkan mereka terlihat semakin dekat sekarang. Greyson tidak separah sebelumnya ketika ia mulai mengingat kejadian-kejadiannya di masa lampau, meski terkadang ia tetap mengeluarkan darah dari hidungnya. Terhitung sudah sepuluh hari mereka berada di Istanbul, berpindah dari satu hotel ke hotel lain agar tidak dicurigai kalau mereka tinggal terlalu lama.
Leila duduk di kursi putar sambil memegang tab, memandang tanpa ekspresi kearah Greyson dan Michael yang terlihat begitu gembira.
"Sedang apa?" tanya Greyson sambil berjalan mendekat.
"Belajar." Greyson hanya mengangguk-angguk mengerti.
"Leila, kami ada berita bagus! Benar kan, Michael?" seru Greyson antusias, dari sudut matanya Leila melihat Michael mengangguk.
"Apa itu?"
"Besok kita akan ke Antena!" seru Greyson semakin semangat. Leila mengernyitkan dahinya tak paham.
"An..tena?"
"Bukan antena, Greyson. Tapi Athena! A-the-na." Michael mengoreksi.
"Ya, ya. Itu maksudku."
"Hah?! Apa? Ke Athena? Yunani? Buat apa?"
"Jalan-jalan. Tadi Michael membeli voucher untuk liburan musim dingin sepulang kami membeli makan."
"Tidak, tidak! Tidak boleh!"
"Leila, pleaseeee... Aku bosan di sini. Aku mau suasana baru!"
"Jangan seperti bayi, Greyson. Dan kau Michael, sebaiknya kau pulang dan kembali kuliah, liburan tahun baru sudah selesai, bukan?"
"Tidak usah dipikirkan, aku mau ambil libur satu semester."
"Gila."
Leila kembali focus membaca artikel tentang gula tebu yang dijadikan sebagai obat diabetes.
________________________________
Esok harinya, mereka sudah bersiap sejak siang hari. Greyson yang terlihat paling semangat dengan senang hati membawa beberapa barang bawaan. Leila membuka brangkas kecil tempat ia menyimpan tas bunga miliknya, hanya ia yang tahu kode untuk membuka brangkas tersebut.
Tiba di stasiun, Michael dan Greyson menunggu di dalam tram, sedangkan Leila pergi ke salah satu toko roti.
"Leila?" tegur seseorang yang dikenalnya.
"Hafez, aku akan pergi hari ini."
"Ternyata firasat burukku benar." katanya sambil menyemprot meja dengan air pembersih.
"Firasat buruk?"
"Ya. Bukannya aku sok mengatur, tetapi sebaiknya kau tidak pergi." Hafez masih fokus dengan pekerjaannya.
"Aku juga sebenarnya tidak mau, tapi kasihan Greyson kalau harus mati kebosanan."
"Yang penting, jaga dirimu baik-baik. Oh ya, aku belum pernah melihat temanmu yang satunya."
"Dia memang jarang keluar dan lebih suka berjalan-jalan sendiri. Kenapa?"
"Tidak apa-apa, hanya penasaran."
Leila tersenyum, "Aku berangkat, semoga kita bisa bertemu lagi."
Sebelum Leila benar-benar meninggalkan toko roti, Hafez memberinya beberapa bungkus roti keju dan coklat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cryonic
Science Fiction"Kalau dia masih hidup, mungkin umurnya sekitar 74 tahun. Dia meninggal karena penyempitan pembuluh darah setelah selesai berolahraga saat berumur 24 tahun." "Oh ya, siapa nama mayat ini?" "Namanya," Yola membalikkan kertas ke lembaran pertama...