|Bagian 37|.

7.2K 690 86
                                    

"Aduh sayangg anaknya bundaa, kamu jangan lari dong, anak kamu keguncang itu." Teriak Bunda Lea saat melihat anaknya menghampiri dirinya sambil berlari.

Lea seketika menghentikan langkahnya, lalu nyengir "hehe, peace bun."

Bunda Lea geleng-geleng kepala "Dasar, jangan kaya gitu lagi."

"Iya bun, ayah mana? Bunda sama siapa kesini?" Tanya Lea sambil menyalimi sang bunda.

"Sama ayah, sama papa, mama kamu juga." Jawab Bunda Lea.

"Sini duduk, nanti kamu kecapean."

"Iya bunda, abang ga kesini ya? Mentang-mentang udah nikah, jengukin adeknya aja jarang." Keluh Lea.

Yup Arez memang sudah menikah tiga bulan yang lalu, dan nama istrinya adalah Alina, mereka satu kampus dulu, dan sekarang Alina juga sedang mengandung satu bulan, jadilah Arez jarang bertemu adik tersayangnya itu.

"Dia kan juga harus jaga istrinya sayang." Ujar Bunda memberikan pengertian.

"Sayangnya mama, yuhuuu mama coming." Teriak Mama Jason sambil berlari menghampiri menantu kesayangannya, dan para bapack-bapack mengekori di bhelakhang, lebay amat ya gue.

"Mamaaa miss you so much." Ucap Lea berdiri dan beranjak memeluk mertuanya.

Lea juga menyalimi ayah, dan papa mertuanya.

"Jason mana sayang?" Tanya Mama Jason.

"Biasa lah ma, dia mah kebo." Jawab Lea diiringi senyuman manis, dia bahagia melihat para orang tua dengan kompak datang ke rumahnya.

"Siapa yang kebo hm?" Tanya Jason yang tepat berdiri di belakang Lea, dan dia langsung mengecup pipi istrinya tersayang.

"Ehh, sejak kapan kamu disitu?" Bukannya menjawab Lea malah bertanya balik.

"Sejak istri aku tercinta bilang suaminya kebo." Gemas Jason mengecupi seluruh wajah Lea.

Lea terkikik geli "ihh geli tau, haha udah ihh."

"Ekhem.." Dehem para orang tua, yaelah mereka berasa nyamuk, kalau liat yang kayak gini kan jiwa muda mereka berkoar-koar.

"Ehh Bun,Yah,Ma,Pa, udah lama?" Tanya Jason menyalimi tangan kedua mertua dan orangtuanya.

"Udah, kamu kenapa baru bangun jam segini? Kamu itu mau jadi ayah tapi kelakuannya masih aja kaya abg, liat tuh istri kamu lagi hamil besar, harus selalu dijagain dong, gimana kalau anak kalian tiba-tiba lahir, kan bahaya kalau ga ada pengawasan." Ceramah Mama Jason, Jason hanya mengangguk sebagai jawaban, sudah kebal diamah kalau masalah yang begini.

"Ngapain ngangguk-ngangguk aja? Denger ga apa yang mama bilang? Jangan ini kamu anggap sepele ya." Lanjut Mama sambil menjewer telinga Jason, anaknya ini memang susah dibilangin.

"Aduh..duh.. Ma sakit, Jason juga punya alasan kali kenapa telat bangun." Jawabnya sambil meringis, sakit euy.

"Apa? Kasi tau mama."

"Jason lambat bangun karena tadi subuh Lea minta dibeliin Rawon, jadinya harus keliling dulu nyariin apa yang Lea minta." Jelasnya sembari mengusap telinganya yang pasti sudah merah itu.

"Oalahh... Kenapa ga bilang? Gitu dong jadi suami itu harus siaga, manjain istrinya, jangan sampe kecapean, jangan di kerasin, harus dilembutin, ibu hamil itu kadang mood-nya berubah-ubah, bentak sedikit nangis, teriak sedikit ngambek, jadi sebagai seorang suami harus bisa memberi yang terbaik, awas aja mama denger istri kamu nangis gara-gara kamu  ya, bakal mama potong tuh titit." Ancam Mama Jason, seketika Jason memegang titit-nya.

"Janganlah ma, nanti aku ga bisa buat anak lagi dong." Ujarnya memelas yang mengundang tawa semua orang.

"Ada-ada aja kamu yang, eh iya melahirkan itu sakit ga ma?" Tanya Lea.

Yang ditanya dengan cepat menjawab "Kalau masalah sakit ga sakitnya, ya pasti sakit dong sayang, tapii..ada tapinya loh ya, tapi rasa sakinya akan hilang saat kamu denger suara tangisan anak kamu, kayak mama dulu, saat denger suara tangisan Jason pas lahir rasanya tuh lega, kayak wanita terbahagia di dunia, apalagi anak kamu lahir dengan keadaan yang sehat, kalau ga percaya tanya aja bunda kamu tuh."

Bunda Lea ikut menjawab "Iya bener, yang namanya melahirkan pasti sakit, mama dulu pas ngelahirin kamu juga kayak gitu, rasanya lega, seneng, pokoknya serasa jadi wanita hebat aja gitu karena berhasil melahirkan seorang anak dari rahim kita sendiri."

"Makanya para lelaki jangan pernah nyakitin perempuan, kalian gatau kan rasanya melahirkan, gimana rasanya bawa anak yang ada di dalam perut, belum lagi kita rela tubuh kita melar demi calon buah hati, kadang suka heran, banyak laki-laki diluaran sana yang selingkuh saat istrinya hamil, dan alesannya kamu udah ga menarik, liat tubuh kamu udah segede gaban, belum lagi muka kamu tuh yang udah kayak ga pernah mandi satu tahun, kucel, ga pernah make-up lagi, itu lagi kaki kamu udah kayak kaki gajah, mana mau aku punya istri kayak gini, Heh para suami diluaran sana kita yang perempuan ini lagi ngandung anak hasil semprotan kalian ya, dan apalagi? Kita kayak ga pernah mandi selama satu tahun? Kucel? HEH TAI AYAM kita ga make-up an karena kita itu lemes, tau kaga lo? Kita bukannya gamau rawat diri tapi kita lagi sibuk ngerawat calon anak yang ada di dalem perut, udah dapet nutrisi yang lengkap belum? Udah aman belum? Bukan cuma make-up-an melulu, yang lo tau cuman cantik doang, tau gitu kaga usah Nyemprot kalau gamau nanggumg resiko pe'a." Ucap Lea menggebu, para lelaki yang mendengarnya melongo, mereka gelagapan, dengan kode mata yang diberikan bapack-bapack kepada Jason seakan menyuruh bawa ke kamar, kayaknya istri lo kesurupan, bisa berabe kalau istri gue ikutan ngomel.

Dan Jason yang memang terlewat peka, dia pun menggiring istrinya memasuki kamar mereka "Iya sayang, aku ga kayak gitu kok tenang aja, aku nerima kamu apa adanya, sekarang kita ke kamar ya, bayi kita juga perlu istirahat, yuk." Dan meninggalkan para orang tua yang asik mengomel, bukan semua melainkan para ibuck-ibuck.

"Tuh dengerin, udah sadar kan kalian berdua?" Ujar Bunda Lea.

"Jangan masuk telinga kanan keluar telinga apa?" Mama Jason melanjutkan.

"Kiri." Jawab para lelaki dengan kompak.

Yaelah berasa anak TK gue - Batin para bapack-bapack.






~V O T E, C O M M E N T, F O L L O W~

POSSESSIVE JASON [Proses Penerbitan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang