|Bagian 19|.

9.6K 700 21
                                    

Prangg

Jason membanting vas bunga yang ada di sebelahnya,apa yang telah ia lakukan,dia lebih mementingkan egonya daripada hubungannya bersama Lea.

"Lea maafin aku,maaf" Ujarnya lirih tanpa memperdulikan tangannya yang banyak darah akibat terkena pecahan vas.

"JASONN LO GILA HAH?!"teriak Raja dari depan lintu yang disusul oleh Dero.

" IYA GUE GILA,MAU APA LO?!"Teriaknya di depan wajah Raja.

"Busett air liur lo" Di situasi seperti ini Raja masih sempat-sempatnya bercanda.

Dero yang ada disamping Raja menyenggol bahu sahabatnya keras "yang serius goblok!"

"Tenang Jas,lo gaboleh kayak gini!" Ucap Dero

(Fyi : Jas dibaca Jes,bukan jesi ya tapi Jesen).

"Kenapa Lea minta putus Der,gue cuma cemburu,apa dia ga pernah mikirin perasaan gue?hiks" Dero dan Raja terperangah melihat Jason menangis,di dalam hidupnya hanya 3 kali dia menangis,yang pertama saat mama nya kecelakaan,yang kedua saat dia pergi,dan yang terakhir hari ini.

"Heh jangan nangis elah,malu dong sama otot!" Ejek Raja,yang mendapatkan lirikan tajam dari Dero.

"SURUH LEA KESINI!!" Teriaknya frustasi.

Dero memandang Jason miris "Lea lagi butuh waktu sendiri Jas,lo tenang dulu"

Jason menoleh menatap Dero "sampai kapan?"

"Sampai kapan dia butuh waktu sendiri?" Lanjutnya lirih.

"Gue yang bakal bawa dia kesini"

*****

"Lea buka pintunya!" Teriak Vito dari luar

"Lea jangan kayak gini" Sambung Eca

"Vit lo lebih baik pulang aja dulu,masalah Lea biar jadi urusan kita" Ujar Vania kepada Vito

Vito mengangguk lemas "gue pulang duluan ya,nanti kabarin gue"

Vania dan Eca mengangguk "iya tenang aja,nanti gue kabarin,oke?!"

"Gue pamit" Ujar Vito lalu berjalan ke luar rumah.

Tok tok tok

"Lea kalau lo gamau keluar gue dobrak ya!" Ucap Vania

"Eh goblok emang lo kuat?" Tanya Eca

Vania nyengir "kagak"

Eca menjitak kepala Vania "otak di dengkul ya gini,lurusin tuh kaki biar otak lo ga ikutan ketekuk"

Vania menatap Eca jengkel "sakit tau ga,emang ga punya hati lo"

Eca mengabaikan Vania kemudian kembali mengetuk pintu kamar Lea"Lea buka dulu coba,gue mau bicara"

Tak lama pintu kamar pun terbuka dan menampilkan wajah Lea yang tak karuan,rambut acak-acakan,hidung merah,mata sembab,persis boneka hantu.

"Astaga Leee,huftt" Ucap Vania sembari menahan tawa.

"Masuk!" Titah Lea

Mereka mengekori Lea memasuki kamarnya,lalu duduk di ranjang milik Lea.

"Lo kenapa?" Tanya Eca "kalau lo udah siap buat cerita,lo bisa cerita sama kita"
Lanjut Eca yang diangguki Vania.

"Gue salah" Ujar Lea dengan suara bergetar tak lama air matanya turun deras.

"Huaaaa gue bilang putus sama Jason,gue refleks ngomong gitu karena gue ke-kesel hiks gimana dong?hiks"
Jelasnya sesenggukan.

Eca menepuk-nepuk bahu sahabtnya menenangkan "lo tenang dulu,lebih baik lo jelasin baik-baik ke Jason"

"Iya biar dia ga salah paham lagi sama lo" Sambung Vania.

Eca menoleh lalu mengangguk "iya gue mau jelasin ke Jason,gue gamau putus huaaaaa hiks"

Eca menggaruk tengkuknya yang tak gatal "ya-ya udah ayo,kita anterin"

Lea menyedot ingusnya yang keluar untuk masuk kembali ke dalam (apasih author gatau istilahnya)

Vania menabok lengan Lea "Iyuuu jijik anjing,cuci muka dulu sana!"

"Sakitt" Rengek Lea memegangi bekas tabokan Vania yang lumayan pedas.

"Bodo sana!" Ucap Vania sambil mendorong Lea memasuki kamar mandi.

"Sabar dulu,hiks" Ujarnya sesekali sesenggukan.

"Ngapa nangis lagi sih ah,pusing gue"

Eca yang menjadi penonton memegangi kepalanya,pusing.

"Alamat nyari temen baru gue"

*****

"LEAA LO DIMANA?" Teriak Dero

Lea dan kedua sahabatnya yang mendengar teriakan langsung lari turun kebawah melihat siapa orang yang tidak memiliki akhlak itu.

"Apaan?!" Tanya Lea

"Ikut gue!" Ujar Dero sambil menarik tangan Lea halus

"Apaan sih woy,ngapa lo narik gue?!" Tanya Lea sambil menghempaskan tangannya dari genggaman Dero

"Ikut gue kerumah Jason sekarang,dia udah kayak orang gila tau gak?"

"Ya ini juga kita mau kerumahnya Jason ogeb" Jawab Eca

"Pas dong kalau gitu,yaudah ayo" Ajak Dero yang diikuti Lea dan kedua sahabatnya.

*****

Dero dan Lea dkk sudah sampai di rumah Jason,dengan terburu-buru Lea memasuki rumah Jason.

Saat sampai di ruang tamu dia melihat keadaan Jason yang jauh dari kata baik,dengan tangan yang berdarah dan mata sembab.

"Yaampun Jason kamu ngapain sih?" Tanya Lea sambil mendekati Jason.

Jason mendongak "Lea,sayang,please jangan tinggalin aku,aku gamau putus sama kamu,maaf,aku udah cemburuan,maafin aku"

Lea mengangguk "iya iya aku udah maafin kamu,sekarang kita obatin luka kamu ya"

Jason hanya mengangguk sebagai jawaban.

Lea membantu Jason berdiri,sahabat Lea dan Jason yang melihat itu semua senyum terharu,sebegitu besar cinta keduanya.

"Gue ambilin P3K dulu" Ujar Raja,sambil berlalu.

"Gue sama yang lain ketaman,kalau perlu apa-apa lo bisa panggil kita" Titah Dero yang diangguki Lea.

*****

"Aduh-duh sakit yang" Ringis Jason

"Makanya,siapa suruh ngebanting vas kayak gitu?sosoan lagi" Omel Lea

"Yakan aku kesel yang,kamu sih pake bilang putus,aku kan kesel"

"Ya kamu cemburu ga jelas,aku kan kebawa suasana,jadinya ya aku refleks bilang kaya gitu"

"Awas aja kamu bilang kayak gitu lagi,aku cium kamu"ancam Jason

"Dihh mainnya ngancem ihh,gaseru"

"Bodo,pokoknya jangan pernah ngucapin kata keramat itu lagi"

"Ga janji"

"Ihhhh sayang,aku serius ih" Rengek Jason

Lea tertawa pelan melihat sifat manja Jason "iya sayang iya"

Jason menatap Lea,kemudian tersenyum menggoda "apa apa?aku ga denger"

Lea malu,dia dengan refleks membuang kapas ke wajah Jason "nih obatin sendiri bye"

"Ihhh sayang tungguin aku" Teriak Jason sambil berlari mengikuti Lea.














POSSESSIVE JASON [Proses Penerbitan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang