Ke Cemasan Tak Berujung

315 17 12
                                    

Berkujung ke kafe seusai kerja, adalah hal lumrah yang dilakukan ole semua orang. Yang menjadikan hal itu tak lumrah adalah Luffy harus pergi ke kafe yang lumayan jauh untuk berjumpa dengan Nami....

Sepasang cangkir kopi telah tersedia di hadapan mereka berdua. Suara alunan musik jazz mempermanis pertemuan tegang antara mereka berdua. Namun Luffy sama sekali tak menikmati situasi ini. Karena dia terus bersembunyi dalam ketakutannya sendiri. Dan itu tak luput dari perhatian Nami....

" Hmmm? ...... Apakah ada yang kau sedang pikirkan? " tanya Nami

" ??? "

" Luffy, apakah kau mendengarkan aku? " tanya Nami

" ??? "

Syang sekali Luffy benar-benar tidak  mendengar apa yang Nami bicarakan. Yang membuat Nami tidak nyaman dengan situasi seperti ini. Mau tidak mau Nami harus sedikit mencubit tangannya, agar dia mendapatkan perhatian dari Luffy....

" ??? "

" ??? "

" Sgh!!... Ok, kau benar-benar membuat ku tidak memiliki pilihan lain? " kata Nami dengan mendengus kesal

" Aduuuuuh!!!! " teriak Luffy kesakitan, iya itu tidak pernah terduga. Karena Nami benar-benar menggigit jari telunjuk nya

Dan karena itu juga membuat mereka menjadi pusat perhatian pengunjung lain.....

" Apa yang ada dalam pikiran mu!?.. Apakah kau menginginkan jari telunjuk ku lepas!! " tanya luffy sedikit kesal

" Jadi gimana?.... Apakah itu cukup untuk mengeluarkan mu, dari lamunan mu? " tanay Nami

" Aku tidak melamun!.... Aduh itu benar-benar sakit, tau " kata Luffy

" Nah itu sangat sepadan... Untuk terus mendiamkan ku di saat aku ingin berbicara " jawab Nami

" Hey! Ada apa dengan terikan itu... Apakah kalian tidak bisa membuat ku sedikit bersantai " tanya Vivi dengan kesal

" Oh tenang saja, Vivi.... Itu hanya sedikit kecelakaan kecil. Jadi kau bisa kembali melayani pelanggan lagi, ok " jawab Nami dengan ketus

" Apanya yang kecelakaan kecil!.... Dan kapan kau akan selesai berbicara dengan Luffy, agar kita bisa kembali bekerja " tanay Vivi dengan kesal

" Oh lihat betapa cantiknya kau hari ini vivi. Pasti kau sangat ingin bekerja sangat keras, agar aku bisa sedikit bersantai " kata Nami dengan menggoda

" Jangan mencoba untuk mengalikan pembicaraan ku, aku sudah tau tipuan itu untuk beribu-ribu kalinya... " jawab Vivi ketus

" Ah, Vivi tolong iya.... Kali ini saja, plisss " tanya Nami dengan memohon

" Sgh! Terserah... " jawab Vivi sambil kembali ke dapur

Nami lalu kembali memperhatikan Luffy yang lagi-lagi terlihat aneh. Dia curiga kalo Luffy sedang memikirkan sesuatu yang membuat dirinya, berpikir sangat keras.....

" Jadi, bisakah kau jelaskan apa yang terjadi pada mu?... Yang membuat mu harus berpikir keras, hingga kau tidak memperhatikan ku " tanya Nami dengan melihat luffy dengan serius

" Tidak ada yang perlu di khawatirkan. Aku baik-baik saja? " jawab Luffy

" Luffy,.... Aku mungkin bisa membantu mu? " Tanya Nami sambil memegang tangannya

" Hffh! Baik..... Ini tentang perusahaan ku dan... Hancock " jawab Luffy

" Apa yang terjadi? Dan ada apa dengan wanita itu? " tanya Nami dengan wajah cemas. Melihat air muka Luffy, Nami sepertinya sudah bisa menebak apa yang sebenarnya akan dikatakan oleh Luffy. Tapi Nami lebih memilih diam. Berasumsi bahwa segalanya berjalan lancar.....

Luffy X Nami(Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang