Sampai Jumpa

536 28 7
                                    

Sekarang terlihat Luffy sedang duduk di kursi nya sambil memandangi Nami yang sedang tertidur nyenyak di atas ranjang rumah sakit.......

Luffy hanya tersenyum saat melihat kekasih nya itu tertidur sangat nyenyak dengan perban yang masih melingkar di mata nya, dia merasa sangat ingin bisa seperti ini untuk selamanya. namun Luffy ingat kalo hari ini adalah hari terakhir nya untuk bersama Nami..........

' Aku akan menjadi pribadi yang lebih sabar menghadapi kesulitan dan berusaha ikhlas menerima perpisahaan ini ' batin Luffy dengan berusaha menguatkan dirinya

Saat Luffy memandang wajah Nami, segala rasa melebur menjadi satu perasaan yang tidak terperikan, menjadi sebuah goresan kecil di hati nya dan membuat air matanya harus terjatuh begitu saja..........

Luffy berpikir kalo kecantikan Nami lah yang bisa memusnahkan amarah yang sedang mendidih di dalam dirinya, dan mengubah seketika kebencian menjadi rasa sayang yang melembutkan hati nya..........

Luffy lalu bangun dari duduk nya dan mendekati Nami lebih dekat, terlihat jelas wajah Nami yang sedang tertidur nyenyak dengan senyuman indah di bibir nya yang tidak pernah hilang. dengan refleks Luffy mengelus rambutnya dengan lembut.......

" Maafkan aku, Nami. rasa sakit, rasa kecewa, penyesalan dan air mata, semuanya pasti akan terasa berat saat ini. tetapi tak apa-apa, tak ada yang sia-sia karena ada pelajaran berharga di balik ini semua, untuk masa depan kita nanti. aku selalu berharap kalo diri mu akan bisa melangkah maju tanpa diri ku, sampai kita berdua bisa bertemu lagi di kemudian hari, karena langkah ini akan terus berjalan entah kita menangis atau tertawa. jadi aku berharap kau bisa bersabar, Nami " gumam Luffy sambil mengecup dahi Nami sekilas

Luffy lalu melihat wajah Nami yang masih tertidur dengan nyenyak, setelah itu dia lalu membalikan tubuh nya dan melangkah maju ke arah pintu keluar..........

Saat Luffy akan hampir dekat dengan pintu keluar, tiba-tiba pintu tersebut terbuka oleh seseorang, terlihat ada dua orang yang sedang berjalan masuk ke ruangan Nami, satu wanita dan satu pria, dan mereka berdua adalah Bellmere dan Genzo yang baru datang untuk melihat Nami.........

" Oh Luffy, ternyata ada kau di sini. apa kami mengganggu kalian berdua? " tanya Bellmere dengan tersenyum

" Ah, tidak apa-apa Bibi. lagi pula Nami sedang tidur sekarang " jawab Luffy dengan tersenyum

" Apakah Operasi Nami berjalan dengan lancar? " tanya Genzo sedikit khawatir

Entah kenapa Luffy melihat kalo Genzo sangat mencemaskan kondisi Nami, dia merasa kalo Genzo sangat menyayangi Nami layaknya anak kandung nya sendiri, walaupun Genzo hanya sekedar Ayah angkat Nami, namun Genzo sudah terlihat seperti Ayah yang sangat sayang pada putri nya..........

" Tenang saja Paman, Operasi Nami berjalan dengan lancar dan Dokter bilang dalam jangka seminggu Nami akan bisa membuka perban di mata nya " jawab Luffy

" Oh syukurlah, kalo Operasi nya berjalan dengan lancar " kata Genzo dengan lega

" Luffy " panggil Bellmere

Luffy lalu menoleh pada Bellmere yang sedang menghampiri nya, dia melihat kalo Bellmere sudah sedikit mengeluarkan air mata nya. Luffy hanya terdiam dan merasa sedikit bingung karena tiba-tiba Bellmere menangis entah kenapa.......

" Terimakasih atas semua ini, Luffy. tanpa diri mu, mungkin Nami tidak akan bisa mewujudkan keinginan nya untuk bisa melihat lagi " kata Bellmere, sedangkan Luffy hanya tersenyum mendengar nya

" Tidak masalah Bibi, ini semua memang keinginan ku untuk bisa membantu Nami dan membuat dirinya senang " kata Luffy dengan tersenyum

Bellmere dan Genzo yang mendengar nya hanya tersenyum, mereka berdua sangat senang karena ternyata masih ada seseorang yang bisa menerima Nami. sedangkan Luffy hanya tersenyum, walaupun di dalam hati nya, dia merasa bersalah atas keputusan nya sekarang........

Luffy X Nami(Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang