Cp2

1.4K 79 1
                                    

Di Kamar Luffy

Suatu kehidupan memanglah sangat begitu sulit bagi sebagian orang, namun kita juga tidak bisa menyalahkan itu semua pada dunia ini. Karena bagaimana pun kita hanyalah mahluk fana, yang tak tahu apa yang akan terjadi pada masa mendatang, dan bahkan mungkin akan datang untuk nenimpa kita, di suatu hari nanti. Maka dari itu lah, kita di ajarkan untuk menjadi pribadi yang lebih bisa memilih kehidupan mana yang akan menjadi terbaik di masa depan kita.....

Nah disini lah, kita bisa melihat Luffy yang sedang berada di dalam kamarnya, dengan terduduk lesu di kasurnya. Dimana ia sedang berada di titik ter'rendahnya dalam memilih sebuah keputusan untuk kebaikan hidupnya di masa mendatang. Bahkan ia mungkin sekarang merasa kalo hari ini begitu kesal, bingung dan lelah. Itu semua telah tercampur aduk di kepalanya, yang hanya membuat kepalanya sedikit pusing dan tidak tahu harus bagaimana cara dia untuk memilih jalan hidupnya.

Mungki bagi sebagian orang lain, masalah ini adalah masalah yang tidak terlalu serius dan mungkin berpikir Luffy hanya harus perlu melakukan pertunangan itu saja. Apa lagi ia sudah mendapatakan segalanya, seperti... Ke kaya'an, karir dan bahkan mendapatakan hati seorang wanita tercantik....

Tapi Luffy selalu berpikir kalo itu semua hanyalah omongkosong belaka. Karena, apakah itu semua bisa membuat dirinya bahagia saat hatinya menyatakan tidak. Maka dari itu, ia tidak ingin salah melangkah dan mengorbankan masa depannya begitu saja.....

" Bagaimana aku bisa menghindari pertunangan ini, dan lagi kenapa Kake menyetujui nya begitu saja " Luffy hanya bisa memandangi keluar balkon dengan tatapan kosong, sembari menyerap apa yang telah terjadi sebelumnya.

Dan bahakan ia sempat mempunyai ide yang cukup gila di kepalanya. Namun, ia  berpikir apakah itu layak untuk di coba, dan bagaimana agar rencana nya berhasil. Setelah beberapa saat memikirkan rencana nya, tiba-tiba pintu kamar nya terbuka oleh seseorang. Namun Luffy hanya sedikit melirik ke arah pintu kamarnya dan melihat Ace dan Sabo lah yang telah masuk ke kamranya.......

Luffy yang sudah tau apa yang akan di katakan kakanya pada dirinya, hanya membiarkan mereka untuk masuk, lalu berkata " Ace, Sabo,... Bila kalian datang kemari hanya untuk memarahi ku, lebih baik kalian keluar dari kamar ku "

" Oh, sekarang kau sudah mulai berani untuk mengusirku iya!! " tanya Ace, dengan menghampiri nya dan terlihat lilitan perban melingkari kepalanya, bahkan kita sudah bisa menebaknya kenapa itu semua terjadi pada Ace....

" Oi Ace, bisakah kau menutup mulut mu!! " bentak Sabo geram pada tingkah Ace yang tidak mengetahui situasi yang sedang terjadi.

" Gerrrr!! " gerama Ace yang kesal pada Sabo, namun ia mengerti sekarang adalah bukan waktunya untuk melakukan pertengkaran yang tidak penting itu.

Sedangkan Luffy yang mendengarnya hanya terdiam dalam pikirannya. Ia merasa kalo kakanya tidak akan bisa memberikan solusi yang terbaik pada dirinya, dan mungkin hanya bisa menambah beban pada pikirannya. Sabo yang melihat Luffy tenggelam dalam pikirannya, hanya merasa kasihan pada adik kecilnya itu. Ia berpikir harus berbuat sesuatu pada Luffy, dan mengembalikan kecerian adiknya lagi.......

Sabo lalu mendekati Luffy dan duduk di sebelahnya, ia lalu menurunkan topinya " Hei Luffy,.. Apa kau masih ingat saat kita pertama kali bertemu? " lanjut Sabo tersenyum sembari melihat topi miliknya. Sayangnya Luffy masih saja tetap terdiam, namun Sabo mengerti apa yang terjadi pada adiknya itu, jadi ia berusaha untuk tenang...

" Saat itu aku yang masih berada di panti asuhan, merasa kalo hidup ku takan pernah bisa merasakan sebuah arti 'keluarga' " Seketika Sabo mengingat masa-masa dimana ia merasa kalo hidupnya sudah tak berarti. Iya, Sabo sejak kecil telah kehilangan kedua orang tuanya dan harus hidup di sebuah panti asuhan....

Luffy X Nami(Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang