Bab 7: Hari Pertama

62 41 59
                                    

"Pagi anak-anak" Ucap dosen komunikasi politik yang hari ini mengajar di kelas Kanaya.

"Pagi pak" Jawab anak kelasan.

"Kelompok berapa sekarang yang presentasi?"

"Kelompok 5 pak" Jawab salah satu mahasiswa yang ada di kelas.

"Kelompok kamu materinya apa?"

"Opini Publik dan Distribusi Opini Publik"

"Oke, silahkan prensentasi" Dan mahasiswa tersebut maju untuk presentasi.

"Nay lu sakit?" Tanya Silvia yang melihat Kanaya seperti sedang menahan sakit.

"Gue hari pertama menstruasi Sil"

"Pantesan, istirahat di ruang kesehatan aja"

"Nanti aja, nunggu nih matkul selesai"

"Istirahat sekarang aja, gue ijinin ke bapaknya"

"Nggapapa gue masih kuat kok sampe selesai matkul"

"Bener nih, jangan sampe tiba-tiba pingsan gara-gara kesakitan"

"Ngga Sil tenang aja"

Dan akhirnya Kanaya menahan sakitnya menstruasi hari pertama sampai mata kuliah hari ini selesai yang kemungkinan masih dua jam lagi selesainya.


🌻🌻


"Yuk ke ruang kesehatan" Ajak Silvia setelah selesai mata kuliah komunikasi politik.

Dan Kanaya menuruti perintah temannya itu.

Mereka berdua keluar kelas dan jalan ke ruang kesehatan.

"Udah lu istirahat aja disini, nanti gue yang ijinin ke dosen" Ucap Silvia sambil menyuruh Kanaya istirahat di tempat yang sudah disediakan di ruang kesehatan.

"Lu ngga pergi?" Tanya Kanaya, karena melihat Silvia yang malah duduk didepannya.

"Ngga, gue mau nemenin lu"

"Trus kelas nanti gimana?"

"Ya kalau udah mulai kelas gue baru pergi" Dan Kanaya mengangguk paham.

"Ini udah sakit banget apa masih biasa aja?"

"Udah agak mulai sakit banget sih, tapi biasanya nanti kalau yang sakit banget banget tuh"

"Makanya Nay makan sayur yang banyak biar ngga sakit pas lagi menstruasi"

"Kata-kata lu sama aje kaya ibu gue"

"Ya makanya kalau dikasih tau orang tua tuh nurut, kalau disuruh makan sayur ya makan yang banyak"

"Udah Sil ngga usah ngoceh mulu, gue lagi sakit juga"

"Yeu bocah dikasih taunya"

Setelah setengah jam Silvia menemani Kanaya, kelas selanjutnya ternyata sudah mau dimulai.

"Nay gue ke kelas dulu ya, lu nggapapa kan sendiri?"

"Iya nggapapa, ijinin gue ya"

"Iyaa, gue duluan ya" Silvia pergi dan menyisakan Kanaya sendirian di ruang kesehatan.

Dan makin lama sakit yang Kanaya rasakan semakin parah, perutnya yang sakit dan pinggangnya yang terasa pegal.

Kalau sudah begini, yang Kanaya bisa hanya nangis karena sangking tidak kuatnya menahan sakit saat menstruasi.

Hal seperti ini sudah jadi rutinitas bulanan bagi Kanaya saat menstruasi.

Sudah segala macam gaya Kanaya lakukan, dari tengkurap, telentang, melipat kakinya, dan yang lainnya agar Kanaya tidak terlalu merasakan sakitnya.

NO LONGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang