Bab 13: UAS

25 15 35
                                    

Kanaya dan Chandra sudah berada dikampus, dan mereka sampai lebih awal dari biasanya. Karena hari ini juga hari pertama UAS, jadi mereka harus sampai kampus tepat waktu.

“Udah sarapan?” Tanya Chandra.

“Belum”

“Mau sarapan dulu?”

“Ngga usah”

“Nanti ujiannya ngga konsen kalau laper”

“Konsen kok, aku ngga sarapan juga ngga bakal laper”

“Bener yaa?”

“Iyaa”

“Yauda sana masuk kelas” Suruh Chandra ketika sudah sampai didepan kelas Kanaya.

“Kana” Kanaya memberhentikan langkahnya ketika Chandra memanggilnya.

“Kenapa?”

“Sebelum ngerjain ujiannya, baca doa dulu, oke?”

“Oke deh”

“Semangat ujiannya” Ucap Chandra sambil mengusap pelan rambut Kanaya.

Kanaya masuk kelas, dan ternyata kelas masih lumayan sepi karena memang Kanaya datang lumayan pagi.

Tapi untungnya saja sudah ada Silvia dikelas, jadi setidaknya Kanaya tidak bosan menunggu ujian dimulai.

“Berangkat sama Chandra?” Tanya Silvia ketika Kanaya baru saja duduk disampingnya.

“Iyaa”

“Pantes ngga telat, ada yang jemput”

“Sekarang gue udah bertekad buat ngga telat, liat aja nanti gue ngga bakal telat lagi”

“Iya Nay percaya”

“Ini bangkunya ngacak kan ya, ngga sesuai absen”

“Semoga sih ngacak, kalau sesuai absen, gue duduk didepan dong”

“Kalau lu di depan, gue juga lah. Kan absen kita atas bawah”

Jadi, ada beberapa dosen yang memang menyuruh mahasiswanya untuk duduk sesuai absen saat ujian, tapi ada juga yang membebaskan untuk duduk dimana saja, dan tidak sesuai dengan absen.

Setelah menunggu sekitar 15 menit, akhirnya dosen pengawas pun datang, dan ujian dimulai.

“Kalian boleh nyontek atau kerjasama, tapi jangan sampai ketauan saya. Kalau ketauan, saya jamin kalian tidak lulus” Ucap Dosen Pengawas.

“Gimana mau nyontek, bapak aja kalau ngawas, matanya udah kaya cctv, tau aja siapa yang lagi nyontek” Jawab salah satu mahasiswa.

“Makanya ngga usah nyontek, kerjakan sekarang, waktu mengerjakan hanya sebentar”

Akhirnya kelas hening tidak ada suara, dan mahasiswa yang ada dikelas sudah mulai mengerjakan ujiannya masing-masing.

Ujian untuk matkul kali ini menurut Kanaya lumayan mudah, karena memang dia sudah belajar terlebih dahulu dan matkulnya termasuk matkul kesukaan Kanaya, yaitu psikologi komunikasi.

Tidak butuh waktu lama, Kanaya sudah selesai mengerjakan ujiannya. Dan dia langsung mengumpulkan kertas ujiannya didepan, setelah itu dia pergi kekantin untuk menyusul Silvia yang sudah duluan keluar kelas.

Kanaya jalan kearah kantin, dan mendapati Silvia yang sedang duduk dibangku kantin. Dan Kanaya langsung menghampiri temannya tersebut.

“Lu cepet banget sih ngerjainnya”

“Ngapain lama-lama”

“Tapi lu cepetnya kebangetan, baru dikasih kertas ujian trus ngga sampe 10 menit langsung ngumpulin”

NO LONGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang