Bab 18: Hari Terakhir

12 7 1
                                    

Hari terakhir liburan di puncak, Kanaya dan yang lain sedang beres-beres.

"Jangan sampe ada yang ketinggalan, periksa lagi barang-barangnya" Ucap Jeno, dan semua mengangguk menanggapinya.

"Charger gue siapa yang minjem" Tanya Faranissa, dan Chandra mengacungkan tangannya.

"Mana? Minjem tapi ngga bilang"

"Ada di kamar, ambil sendiri sana"

"Emang manusia ngga tau diri. Udah minjem, ngga bilang, gue juga yang harus ngambil" Faranissa kesal karena Chandra yang tidak bilang terlebih dahulu kalau dia ingin meminjam charger milik Faranissa.

"Udah semua kan?" Tanya Mark.

"Udah, waktunya pulang" -Jeno.

"Pembagian mobilnya kaya kemarin kemarin lagi kan?" -Kanaya.

"Pasti. Gue berdua sama Silvia, lu sama Chandra di mobilnya Bang Mark"

"Iya Jen, tau yang pengin berduaan mah"

"Udah yuk" Mereka semua pergi meninggalkan villa tersebut.


🍃🍃


"Aku pulang" Ucap Kanaya saat sudah tiba di rumahnya. Saat perjalanan pulang tadi, Chandra mengantarkannya pulang terlebih dahulu. Dan setelah itu mereka pulang ke rumah masing-masing.

"Asik nih yang abis liburan. Oleh-olehnya mana?" Tanya Ayah.

"Nih, ada di tas. Semua aku beliin" Kanaya memberikan tasnya yang berisikan banyak oleh-oleh.

"Kamu kalau mau tidur, mandi dulu" Suruh Ibu ke Kanaya.

"Siap" Kanaya pergi ke kamarnya dan bersiap untuk mandi.

Selesai mandi, Kanaya langsung merebahkan dirinya di kasur. Hari ini dia merasa sangat capek, karena perjalanan saat pulang tadi sangat lama, dikarenakan jalanan yang macet.

Saat sedang berusaha untuk tertidur, hp Kanaya berdering. Dia langsung mengambil hp nya dan melihat siapa yang membuat hp nya berdering.

Dua notif chat dari Chandra. Kanaya langsung membukanya, dan membalas chat tersebut.

Chandra:

Langsung tidur! Jangan main hp.

Jangan begadang, ntar mata panda kamu makin parah.

Kanaya:

Aku udah mau tidur, kamunya ganggu.

Nggapapa, punya mata panda tuh unik.


Setelah membalas pesan dari Chandra, Kanaya lanjut untuk tidur lagi. Dan tidak menghiraukan balasan dari Chandra.


🍃🍃


"Lah udah pulang? Oleh-oleh mana?" Tanya Loey saat melihat Kanaya keluar dari kamarnya.

"Oleh-oleh apa? Emang situ siapa?" Tanya Kanaya balik, dan dia duduk di samping Loey.

"Baru seminggu ngga di rumah, udah lupa ingatan?"

"Ngga lupa ingatan, cuma ngga tau aja situ siapa" Kanaya menahan tawanya karena berpura-pura tidak mengenal Abangnya.

"Yang bener. Cepetan, mana oleh-olehnya?" Tanya Loet lagi, dan kali ini sedikit memukul lengan Kanaya.

NO LONGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang