Prologue

507 121 15
                                    

"Benny."

Ben menghentikan langkah saat seseorang memanggilnya dari belakang. Ben berbalik dan mendapati Aurora di sana. Lelaki itu tersenyum seketika.

Aurora mengulurkan tangannya, memberikan sebuah kertas yang dilipat kepada Ben. Ben menerimanya. Setelah menyerahkan kertas tersebut, Aurora pergi tanpa sepatah kata. Lelaki itu mengernyit.

"Aneh," ungkapnya.

Ben membuka lipatan kertasnya, membaca isi surat tersebut dengan kernyitan yang makin lama makin banyak muncul lipatan.

Ben melihat selembar kertas berwarna biru muda di tangannya itu dengan perasaan campur aduk, dadanya bergemuruh. Kertas berisi untaian kalimat itu berhasil merobohkan segala harapannya. Berharap kepada manusia ternyata semenyakitkan ini. Ben rasanya ingin memutar waktu saat dia belum mengenal Aurora. Ben menyesal telah terbuai akan asmara bernama cinta. Ben ingin memutar waktu saat dirinya acuh tak acuh terhadap rasa bernama cinta.

Untuk Sang Al Kafirun

Q.S Al-Kafirun: 6

لكم دينكم ولي دين

"Untukmu agamamu, dan untukku agamaku."

Kita beda, aku harap kamu mau memahami itu.

(aurora)

Ben memandang kertas di tangannya dengan bimbang. Apa yang Aurora tulis di sana sejatinya benar, tak ada yang salah. Ben saja yang terlalu berharap bahwa apa yang tertulis di sana adalah salah.

Jangan lupa vote dan komentarnya
Follow instagram@windiisnn_ dan @windisworld_story

Cinta Sang Al KafirunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang