5. Meet again

1.4K 227 5
                                    

Tekan tombol vote dulu yuk sebelum baca 🤘

Happy late Birthday Our Kim Jisoo
Happy Birthday Uri Kim Jennie
.
.

Hari kelima adalah hari favorite Chaeyoung. Karna hanya hari ini ia diperbolehkan untuk mengisi waktunya tanpa gangguan siapapun. Termasuk diperbolehkan keluar rumah. Meski Chaeyoung tau ia tetap diawasi.

Chaeyoung tak yakin sejak kapan sebenarnya larangan baginya untuk keluar rumah tanpa siapapun di dekatnya dimulai. Khawatir serta takut terluka adalah ulasan utama yang sering Chaeyoung terima jika ia protes.

Padahal dalam hitungan tahun Chaeyoung telah merasakan itu, bahkan sakitnya lebih parah dari pada saat ia menerima perundungan.

"Ingin saya antarkan, Nona?" Sebuah suara membuat Chaeyoung menoleh sekilas, lalu tersenyum kecil.

"Apa kau lupa Paman? Ini ada hari me time ku."

Pria yang usianya baru menginjak 30 tahun itu ikut tersenyum kecil, ia tidak lupa sebenarnya.

"Sebentar lagi sepertinya hujan, setidaknya bawalah payung." Chaeyoung melihat ke langit, benar saja, awan bewarna abu-abu terlihat lebih dominan sekarang.

"Ne."

"Oh ya Paman, kalau Jisoo Unnie sudah pulang katakan padanya jangan menjemputku. Aku bisa pulang sendiri."

"Baik, Nona." Pria itu membungkuk kecil dan Chaeyoung hilang di balik pagar rumahnya.

.
.

Dengan pakaian santainya, Lisa kembali menjejali setiap sudut taman dengan kamera yang menggantung di lehernya.

Sebenarnya ia tak ingin menginjakkan kakinya di taman kali ini karna hari sedang tidak cerah. Bukannya membenci ia hanya tak suka.

Namun sesuatu di hatinya menyuruhnya untuk ke taman sepulang sekolah. Lisa tak bisa menolak keingin hatinya tersebut dan disinilah ia sekarang, mengitari taman yang cukup luas dengan danau buatan di tengah hiruk pikuk kesibukan manusia.

Setelah mengambil beberapa potretan dan merasa lelah Lisa memutuskan untuk duduk di bangku panjang yang tersedia.

Dengan hoodie serta topi dan rambutnya yang menutup wajahnya Lisa melihat ulang hasil bidikan kameranya. Tersenyum bangga tatkala ia merasa hasil potretatannya dirasa bagus.

"Uhh, maaf sebelumnya..." Sebuah suara menghentikan kegiata Lisa. Dan cukup kaget ketika melihat seseorang yang mengucapkan kata maaf tadi.

.
.

"Oh!"
"Kau?"

Ucap dua gadis itu bersamaan. Keterkejutan dan kebahagiaan jelas terpancar dari kedua mata mereka.

"Hai Chaeyoung-ssi, kita bertemu lagi." Lisa tersenyum hangat pada gadis berambut blonde di hadapannya itu.

"Hai juga Lisa-ssi sebuah pertemuan yang tak terduga sepertinya." Chaeyoung balik membalas sapaan Lisa yang hangat.

Pertemua awal keduanya yang cukup berkesan, membuat mereka tak lupa pada nama masing-masing sejak hari pertama meski sudah seminggu berselang.

"Dan.. kau kenapa tadi tiba-tiba meminta maaf?" Tanya Lisa ketika keduanya tiba-tiba saling canggung.

"Ah, itu.. aku ingin mengambil botol minum yang tertinggal." Chaeyoung menunjuk botol minumnya yang berwarna hitam di pojokan bangku.

"Ooh, maaf. Aku tak melihatnya tadi." Lisa segera mengambil botol minuman ditempat ia duduk tadi dan menyerahkannya pada Chaeyoung. Lisa benar-benar tak melihatnya karna ia hanya asal duduk.

Keduanya kembali tertawa, meski tak ada hal yang lucu. Hanya merasa bodoh karna sedari tadi mereka hanya mengucapkan kata maaf.

"Umm, duduklah Chaeyoung-ssi atau kau sudah ingin pulang?" Lisa kembali duduk dan cukup senang karna ternyata Chaeyoung ikut duduk disampingnya.

"Panggil saja Chae atau Chaeng atau Chaeyoung saja tanpa embel-embel ssi, terasa aneh kau memanggil seperti itu."

"Ahh baiklah, kalau begiu kau juga harus melakukan hal yang sama denganku."

Chaeyoung mengangguk, senyum tak lepas dari bibirnya sejak tadi. Fokusnya kini terpaku pada danau di yang tak jauh dari hadapan mereka.

Lisa sendiri ikut melakukan hal yang sama, menatap lurus pada danau yang airnya keruh.

Tak ada lagi percakapan diantara keduanya. Sama-sama membisu dan sibuk dengan pikiran masing-masing.

Tapi entahlah mereka merasa nyaman dengan hal seperti ini, atau sebenarnya mereka ingin membuka sebuah topik tapi takut jika itu tidak menarik nantinya. Keduanya sama-sama buruk dalam berinteraksi.

.
.

Emang sengaja buat alurnya lambat, ditambah ini ngga bakal punya konflik serius. But yeah sesuai dengan ff panjang yang sudah sudah tidak ada yang namanya happy ending 🥰

One More TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang