14. Your existenced

1.2K 201 18
                                    

Silahkan diputar medianya. Relate banget sama cerita ini berasa diceritain lewat lagu 🤍
.
.

Lisa berjalan dengan sedikit tergesa-gesa. Bel pulang sekolah sudah berdering sejak 15 menit yang lalu, dan ia baru memutuskan untuk keluar pekarangan sekolah sekarang, menghindari bisik-bisikan tentang dirinya.

Benar saja, lobby sekolah sudah sepi, juga tersisa sedikit murid yang berada didekat pintu gerbang sekolah.

Akhirnya gadis berponi itu melangkah dengan bebas keluar dari pekarangan sekolah.

Beberapa hari ini ia memutuskan untuk tidak pulang langsung ke rumah dan menyambangi taman, berharap menemukan gadis pirang seusianya itu.

"Ahh! Akhirnya kita bertemu lagi!"

Lisa mendesah lega, tak lama ia tersenyum lebar menghampiri gadis yang nampak terkejut dengan seruannya barusan.

"Lisa!" Chaeyoung yang masih dengan keterkejutannya siap menyambut Lisa dengan tangannya yang telah terbuka lebar.

Keduanya saling berpelukan hangat, menyalurkan kerinduan masing-masing yang terpatri jelas diraut wajah keduanya.

Jika sedang bahagia, waktu berjalan dengan tidak semestinya bukan?

"Kau kenapa?" Menyadari Chaeyoung yang nampak gelisah saat mereka saling bertukar cerita, Lisa segera bertanya menyadari ada yang tidak beres dengan temannya itu.

Chaeyoung menunduk, merasa bersalah karna pembicaraan mereka harus terhenti karnanya.

"Aku sudah berada disini sekitar dua jam. Dan aku harus pulang sebelum Unnieku menjemputku kesini."

"Tidak apa, itu artinya dia mengkhawatirkanmu." Lisa menggenggam tangan Chaeyoung, pertanda ia tak apa-apa jika pertemuan mereka harus berakhir dengan cepat.

"Tapi aku masih ingin bersamamu."

Chaeyoung menatap sendu Lisa. Lisa yang ditatap seperti itu segera membawa Chaeyoung ke dalam pelukannya.

"Kita masih bisa bertemu di hari ke-lima, dan itu lusa. Aku sebenarnya tidak menyangka akan bertemu denganmu sekarang, karna biasanya kita bertemu di hari kelima bukan?"

"Kau benar, aku terlalu berlebihan sepertinya. Bertemu dihari ke-lima, janji?" Chaeyoung mengangkat jari kelingkingnya, yang langsung disambut dengan jari kelinginking panjang milik Lisa.

"Tentu saja."

Senyum lebar milik Chaeyoung tak bisa disembunyikan bahkan matanya sampai ikut menutup. Senyumnya itu bahkan tak terasa telah menular pada Lisa.

Lisa berjalan berdampingan dengan Chaeyoung, mengantar gadis itu ketempat dimana sepedanya terpakir.

"Aku lupa membawa bukumu, aku akan mengembalikannya lusa." Lisa teringat dengan buku sketsa milik Chaeyoung yang berada di rumahnya.

Ia memang tak pernah membawa buku itu ke sekolah.

"Dan aku bersumpah aku tidak pernah membuka buku itu barang sehalaman pun." Lanjut Lisa tatkala Chaeyoung berhenti mendadak ketika mendengar bukunya disebutkan.

"Ya! Tidak perlu bersumpah kau tidak melakukan tindak kejahatan kalaupun kau terlanjur membukanya."

Tawa Chaeyoung ringan, melihat wajah panik Lisa seketika membuatnya lupa yang dikhawatirkannya tadi.

Karna sesungguhnya di dalam buku itu, ia pernah diam-diam menggambar Lisa ketika gadis berponi itu sibuk dengan kameranya.

"Sampai."

Keduanya terdiam sesaat, entah kenapa perpisahan kali ini terasa berat bagi keduanya.

"Ngg, Chaeng? Boleh aku meminta nomor teleponmu? Mungkin selain di hari ke-lima kita bisa bertemu kembali."

Chaeyoung yang mendengar itu menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.

"Ugh. Sebenarnya aku tidak hapal dengan nomor ponselku sendiri karna aku benar-benar jarang memakainya. Aku haya ingat dengan nomor telepon rumahku."

"Tidak masalah." Jawab Lisa cepat, melihat Chaeyoung yang menunduk ia segera mengeluarkan buku dan pulpennya.

"Tulislah disini."

Chaeyoung dengan cepat menulisnya dan mengembalikannya pada Lisa.

Lisa segera merobek hampir setengah kertas tadi, lalu menyimpannya pada saku seragamnya.

"Baiklah, sepertinya kita harus berpisah. Sampai jumpa di hari ke-lima?"

Chaeyoung mengangguk dan tersenyum, sebelum naik ke sepedanya ia menatap Lisa sebentar yang masih berada di dekatnya.

Sedikit ragu, Chaeyoung membasahi bibirnya sebelum mengeluarkan suara lagi.

"Lalisa?"

"Hm? Ada apa?"

"Boleh aku memelukmu sekali lagi?"

"Kemarilah."

Tanpa membuang waktu sedetikpun, Chaeyoung segera memeluk Lisa.

.
.

Ucapkan sesuatu sebelum cerita ini berakhir 🎊🎉

One More TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang