15. One More Time

1.4K 171 16
                                    

Khusus untuk kalian, double up yeay!
Happy reading 😉
.
.

Tepat saat Jisoo keluar dari mobilnya, saat itu juga Chaeyoung turun dari sepeda miliknya.

Gadis bersurai hitam itu sedari tadi memperhatikan senyum adiknya yang tak lepas dari wajahnya.

Jisoo menunggunya di pintu, agar mereka bisa masuk bersamaan.

Chaeyoung yang melihat kakak satu-satunya itu tengah menantinya, segera melangkahkan kakinya dengan labar, lalu berhamburan memeluknya.

Ia sedang bahagia.

"Unnie,"

"Hm?" Jisoo membalas pelukan adiknya itu, terasa hangat dalam dekapannya. Lelahnya hilang seketika.

Chaeyoung melepaskan pelukannya, kini ia berdiri di hadapan Jisoo yang menatapnya dengan penuh tanda tanya.

"Ingat perkataanku saat aku memintamu untuk lebih membebaskanku?"

Jisoo mengangguk, ia tak akan pernah lupa lagi dengan janjinya pada adiknya itu.

"Aku.. aku memiliki teman lagi, dan berjumpa dengannya saat sedang berada di taman. Selama ini kami selalu bertemu di hari bebasku, namun dua pekan ini kami tidak bertemu lalu akhirnya tadi kami bertemu lagi."

Gadis berambut pirang itu menjeda kalimatnya, tiba-tiba ia merasa takut, takut jika kakaknya tersebut menolak alasannya.

"Lalu?" Jisoo akhirnya bertanya karna adiknya itu tak juga melanjutkan perkataannya.

"Aku ingin menghabiskan banyak waktu di luar layaknya anak-anak seusiaku. Dan aku sudah menemukan orang yang tepat. Dia membuatku mengerti indahnya arti sebuah pertemanan yang sudah lama tidak kudapatkan."

Jisoo terdiam, namun ketika melihat binar mata adiknya itu yang begitu bercahaya, ia tak tega untuk memadamkannya.

Katakanlah ia egois saat itu, karna ia yang meminta orang tuanya agar adiknya itu bersekolah di rumah saja saat mendengar cerita dari bibi Joo bahwa adiknya itu sempat di rundung dan juga pernah tersesat sendiri.

Ia merasa bersalah karna telah mengekang adiknya, Jisoo hanya tak ingin adiknya itu tersakiti lagi. Hanya itu yang terlintas dipikirannya untuk melindungi Chaeyoung dari jauh.

"Selama kau bahagia, lakukanlah. Asal selalu mengabari Unnie jika kau pergi, hm?"

Chaeyoung memeluk kakaknya tersebut dengan perasaan bahagia, ia mengangguk menyanggupi permintaan sederhana kakaknya tersebut.

"Kalau Unnie boleh tau siapa nama temanmu itu?"

"Lalisa."

.
.

Lisa tak berbeda jauh keadaannya dengan Chaeyoung. Sedari ia terus tersenyum sampai membuat Jennie heran.

"Kau sebenarnya kenapa?"

Lisa menghentikan langkahnya, lalu berbalik menghadap kakaknya tersebut yang berada tak jauh dari pintu masuk.

"Telepon ini masih berfungsikan?" Mengabaikan pertannyaan Jennie, Lisa balik bertanya sembari menunjuk telepon rumah yang berada di dekatnya.

Jennie hanya mengangguk, semakin heran ketika dilihatnya adiknya melompat-lompat kecil ditempatnya.

Lisa mengeluarkan secarik kertas tadi, dan meletakkannya di dalam buku yang berada disana.

"Aku bahagia Unnie, aku akhirnya kembali bertemu dengan temanku di taman itu lagi."

Jennie yang memang tau jika Lisa memiliki teman dari taman, kini ikut tersenyum.

One More TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang