~Siapa yang paling membutuhkan kehadiranku itulah prioritasku~
Happy Reading!!
Pekan ujian telah berakhir,aku dan anak-anak kelas berencana merayakan hari kebebasan kami sebelum kembali bertarung dengan ujian selanjutnya di semester depan.
"Jadi gimana nih,camping atau Turing,"
"Camping!!"
"Turing!!"
"Seru camping anjir ngapain juga Turing ngabisin bensin aja,"
"Halah bilang aja lu miskin gak bisa beli bensin,"
"Anjir mulut Lo,"
"Apa ha apa,"
"Dah..dah..kita voting aja,"
"Ogahhh..."
"Anjir mau kalian apaan hah? Stress gue jadi ketua kalian,"
"Ya elah gas itu aja stres lemah,"
"Makanya udah camping aja,"
"Gue gak bakal Dateng kalo gak Turing,"
Aku menyumpal telinga menghalau kericuhan perdebatan dikelas ku. Sayangnya itu bukanlah cara yang efektif. Dengan diam-diam aku menyelinap keluar kelas. Gak kuat sumpah anak-anak kalo ngebacot ga ada akhirnya.
"Kelas Lo Napa dah rame bener?" Tanya Felix ketika aku melewati kelasnya.
"Biasanya anak teknik," kataku acuh dan terus berjalan.
"Kelas gue juga anak teknik sepi aja tuh," ujar Felix mensejajarkan langkahnya.
Aku menatap Felix malas,"kelas Lo kosong njir,"
Felix nyengir,"sensi amat dah Lo,"
Hening
Kami masih berjalan beriringan. Bentar sepertinya ada yang aneh. Aku berhenti melangkah Felix juga,ku pandangi sosok Felix dari atas ke bawah.
"Napa dah liatin gue segitunya? Iya gue tau gue cakep ga usah terpesona gitu,"
"Kesambet Lo?"
"Hah?"
"Tumben-tumbenan mau ngobrol santai sama gue,"
"Ah oh itu anu," jawabnya mendadak gagu lalu mengaruk tengkuknya.
Mencurigakan.
"Anu apaan,"
"Gue mau deketin cewek,"
"Ya terus,"
"Gue butuh restu elo,"
"Lah apa hubungannya sama gue?"
"Cewek itu adek Lo,"
"Owh..si Fitri eh APA!!!"
Felix terlonjak kaget,"gue mau nembak adek Lo hari ini doain gue diterima," jawabnya lalu berlari.
"Anjir jangan kabur Lo gak akan gue biarin Lo jadian sama adek gue," teriak ku sembari mengejar Felix.
Kami berlarian sepanjang koridor sekolah hingga didepan Mading Felix berhenti lalu memindai kertas pengumuman di Mading tersebut. Aku pun melakukan hal sama kemudian netraku menangkap nama ku dibawah nama Felix. Kami saling pandang lalu berpelukan tanpa sadar.
"Yeayy gue lolos,"
"Sama gue juga,"
Kami lolos sebagai kadidat seleksi ujian LSP.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Absurd Girlfriend
RomanceFahri tidak menyangka bahwa Mitha kekasih yang dicintainya dan telah berpacaran sejak masuk masa putih abu abu tega meninggalkan nya hanya karena sudah bosan. Kecewa?tentu saja Sakit? sangat tapi tak berdarah Namun siapa sangka Fahri justru dipertem...