~Dia bukan Medusa tapi malaikat maut yang menyamar jadi Bidadari surga~
Happy Reading!!!
Menunggu adalah hal paling menyebalkan untuk ku dimana aku hanya bisa berharap tanpa kepastian.sayangnya kini aku sedang melakukan hal yg menyebalkan itu dikarenakan blackie masih dalam perawatan intensif di bengkel setelah dianiaya tanpa belas kasihan kemarin.sehingga aku harus menunggu bus yg akan menghantarkan ku ke sekolah.
Beberapa orang yang duduk mulai berdiri pertanda bus telah datang.ku gendong ranselku ke pundak lalu menaiki bus.aku memilih duduk di kursi paling belakang sebelah kiri dekat jendela.setelah duduk dengan nyaman kupasang earphone ditelinga mendengarkan musik sambil menikmati indahnya pagi yg cerah hari ini.
Aku menyipitkan mata melihat seorang perempuan yang ku kenal sedang berdiri dipinggir jembatan sambil melihat kebawah.segera aku berdiri dan bergegas turun.
"Lo bosen hidup,hah?"hardik ku setelah menariknya menjauhi palang jembatan.
Ia terlihat terkejut dan memasang wajah bingung,"chagiya,"panggilnya masih linglung.
"Seberat apapun masalah Lo jangan berpikir dangkal dengan bunuh diri,"
"Siapa yg mau bunuh diri sih,"ujarnya lalu kembali ke dekat palang jembatan.
"Ya Elo lah,ngapain coba berdiri disitu kalo bukan bunuh diri,"
Ia menatapku malas,"negatif thinking bgt sih,aku lagi menjalankan tugas mulia tauk,"
"Tugas mulia apaan,gantiin si manis jadi penunggu jembatan,"
"Ihh sini deh,"katanya lalu menarik ku mendekat padanya.
"Tuh lihat kataknya baru selesai lahiran,"ujarnya menunjuk seekor katak yg baru saja menceburkan diri ke air.
"Trus hubungannya sama tugas mulia lo apa?"
"Ya nemenin dia lah,kasihan tauk dia harus berjuang melahirkan anak anaknya kedunia sendirian tanpa si katak jantan."katanya dengan muka iba yg dibuat dramatis membuatku seketika ngeflat.
"Tadi aku juga ngasih semangat ke kataknya biar dia kuat menghadapi cobaan hidup yang berat ini,"lanjutnya yang kuabaikan lalu melengos pergi dari pada darah tinggi menghadapi kepolosan dia yg haqiqi.
"Ihh kok aku ditinggal sih,"rajuknya sambil menarik ranselku membuatku tertarik mundur ke sampingnya.
"Ck..apasih narik-narik urusin kataknya sana,"
"Kan udah selesai, sekarang aku mau ke sekolah,"
"Ya udah ayo berangkat,"
"Gandeng,"pintanya mengulurkan tangan kanan.
"Ogahh,"tolak ku mentah-mentah.
Milea memasang muka cemberut seketika namun tak berlangsung lama karena kedatangan sebuah motor sport merah disamping kami.
"Kak Hugo,"panggilnya dengan binar bahagia saat Hugo membuka kaca helmnya dan tersenyum manis.
"Kalian ngapain disini bentar lagi bel masuk loh,"
"Ini sebenarnya mau berangkat tapi capek jalan kaki kak,"jawab milea dengan nada memelas.
"Mau bareng kakak ga?"tawar Hugo yg diangguki Milea dengan antusias.
"Tapi pacarmu ga bisa ku angkut kecuali dia mau duduk di ban,"gurau Hugo membuatku mengumpat dalam hati. Dia pikir aku barang apa main diangkut aja.
"Pacarku ga usah diangkut,dia masih kuat kok buat jalan sini sekolahan."
Hugo menatapku,"boleh gue nganterin milea,".aku mengangguk sambil tersenyum,"silahkan,"jawabku dengan legawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Absurd Girlfriend
RomanceFahri tidak menyangka bahwa Mitha kekasih yang dicintainya dan telah berpacaran sejak masuk masa putih abu abu tega meninggalkan nya hanya karena sudah bosan. Kecewa?tentu saja Sakit? sangat tapi tak berdarah Namun siapa sangka Fahri justru dipertem...