Bab 38

4 1 0
                                    

~ Penyesalan datang belakangan kalimat itu mungkin terdengar klise namu benar adanya begitu ~

Happy Reading!!

Aroma masakan yang telah matang memenuhi udara di dapur. Aku menghirup aroma itu dengan senang.

"Woilah ada angin apa ni Abang udah masak pagi-pagi," ucap Fitri yang baru saja tiba didapur.

Aku hanya mengulas senyum,"udah bangun dek?"

"Belum bang ya udahlah orang jelas-jelas mataku melek gini masih nanya," ketusnya membuat ku terkekeh.

Fitri mengambil minum dikulkas,"mbak milea mau kesini ya?" Tanyanya sebelum meneguk air.

"Engga,kenapa?" Tanyaku balik sembari melihat Fitri yang tengah mengembalikan botol minum ke kulkas.

"Trus Abang repot-repot masak buat siapa kalo mbak milea gak kesini?" Fitri berjalan mendekat ke meja makan.

"Kepo,mandi sana!"

"Bentar mau nyincip,"

"Nyisip sekarang tapi nanti gak makan atau mandi sekarang tapi nanti semua ini buat kamu,pilih!"

"Serius buat aku semua?"

"Mandi sana!"

"Neesonmin,"

Sepeninggalan Fitri aku membereskan dapur yang berantakan lalu mandi.

Ketika aku selesai Fitri sudah siap duduk manis di kursi meja makan.

"Beneran boleh aku makan kan?"

"Setelah ngabisin setengah piring baru nanya," ujar ku sangsi melihat setengah dari makanan yang kumasak pagi ini ludes.

Fitri nyengir,"sekedar memastikan,"

"Makan aja semuanya,"

"Dengan senang hati," tutur Fitri kemudian melahap sesendok penuh.

"Abang gak sarapan?"

"Tadi udah nyicip pas masak,"

"Kebiasaan nyicip ampek kenyang ya," selorohnya dengan mulut penuh.

"Makan ya makan dulu, ngomongnya nanti,"

Tak butuh waktu lama bagi Fitri menghabiskan semua makanan yang ada. Ia memang sangat menyukai masakan rumah terutama masakan ku jadi tidak mengherankan. Ini fakta bukan rekaan belaka enaknya masakan ku tiada duanya. Sudah teruji kalian gak usah menyangkal lagi.

"Ah.. kenyang,makasih bang sering-sering juga boleh,"

"Nope,sekarang ikut Abang,"

"Eh kemana?"

"Udah ikut aja,"

"Tapi kan itu meja makannya belum diberesin,"

"Nanti juga bisa,"

"Elah bang ngapain sih bawa aku ke kamar Abang?wait...wait...ini gak bener bang," Fitri menolak masuk ke kamar ku.

"Apanya yang gak bener,ayo masuk sini,"

"Bang,hubungan ranjang adek kakak itu haram,"

Seketika aku menjitak jidat adik ku. Bisa-bisanya mikir ampek sana. Meski jarang beribadah tapi aku cukup tau mana yang benar dan mana yang salah.

"Otak Lo kok jadi omes gitu sih dek siapa yang ngajarin huh,"

"Ye abis gak biasanya Abang ngajakin ke kamar,"

My Absurd GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang