~ Lebih baik terlambat dari pada tidak pernah datang tapi lebih baik lagi kalo tepat waktu :) ~
Happy Reading!!
Aku terbangun diruangan kamar serba pink. Tidak ada satu benda pun yang berwarna selain pink bahkan tiap inci ruangan ini berwarna serupa. Sejauh apapun aku memandang benar-benar warna itu saja yang bisa ku lihat. Pemiliknya pasti sangat menyukai warna tersebut. Aku mencoba mengingat bagaimana diriku bisa berakhir dikamar ini. Seingetku tadi Mitha mengaku masih mencintai ku lalu memintaku untuk balikan sama dia. Aku yang terlalu shock pingsan ketika dia hampir menciumku.
Wait? Selama aku pingsan Mitha gak ngapa-ngapain kan?
Aku mengecek seluruh tubuhku. Syukurlah masih berpakaian lengkap. Seharusnya aku tidak usah kesini atau bahkan tidak perlu mengangkat telepon Mitha. Sial.. bagaimana dengan kencan ku dengan milea. Saat ini sudah pukul tiga sore aku harus buru-buru menemui milea.
"Fahri mau kemana?"
Mitha menghalangi langkahku menuruni tangga.
"Lo udah baik-baik aja sekarang jadi gue gak perlu ada disini lagi,"
"Diluar hujan pulang nanti aja,"
"Selagi hujan masih air gak masalah kehujanan,"
Aku melanjutkan langkah tapi tiba-tiba Mitha memeluk ku dari belakang,"Jangan pergi,aku sendirian dirumah,"
"Sorry gak bisa gue harus pergi sekarang," Mitha semakin mengeratkan pelukannya.
"Aku mohon sekali ini aja,"
Aku melepas pelukan Mitha dengan paksa,"Mitha denger ya,gue emang maafin Lo tapi itu bukan berarti kita bisa balik kek dulu lagi. Sekarang gue udah punya pacar dan gue punya janji ketemu dia hari ini. Jadi jangan halangin gue buat pergi,"
"Ya udah pergi sana palingan milea juga udah pulang gak mungkin bgt dia mau nungguin berjam-jam,"
Bener juga apa yang dibilang Mitha. Mana mungkin seorang Milea mau menunggu begitu lama terlebih saat ini hujan deras.
"Fahri.. tinggal lah disini barang semalam,"
"Gak,gue harus memastikan dengan mata kepala gue sendiri milea masih nungguin atau engga," jawabku mantap.
"Dia udah pulang, Fahri!!"
"Fahri!!!"
Aku menulikan telinga dari teriakan Mitha dan bergegas menemui milea. Ditengah hujan aku mencari-cari Milea. Aku mengintari taman lalu menemukan milea didekat bangku tempat ku memergoki Mitha dan Ilham dulu. Ia tengah berdiri memejamkan mata membiarkan air hujan membasahi tiap sisi tubuhnya. Dengan perlahan aku mendekat. Hatiku sangat senang melihat milea masih menungguku. Tapi juga sedih karena telah membuatnya menunggu terlalu lama.
"Milea," panggilku. Milea membuka mata terkejut namun kemudian tersenyum tipis.
"Chagiya,kamu datang," aku mengganguk.
"Hmm..maaf aku terlambat,"
"Gak papa,lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali,"
Tanpa ragu aku menarik milea ke dalam dekapanku. Aku mengusap kepala milea dengan sayang,"kenapa kamu gak pulang aja malah hujan-hujanan?" Tanyaku
"Karena aku tau kamu pasti datang. Lagipula aku suka hujan," milea melepas pelukan kami dan mengadahkan tangan menampung air hujan.
"Tapi lebih suka kamu," lanjutnya sembari meyipratkan air yang ia tampung tadi ke wajahku lalu berlari. Aku tersenyum kemudian mengejarnya. Kami berlarian dibawah hujan seperti discene drama India. Gak usah dibayangin oke aku tau ini konyol tapi ya namanya cinta kan gak pake logika wajar dong kalo kami sedikit gila karenanya wkwk.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Absurd Girlfriend
RomanceFahri tidak menyangka bahwa Mitha kekasih yang dicintainya dan telah berpacaran sejak masuk masa putih abu abu tega meninggalkan nya hanya karena sudah bosan. Kecewa?tentu saja Sakit? sangat tapi tak berdarah Namun siapa sangka Fahri justru dipertem...