BAB 9

4.2K 807 123
                                    

Tunggu.... Tunggu.... Bukannya kamu ingin bertemu dengan Han Seon-Ho, Haru? Ini adalah mimpimu! Kamu bekerja di 'Six Brothers' karena ingin bertemu lagi dengan Han Seon-Ho kan, Haru? Jadi kenapa kamu menjadi gugup seperti ini berada di tempat makan yang sama dengannya?

"Haru ssi," kata Kim Cheol yang melambaikan tangan kepadanya.

Haru yang baru saja tiba di Ikora-Kora bersama dengan Jung Min-ah ketika Kim Cheol melihat mereka di depan pintu. "Duduklah disini bersamaku," kata Kim Cheol yang tiba-tiba menggeser manajernya. "Hyung, ambil kursi lagi," kata Cheol kepada So-Bong.

So-Bong mengangguk dan menggeser dirinya sendiri sehingga Haru dan Jung Min-ah bisa duduk. "Nuna, duduklah, masih banyak tempat di meja ini." Walaupun Ikora-Kora telah dipenuhi oleh banyak orang yang ingin menikmati makan siang, Kim Cheol sama sekali tidak peduli kalau mejanya membuat para tamu restoran menjadi sulit untuk duduk.

"Seon-Ho hyung akan tiba sebentar lagi, ia baru saja selesai briefing dengan penulis dan asisten produsernya," jelas Kim Cheol.

"Kita baru saja membicarakan Seon-Ho ssi," kata Jung Min-ah.

Kim Cheol lalu menebak, "Kalian pasti membicarakan betapa tampan dan terkenalnya Seon-Ho hyung sekarang, kan? Semenjak ia bermain drama dengan So Gae-Young di drama polisi yang tayang dua bulan lau ia semakin terkenal. Katanya ia akan sebentar lagi memainkan drama baru. Aku yakin dengan dimulai "Six Brothers" dan drama barunya, Seon-Ho hyung akan menjadi semakin terkenal."

Haru dan Jung Min-ah mengangguk mendengarkan Cheol yang terus berbicara. Tidak lama pemilik restoran yang terlihat kewalahan dan berkeringat datang ke meja mereka dan memarahi Cheol yang telah menggabungkan beberapa kursi di satu meja yang sempit, "Ahjumma[1], aku membawa teman. Bukan salahku kalau teman-temanku datang terlambat."

"Aigu[2]," kata pemilik restoran tersebut. "Aku jadi susah berjalan, sonnim[3]."

"Aigu, Ahjumma, maafkan temanku yang tidak tahu aturan ini," tiba-tiba dari belakang punggung pemilik restoran Han Seon-Ho berjalan masuk. Han Seon-Ho yang memiliki tinggi lebih dari seratus delapan puluh sentimeter berdiri menjulang dan senyumnya di balik topi hitam yang ia kenakan membuat pemilik restoran luluh.

"Aigu, kalau saja semua pelangganku sepertimu, aku pasti panjang umur."

"Ahjumma, satu porsi jeonbokjuk untukku, aku ingin pauhi yang banyak ya," pesan Han Seon-Ho sebelum duduk bersebrangan dengan Haru Tanaka.

"Cheol aku tidak tahu kalau kamu membawa seluruh timmu," kata Seon-Ho melihat keseliling meja dan menyadari kalau ia sama sekali tidak mengenal siapapun kecuali Cheol dan manajernya yang baru beberapa kali bertemu dengannya.

"Oh, kenalkan, penulisku Jung Min-ah nuna, dan Haru ssi asisten produserku, Hyung," kata Cheol. "Mereka belum memesan makanan, dua jeonbukjuk lagi Ahjumma," kata Cheol berteriak dan pemilik restoran dari ujung ruangan mengiyakan dengan suara teriakan yang sama.

"Oh, apa aku mengganggu rapat kalian?" tanya Han Seon-Ho yang tiba-tiba canggung.

"Tentu saja tidak. Kita sudah selesai dengan rapatnya daritadi. Haru ssi dan Min-ah Nuna kebetulan pergi ke restoran yang sama dengan kita Hyung."

"Oh, begitu," Seon-Ho mengangguk. Ia lalu menunduk dengan sopan kearah Haru dan Jung Min-ah tapi tidak mengatakan apapun ataupun memulai pembicaraan dengan mereka.

Sepuluh menit kemudian makanan mereka disajikan—mulai dari makanan utama mereka yang berupa bubur pauhi yang panas, dengan hidangan-hidangan banchan[4] yang memenuhi meja mereka. "Hyung, minggu depan apa kamu bisa datang ke acara radioku 'On-Air'?"

"Minggu depan? Setelah kita syuting?" tanya Seon-Ho kepada Cheol.

"Ya, untuk mempromosikan kita di acara radioku tentunya. Ini bagus untuk "Six Brothers" ya, kan Nuna?" kata Cheol dan ia bertanya kepada Jung Min-ah.

"Ya," Min-ah menjawab, "Lebih banyak exposure terhadap program kita, lebih bagus."

"Ayolah Hyung, hanya satu jam empat puluh menit, dan kebanyakan akan diisi dengan segmen lagu dan cerita-cerita dari pembaca. Kamu bisa membacakan salah satu cerita dari pembaca dan sisanya akan mudah," ujar Cheol. "So-Bong kita belum ada tamu untuk minggu depan, kan?" tanya Cheol kepada manajernya yang mulai memakan buburnya.

"Belum," So-Bong menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Hyung, ayolah."

"Ya, baiklah," kata Han Seon-Ho.

"Kalian sepertinya tidak mempunyai masalah kedekatan," kata Jung Min-ah keapda Cheol dan Seon-Ho. Cheol dengan bangga berkata, "Karena aku dan Hyung telah berteman lama. Hyung dan aku tidak mempunyai masalah dengan kedekatan kami, tapi aku akan menjadi sangat kompetitif kalau Hyung mengalahkanku. Tapi aku tidak akan khawatir, Hyung tidak begitu pintar."

Han Seon-Ho tersenyum, "Apa maksudmu Cheol?"

"Tapi memang benar kan, Hyung?"

"Benar, aku tidak tahu ibukota Mesir itu bukan Piramida Giza."

Haru yang sedari tadi menunduk dan memakan buburnya yang panas perlahan-lahan tersedak mendengarkan jawaban Han Seon-Ho. "Apa Anda baik-baik saja PD-nim?"

"Oh, ya, ya," kata Haru mencoba meraih kotak tisu tapi ia duduk di tengah meja sedangkan kota tersebut berada di pinggir. Seon-Ho meraihnya terlebih dahulu sebelum Cheol yang sebenarnya lebih dekat dengan kotak tersebut mengambilnya dan memberikan tisu kepada asisten produser Cheol.

"Apa PD-nim baik-baik saja?" tanya Seon-Ho kepada Haru.

"Kamu tidak mengenalku?" tanya Haru tiba-tiba.

Seon-Ho mendongak dan menatap wanita yang baru saja tersedak karena mendengar kata-katanya, "Anda adalah asisten produser Cheol, bukan?"

"..."

"..."

Ya.... Tapi....

"Kamu tidak mengingatku?" bisik Haru, tapi sebelum kata-katanya terdengar di tengah bising dan ramainya restoran Ikora-Kora, Haru berkata dengan lebih jelas, "Oh, ya, benar sekali. Aku belum mengenalkan diriku kepadamu. Haru Tanaka, asisten produser "Six Brothers" untuk Kim Cheol. Senang bertemu denganmu Han Seon-Ho ssi."

______________

[1] 아줌마 (ahjumma) berarti "bibi" dalam Bahasa Korea. Atau bisa juga untuk memanggil wanita yang lebih tua.

[2] 아이고 (aigu) mempunyai arti "ya, Tuhan" atau "astaga".

[3] 손님 (sonnim) berarti "tamu".

[4] 반찬 (banchan) adalah hidangan lauk-pauk sajian pendamping makanan utama.

On-Air | #Love No. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang