BAB 8

4.5K 816 118
                                    

Kim Cheol baru saja turun dari mobil ketika manajernya memanggilnya, "Cheol! Ya! Cheol kacamatamu tertinggal."

Cheol berbalik dan berlari untuk mengambil kacamatanya, "Terimakasih Hyung. Cepatlah kita sudah terlambat."

Jong So-Bong berlari dan membawa tas berisi keperluan Kim Cheol. "Lantai berapa Hyung?" tanya Cheol yang sudah terlambat memasuki CWBS. "Tujuh? Bukan lantai tujuh? Delapan?"

So-Bong manajer Kim Cheol yang sudah bersamanya semenjak debutnya delapan tahun yang lalu memeriksa email-nya kembali, "Sembilan," katanya dan Kim Cheol menekan lantai sembilan setelah mereka melewati pemeriksaan di depan lobi CWBS yang ketat.

"Siapa nama penulis dan asisten produserku lagi?" tanya Cheol.

So-Bong menjawab dengan membaca email yang telah dikirimkan tim produksi kepadanya, "Jung Min-ah adalah penulismu dan Haru Tanaka adalah asisten produser yang bertanggung jawab akan dirimu, Cheol."

"Min-ah nuna[1] aku mengenalnya—yes! Nuna berada di wawancara casting-ku dengan Shin PD. Tapi Haru Tanaka, hmm, siapa dia?"

So-Bong mengedikkan bahunya, "Aku tidak tahu. Sepertinya asisten produser baru. Aku dengan semuanya mendapatkan asisten produser musim ini."

Kim Cheol tersenyum, "Oh, mereka pasti menambahkan budget program ini karena mendengar aku sangat hebat dan akan menaikkan rating." Manajernya tidak menanggapi dan hanya menunggu hingga lift terbuka. Kim Cheol melangkah keluar dan mencari ruang rapat bersama dengan So-Bong. "Sepertinya di kanan Hyung," kata Kim Cheol menerka.

Ketika akhirnya mereka menemukan ruang rapat, Kim Cheol dan Jong So-Bong menunduk untuk menyapat penulis dan asisten produser yang akan bekerjasama dengannya. "Annyeonghaseyo," kata Cheol kepada penulis dan asisten produsernya. "Maaf, saya terlambat."

"Cheol ssi, silakan duduk," kata Jung Min-ah kepada Kim Cheol. "Rambutmu berbeda."

Kim Cheol dengan malu-malu menyentuh rambutnya, "Oh, ya. Aku mengguntingnya dan mewarnainya Nuna."

"Ah, terlihat lebih bagus Cheol ssi, kenalkan asisten produsermu yang baru Haru Tanaka," kata Min-ah yang memperkenalkan Haru Tanaka kepada Cheol. Keduanya menunduk dengan sopan dan saling menyapa.

"Haru ssi, masih terlihat sangat muda," kata Kim Cheol yang sebenarnya juga terlihat sangat muda dibandingkan umurnya yang sudah berkepala tiga. "Aku tidak tahu orang semudamu bisa menjadi asisten produser."

"Aku tidak tahu kalau orang setuamu bisa menjadi anggota "Six Brothers" yang baru," kata Haru dengan sarkastik tapi senyumnya lebar dan Kim Cheol tertawa. "Wah, kamu memiliki humor yang berbeda."

Jung Min-ah yang tadinya takut Cheol tersinggung menarik napasnya, "Aku sempat mengira kita harus mengganti asisten produser sebelum dimulai."

Cheol berkata dengan bersemangat, "Tidak. Tidak. Aku menginginkan Haru ssi menjadi asisten produserku. Sepertinya tim ini akan menjadi tim yang sangat hebat. Haru ssi, ayo kita bekerjasama untuk waktu yang sangat lama." Cheol mengulurkan tangannya dan Haru menjabatnya. Keduanya tersenyum dan Jung Min-ah mengembuskan napas lega.

Min-ah lalu mengambil alih rapat tersebut dengan memberikan skrip program untuk episode pertama yang akan mereka tayangkan. "Tentu saja kita tahu kalau program ini tidak bergantung dengan skrip, tapi ada beberapa kata—atau kalimat—yang kami sarankan agar Cheol ssi katakan. Hal ini untuk mempermudah kelancaran syuting. Contoh ketika kita nanti akhirnya akan pergi ke suatu tempat, ada beberapa hal yang bisa dikatakan untuk menjelaskan tempat tersebut. Skrip ini akan nantinya menjadi panduan dan aku terutama akan membantumu Cheol ssi."

"Baiklah," kata Kim Cheol.

"Kami ingin Cheol ssi untuk bersikap se-natural mungkin dan tidak memikirkan skrip ini. Tapi hal-hal di dalam skrip harus tetap diperhatikan," jelas Min-ah.

"Tentu saja," Cheol mulai membuka-buka skrip program yang telah disiapkan oleh Min-ah dan mengangguk kepada setiap kata-kata yang diucapkan. "Kalau begitu Haru ssi akan melakukan apa untukku?" tanya Cheol kepada Haru.

Jung Min-ah mengambil kesempatan itu untuk kembali menjelaskan, "Haru ssi akan bekerjasama denganku dan juga juru kamera untuk mendapatkan angle terbaik dirimu. Haru ssi juga yang akan bertanggung jawab dengan semua aset video khusus denganmu dan akan memberikannya kepada Shin PD untuk footage close-up, atau diperlukan—hanya dirimu saja."

"Oh, baiklah," kata Cheol. "Shin PD membagi-bagi tugasnya."

"Ya," kata Jung Min-ah.

Waktu berlalu dan satu jam telah terlewati mereka, Kim Cheol memiliki beberapa pertanyaan dan kebanyakan Min-ah akan menjawabnya. Sesekali Haru akan mengangguk dan tersenyum, tapi tidak banyak yang ia katakan. Mereka berdiri dan dengan sopan menunduk. "Terimakasih Nuna dan Haru ssi, aku tidak sabar untuk memulai "Six Brothers" bersama dengan kalian."

Haru menunduk dan menunggu hingga Kim Cheol keluar dari ruangan bersama dengan manajernya. Jung Min-ah tertawa dan berkata kepada Haru, "Ya, Tuhan! Haru! Kamu hampir membuatku mendapatkan serangan jantung."

"Maafkan aku," kata Haru menunduk.

"Tidak, tidak, memang Cheol harus mendapatkan seseorang yang lebih keras dan berani daripadanya. Tidak heran Shin PD menyukaimu. Baiklah, makan siang kalau begitu?"

Haru mengangguk. Ia mengambil berkas-berkasnya dan berjalan keluar. Ketika Min-ah membuka pintu dan Haru melangkah keluar dari ruang rapat, di luar ia dapat melihat Cheol masih berbicara dengan manajernya. Ia menunduk dengan sopan ketika Cheol melihatnya. Ia juga melihat kalau pria itu sedang berbicara dengan seseorang di telepon, samar-samar Haru dapat mendengarkan percakapan tersebut.

"Hyung, dimana?"

"..."

"..."

"Ah, ya, aku sudah selesai."

"..."

"..."

"Makan siang Hyung?"

Lalu ketika Haru berjalan melewati Cheol, sekali lagi ia menunduk untuk menjaga sopan santun dan mendengar Cheol mematikan telepon dan berbicara kepada manajernya, "Seon-Ho hyung akan makan siang denganku."

"Dimana?" tanya So-Bong.

"Ikora-Kora," jawab Cheol. Ia menunduk ketika Haru melewatinya dan tersenyum. "Sampai bertemu Haru ssi!"

Haru mengangguk dan tersenyum. Ia menyamai langkahnya dengan Min-ah dan bertanya, "Min-ah jagga-nim, dimana kita akan makan siang?"

"Hmm," Min-ah melihat jam di tangannya. "Kita memiliki cukup waktu kalau kita ke Ikora-Kora. Aku dengar jeonbokjuk-nya[2] sangat terkenal. Aku ingin mencobanya."

"Apa... tidak ada tempat lain?"

"Kenapa?" tanya Min-ah. "Kamu tidak ingin makan bubur?"

Karena Han Seon-Ho juga akan berada di Ikora-Kora memakan bubur yang sama!


_______________

[1] 누나 (nuna) adalah panggilan kakak yang diucapkan pria kepada wanita.

[2] 전복죽 (jeonbokjuk) adalah bubur pauhi 'abalone'.

On-Air | #Love No. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang