BAB 3

5.5K 977 158
                                    

Han Seon-Ho membenarkan kacamata yang dikenakannya, rambutnya yang sudah tidak tertata rapih dengan pomade sekarang terjatuh dengan natural di depan dahinya. Seon-Ho meniup pelan rambutnya yang mengganggu matanya ketika ia melihat Jung-Yoon manajernya memasuki ruang gantinya. Seon-Ho lalu menyipitkan matanya ketika melihat seorang gadis remaja berjalan masuk ke ruang gantinya terlihat terluka di dagunya. Jung-Yoon terlihat panik dan meminta gadis remaja itu untuk duduk. "Duduklah."

Seon-Ho terlihat canggung dan berdiri dari kursi, "Apa kamu mengenalnya? Ia terluka Jung-Yoon. Apa yang terjadi?"

"Hyeong, kelinci ini tiba-tiba berjalan masuk ke panggung dan terjatuh, bukan salahku."

Seon-Ho mencari kotak pertolongan pertama yang diletakkan oleh para staf teater di setiap ruang ganti para aktor dan mendekati Jung-Yoon dan gadis remaja tersebut. "Dagumu berdarah." Seon-Ho berjongkok di depan gadis remaja yang duduk di kursi.

Jung-Yoon ikut berjongkok dan membuka kotak pertolongan pertama. Tangannya bergemetar melihat darah dan napasnya menjadi pendek, "Aku takut," ucapnya.

Seon-Ho berkata kepada Jung-Yoon, "Biar aku saja. Ambilah minum Jung-Yoon dan tenangkan dirimu." Walaupun ia tidak tahu siapa gadis remaja yang dibawa Jung-Yoon ke ruang gantinya, Seon-Ho tahu kalau diantara dirinya dan manajernya yang takut akan darah, ia adalah opsi yang lebih baik untuk mengobati sekarang.

"Annyeong," kata Seon-Ho dan ia tersenyum memperlihatkan lesung pipinya yang dalam. Haru menerka kalau suara tersebut bukan milik Jung-Yoon karena pria yang sekarang berjongkok dihadapannya memiliki suara yang lebih dalam dan menenangkan.

"Annyeonghaseyo."[1]

"Siapa namamu?" tanya pria itu kepada Haru.

"Haru."

"Seperti 'hari'?"

"Seperti 'musim semi' di bahasa Jepang," jawab Haru. "Aku baik-baik saja. Apa kamu bisa membantuku berjalan keluar dari belakang panggung?"

Seon-Ho menyadari satu hal pada saat itu—gadis remaja itu tidak bisa melihat. "Oh, hmm, bagaimana kalau aku mengobati lukamu terlebih dahulu? Jung-Yoon akan membantumu keluar setelah itu."

Haru mendesah, "Adikku akan mengkhawatirkanku."

"Dimana adikmu menunggu?" tanya Seon-Ho kepada Haru.

"Di luar teater dan syalku masih tertinggal."

Seon-Ho mengangguk walaupun Haru tidak bisa melihat dan membalikkan kepalanya kepada manajernya, "Jung-Yoon, apa kamu bisa keluar dan membantu mencari syal gadis ini?"

Jung-Yoon mengerutkan dahinya dan baru saja menyadari kalau ia harus meninggalkan Seon-Ho dengan seseorang yang hampir tidak dikenalnya. Bagaimana kalau gadis remaja itu bohong dan sebenarnya fans fanatik Han Seon-Ho?

"Aku akan baik-baik saja Jung-Yoon," kata Seon-Ho. "Apa kamu ingat tempat dudukmu?" tanya Seon-Ho kepada Haru.

"Barisan 'G' ," jawab Haru dan Jung-Yoon meninggalkan mereka berdua untuk mencari syal gadis itu. "Adikku, bagaimana?" tanya Haru kepada Seon-Ho.

"Aku akan cepat mengobati lukamu," kata Seon-Ho kepada gadis itu.

Haru memegang lukanya di dagu yang berdarah dan Seon-Ho berkata, "Jangan pegang lukanya, aku harus membersihkannya terlebih dahulu."

"Kenapa kamu baik kepadaku?"

"Karena manajerku takut darah. Aku baik terhadap Jung-Yoon. Ia akan pingsan kalau saja aku tidak menolongnya. Ditambah ia sangat lelah dan belum tidur selama dua hari ini—aku tidak ingin mengangkat Jung-Yoon yang tergeletak di lantai. Aku akan membersihkan lukamu sekarang," kata Seon-Ho mendekat.

On-Air | #Love No. 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang