↳⑦┊IF WE SUCCEED

4.8K 635 979
                                    

˗ˏˋ 'ˎ˗ 𝙸𝙵 𝚆𝙴 𝚂𝚄𝙲𝙲𝙴𝙴𝙳 ˗ˏˋ 'ˎ˗
═════ ◈ ═════
©𝓐𝓻𝓭𝓱𝓿__
















































“ORANG-ORANG ITU mengincarmu lagi.” [Name] menyandarkan dirinya pada palang pintu milik Five. “Itu luka yang baru ngomong-ngomong.”

[Name] kemudian menarik tangan Five, menuntunnya untuk duduk dikasur. Kemudian mengambil alih untuk menjahit luka di tangan kanannya.

“Awww,” ringis Five pedih.

“Tahan sebentar.”

Dengan sikap gentleman, Five mencoba menahannya. Fokusnya sekarang berpindah pada wajah gadis itu.

Five baru sadar kalau mereka cukup dekat. Five bahkan bisa merasakan napas [Name] yang menggelitik tangannya.

“Matamu indah [Name].”

Five berkata tiba-tiba sehingga membuat [Name] bersitatap secara langsung dengan Five. Sontak lelaki itu bersemu merah.

Well yeah ... Aku suka makan wortel, mungkin itu sebabnya mataku sehat?” jawab [Name] sambil menyudahi acara menjahitnya.

Thank you,” Five tersenyum kecil.

[Name] tidak bergeming dari kamar sang Nomor Lima. “Hari ini kita kemana?”

“Kita kembali ke Meritech, aku curiga ada sesuatu yang terlewat.”

“Okay.” [Name] kemudian mengangguk kecil. Namun tidak beranjak pergi.

“Tidak keluar?” tanya Five kemudian.

“Kenapa?” tanya [Name] bingung.

Five kemudian menyunggingkan senyum miring sambil menatap [Name] dengan lekat. Tangannya kemudian mengunci arah gerak gadis itu.

Dari jarak yang tipis [Name] hanya memasang tampang bodoh dan tidak mengerti.

Five semakin menyeringai, dengan suara rendah lelaki itu mulai berbicara. “[Name], Kadang ... Kau harus bisa merasakan tanda-tanda bahaya.”

“Maksudmu?” tanya [Name] langsung.

Like, we're in the same room. Five masih menatap mata gadis itu, sama sekali tidak melepaskan pandangannya. “Tapi kau tidak merasakan apa-apa.”

“Memangnya ada apa disini?” Five hanya menghela napas kecil mendengar penuturan [Name].

i'm a man,” jeda Five sesaat. “And half naked.

Five tersenyum penuh kemenangan, sedangkan [Name] yang baru sadar akan situasi sekarang, tiba-tiba berdiri dari duduknya.

O-okay! I got it! Ganti baju 'kan? Ya ya! Aku paham!” [Name] mendecak malas sambil menahan malu, gadis itu tidak mau di cap mesum atau sebagainya. Dengan langkah cepat. [Name] berjalan ke arah luar.

“Tidak apa kalau kau ingin lihat [Name],” goda Five sambil tertawa penuh kemenangan.

“Tidak!” [Name] kemudian membanting pintu Five keras. Wajah gadis itu sekarang sudah semerah tomat. [Name] kemudian menghela napas panjang, mencoba menenangkan dirinya.

𝐂𝐇𝐈𝐋𝐃𝐇𝐎𝐎𝐃 || ƒ. нαяgяєєνєѕ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang