𝐂𝐇𝐈𝐋𝐃𝐇𝐎𝐎𝐃 || ƒ. нαяgяєєνєѕ

↳⑨┊FOR THE FAMILY

˗ˏˋ 'ˎ˗ 𝙵𝙾𝚁 𝚃𝙷𝙴 𝙵𝙰𝙼𝙸𝙻𝚈˗ˏˋ 'ˎ˗
═════ ◈ ═════
©𝓐𝓻𝓭𝓱𝓿__

[🌾]: Lebih banyak bahas soal Five seperti di film, jadi turunkan ekspetasi kalian. Tidak ada momen uwu😔

[NAME] BANGUN PAGI seperti rutinitasnya yang sudah-sudah; mengerjapkan mata beberapa kali, sebelum dia menyadari bahwa gadis itu sedang tidak berada di tempat yang familiar.

Ruangan baru, aroma yang baru, [Name] tidak punya ide di mana dia sekarang. Gadis itu terlalu malas dan letih untuk sekedar bangun dari tidur.

Kemudian pandangannya teralihkan pada sosok di depannya yang masih tertidur lelap; Five.

Mereka tidur saling berhadap-hadapan, menyisakan jarak yang begitu tipis. Kira-kira dua puluh senti.

[Name] bingung, harus apa dia sekarang? Bangun? Tetapi saat ini wajah Five yang tertidur seperti bayi sangat menggemaskan di matanya.

[Name] memperhatikan setiap guratan pada wajah tertidur Five, bulu matanya, alis tebalnya, hidung mancung, rahang tegas, bahkan bibir lelaki itu menawan.

Disaat itu [Name] baru sadar jika Five adalah lelaki yang tampan.

Gadis itu memang tidak pernah memperhatikan sebelumnya. Tetapi tanpa sadar tangan [Name] sudah berada di wajah Five; mencoba mengelus nya, Sesekali menekan-nekannya gemas dengan jari.

Five pastinya akan populer di kalangan gadis-gadis, dan lalu saat Valentine. Loker lelaki itu akan penuh dengan coklat, atau bahkan banyak yang mengajaknya pacaran.

Owh shit, masa orang seperti ini mengikuti ku kesekolah? Nanti hidupku tidak aman! Pikir [Name] dalam hati.

“Good morning, [Name].” Five membuka suaranya, dengan suara rendah dan serak khas orang bangun tidur, Five terbangun.

[Name] baru saja ingin menyingkirkan tangannya, namun kalah cepat dengan tangan Five yang menahannya.

Five masih ingin merasakan sentuhan gadis itu, bahkan Five sampai menghirup aromanya. Lalu mencium tangan [Name] kecil, kemudian tersenyum.

Hanya dengan melihat [Name], raga Five serasa terisi kembali. Memberinya kekuatan untuk melangkah lebih jauh.

“Hari baru, rencana baru.” [Name] kemudian, menarik tangannya pelan lalu bangun dari tidurnya. Mengedarkan pandangan pada sekeliling, Five kemudian juga ikut bangun. Sampai atensi mereka menemukan Luther yang sedang tertidur di kursi.

“Luther?” ujar [Name] kebingungan. Namun [Name] dapat simpulkan, bahwa lelaki itulah yang membawa mereka ke sini.

Walau suara [Name] tampak kecil, namun sukses membuat Luther terbangun. “[Name], Five.”

═════ ◈ ═════