↳①┊ REUNION

7.2K 896 520
                                    

˗ˏˋ 'ˎ˗ 𝚁𝙴𝚄𝙽𝙸𝙾𝙽˗ˏˋ 'ˎ˗
════ ◈ ════
©𝓐𝓻𝓭𝓱𝓿__




















































[NAME] TURUN DARI mobilnya dengan menutup pintu sedikit terburu-buru. Mata [Name] kemudian menatap rumah yang dulu menjadi tempat tinggalnya tempo dulu. Menghela napas kecil, wanita itu; [Name] mulai menjajalkan kaki ke dalam.

Memori lama kembali menyeruak, tidak ada yang berubah. Pikir [Name].

Kemudian ia melihat seorang wanita cantik sedang termenung di perapian. Dia ibu mereka, walaupun sosoknya sendiri hanyalah robot. “Mom?”

“Hei [Name]?” [Name] kemudian terkejut takala mendapati sosok Allison di sampingnya.

“O-oh! Hey Allison, kau mengagetkanku.”

Allison tersenyum. “Sorry.”

Kemudian Allison memeluk [Name] dan dibalas pelukan oleh wanita itu. “Sudah lama tidak bertemu.”

Yeahh ... Sudah lama.” [Name] tersenyum tipis. “Kau makin cantik, dan— oh, bagaimana dengan film mu?”

Great!” Allison menyudahi pelukannya. “Dan bagaimana dengan band-mu?”

“Kupikir, kami akan menyiapkan album baru. Tapi tidak yakin akan pecah, kau tahu 'kan? Industri musik itu keras.”

Suara pintu di buka kemudian menghentikan percakapan mereka. Satu lagi seorang wanita masuk, dia memakai kemeja dan celana kebesaran.

“Vanya?” tanya Allison memastikan. “You're actually here.

Hey Allison.” Vanya melirik Allison.

Hey Sis.”

Keduanya canggung, [Name] tahu mereka tidak terlalu dekat saat kecil. [Name]lah yang menghubungkan keduanya. “Senang melihatmu lagi Vanya.”

Pandangan Vanya kemudian beralih menatap [Name]. Vanya tetap berwajah sama, namun dalam hati dia bersyukur. Ada anggota keluarga yang dekat dengannya.

“Hey [Name], aku juga.”

[Name] kemudian menarik keduanya untuk berpelukan. Hal ini mengingatkan mereka tentang kebiasaan mereka saat kecil; girls time.

“Kenapa kau berada disini? Kau tak berhak disini,” desis Diego berjalan ke arah tangga, dan kemudian menaiki pijakannya. “Tidak setelah apa yang kau lakukan.”

You're serious gonna do this today?” tanya Allison memutar bola matanya. “Bajumu cocok, ngomong-ngomong.”

At least i'm wearing black.

You know? Kupikir dia benar.” Vanya mulai kembali bicara setelah Diego menghilang dari pandangan.

Forget about him, i'm glad you're here,” kata Allison menenangkan.

𝐂𝐇𝐈𝐋𝐃𝐇𝐎𝐎𝐃 || ƒ. нαяgяєєνєѕ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang