˗ˏˋ 'ˎ˗ 𝙱𝙴𝙸𝙽𝙶 𝙷𝚄𝙼𝙰𝙽 ˗ˏˋ 'ˎ˗
═════ ◈ ═════
©𝓐𝓻𝓭𝓱𝓿__🌾[Note]: Flashback bertebaran di setiap pergantian adegan.
FIVE DAN [NAME] berteleportasi ke mobil Lance, pria gemuk itu habis balik dari pet shop membawa anjingnya untuk pulang ke rumah. [Name] duduk di kursi penumpang. Sedangkan Five duduk di sebelah kursi kemudian.
Five menodongkan pisau ke arah leher Lance, membuatnya terkejut. Sedangkan [Name] sibuk bermain dengan anjing milik Lance.
“One chance, that's all you got.” Five berujar dengan nada rendah, namun terkesan dingin. “Satu kesempatan untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi di lab.”
“A-aku membuat alat prostetis untuk pasien palsu,” jawab Lance dengan terbata-bata. “Aku menagih perusahaan asuransi dan menjualnya di pasar gelap—”
“Bola mata juga?” potong Five.
“Ya itu yang terlaris.” Lance berbicara dengan takut. “Maksudku, mereka juga menjual serabi.”
“A-aku punya daftar sekitar dua puluh pembeli yang menunggu.”
“Nomor seri yang kuceritakan ....” Five bertanya skeptis.
“Bisa jadi sudah terjual. Ya, tak tercatat.”
“Aku butuh daftarnya, Lance,” pinta Five dingin. “Names and numbers, and i need it now.”
“Anjingmu bagus ngomong-ngomong,” celetuk [Name] tiba-tiba. “Pemiliknya harus mati, jadi harus ada orang baru yang merawatnya. Aku siap kok menampung.”
Lance meneguk Salivanya kasar mendengar penuturan [Name].“I don't have, I mean— bukan aku yang bawa daftarnya. Satu-satunya salinan ada di brankas lab.”
“Kalau begitu, jalankan mobilnya,” perintah Five. “Karena kita akan ke sana.”
“O-okay, okay.”
Mesin mobil di jalankan, dan mereka berjalan pergi ke gedung Meritech.
Sesampainya disana, [Name] mencium bau asap, dia yakin ada sesuatu yang terbakar di sekitar sini. Firasatnya benar saat melihat Five berlari ke gedung Meritech. Gedung itu kini, sudah habis terbakar.
Five mendekat ke arah gedung, memperhatikan puing-puing bangunan yang hangus termakan api.
Kemudian, efek ledakan dari gedung. Membuat Five terpental, lalu tersungkur ke tanah.
Five hanya menatap gedung Meritech dengan pandangan yang tidak bisa [Name] jelaskan. Jelas hati Five hancur, melihat petunjuk satu-satunya sekarang musnah.
[Name] menghampiri Five dengan pandangan iba. “... Five.”
Five berbalik, menatap [Name] dengan pandangan kosong. Tanpa berkata apapun. [Name] bahkan langsung tahu mental lelaki itu sedang dalam kondisi terendah.
“Semua yang kulakukan, nyatanya sia-sia.”
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐇𝐈𝐋𝐃𝐇𝐎𝐎𝐃 || ƒ. нαяgяєєνєѕ
Fanfiction❝𝙄 𝙇𝙄𝙆𝙀 𝙔𝙊𝙐 [𝙉𝘼𝙈𝙀], 𝙈𝙊𝙍𝙀 𝙏𝙃𝘼𝙉 𝘼𝙉𝙔𝙊𝙉𝙀 𝙀𝙇𝙎𝙀.❞ ❝𝙎𝙊 ... 𝘼𝙈 𝙄 𝙔𝙊𝙐𝙍 𝙁𝘼𝙑𝙊𝙍𝙄𝙏𝙀 𝙎𝙄𝘽𝙇𝙄𝙉𝙂𝙎?❞ ─◌✰್↯ ▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃ 𝐈𝐍 𝐖𝐇𝐈𝐂𝐇; 𝘍𝘪𝘷𝘦 𝘏𝘢𝘳𝘨𝘳𝘦𝘦𝘷𝘦𝘴 𝘵𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘳𝘦𝘥𝘪𝘬𝘴�...